Pemberian surat

17 4 0
                                    

"Zi..cepat bangun" terdengar suara yang terdengar dari balik pintu yang mencoba membuka daun pintu.

   Clekkkk

suara itu cukup melengking bahkan megemparkan dunia mimpi Ziya.

"ya ampun nih anak kebo banget sih, Zi bangun masak kamu kalah sama ayam sih, cepet bangun trus mandi, emangnya kamu ngga ke sekolah apa?"

"Aduh ma ini masih jam berapa sih, 5 menit lagi yah nanggung nih udah mau dapet su-" belum lagi ziya selesai ngomong langsung dapet sambaran maut yang membuatnya tunduk.
.
.
.
.
Tidak butuh waktu lama gadis itu sudah siap dan langsung menuruni anak tangga.

"pagi semua" sapanya untuk semua anggota keluarga.

"Pagi sayang" jawab seorang laki-laki

"ma, pa nanti zi ada bimbingan jadi pulangnya agak sore.

"baiklah sayang nanti kamu pulangnya papa jemput yah"

"Ngga usah pa nanti aku nebeng temen aja papa kan sibuk" Tolak Ziya

"Ya udah buruan habiskan makanannya udah di tunggu mang Asep di depan"

Setelah menyelesaikan sarapannya ziya langsung berpamitan dengan kedua orang tuanya.

"Pa,Ma zi berangkat dulu yah..Oh ya dek kamu ngga bareng kaka Zi yang cantik ini" sambil mengecup punggung tangan papa dan mamanya

"Ngga aku bareng papa aja kalu sama kaka ngga enak, kaka nyebelin orangnya"

Kata gadis kecil sambil menjulurkan lidahnya dengan tatapan yang tertuju pada Ziya.

"wehh songsong lo Ka"

Ziya dan Zika adalah kakak beradik, umur mereka hanya berbeda satu tahun, tapi tingkah mereka sangat berbeda jika di satukan membuat gempar.

Setelah itu Ziya keluar dan menuju mobil dan seorang bertubuh gempal sudah stand by didepan dan siap membukakan pintu mobil.

"pagi Mang Asep" sapa ziya pada mang Asep sopir yang pribadi yang ada di rumahnya.

"Pagi atuh neng, sok atuh neng" jawabnya sambil membalas senyuman yang tadi dilontarkan ziya.

Didalam mobil Ziya hanya duduk termenung dan memikirkan mimpinya semalam.

     Flash back

"Zi, tunggu bentar gue mau ngomong sama lo penting!" ucap seorang gadis dengan nada teriak dan mencoba langkah Ziya.

mendengar namanya dipanggil Ziya reflek langsung menoleh kebelakang mengikuti sumber suara.

"Apaan sih lo Nad, teriak-teriak mulu dah kerjaan lo"

"Nih buat lo" Nadin pun memberikan amplop biru laut pada Ziya.

"Ini apa, dari mana, untuk siapa, isinya ap-"

"udah deh nanti lo buka sendiri baca nanti lo tau apa isinya, Bawell" jawabnya sembari meneloyor kepala ziya.

Nadin pun meninggalkan Ziya dan bergegas ziya langsung membuka surat itu dan membaca isinya, setelah membaca surat itu Ziya  tersenyum senang karena surat itu dari kakel yang keren dan ia sangat ngefans dengannya.

Wish and imajinationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang