Your POV
Jimin : Y/N~
Jimin : Y/N?
Jimin : Hello???
Jimin : Kenapa kau tidak angkat? Aku sudah menelfon 10 kali!
Jimin : Y/N!!!
Jimin : Ini baru jam 8 malam. Tak mungkin kau tidur!
Jimin : Y/N!!!!!!!
Jimin : Apa kau marah tentang kemarin? Aku minta maaf. Bibiku baru datang dari Amerika.
Jimin : Y/N!!! Aku minta maaf. Itu terserahmu. Kau boleh memukulku atau apapun. Kau bahkan boleh mencuri sweaterku kalau kau suka dan menyimpannya.
Jimin : Aku minta maaf.
Itu adalah pesan terakhir yang ia kirim padaku. Aku tak mau membalas karena aku takut ia selingkuh.
Jimin's POV
"Aku tak mengerti wanita!" aku melempar diriku pada kasur Taehyung. Aku selalu ke rumahnya kalau ada masalah.
"Berikan ia waktu. Bukan salahmu kalau bibimu datang."
*ding*
"Ia membalas!"
Y/N : Aku tidak marah karena itu.
"AHHHHH! wanita sangat buruk!" aku menyerah mencoba mengerti.
Taehyung melihatku dengan kasihan.
"Oh yeah, Taehyung?"
"Hm?"
"Pesan apa yang kau kirim padaku kemarin?"
"Pesan apa?"
"Yang kau bilang oppa~ blah blah blah"
"Oh itu! Aku.. Uh.. Melihatmu tidur dan Y/N di sebelahmu. Kami tak memiliki kontak satu sama lain, jadi aku pikir ingin bercanda denganmu."
Aku menatap Taehyung tak percaya
"ITU PASTI ALASAN MENGAPA IA MARAH!"
"Apa? Tidakkah ia memberi tahumu tentang pesan itu?"
"TIDAK!"
"Kau tidak memberi tahunya tentang tak menyimpan nomorku?"
"Tidak!!!"
"Bagus, sial"
"Ya Tuhan, Y/N salah paham tentang pesannya. Itu salahmu ia marah padaku. Apa yang harus kulakukan sekarang?"
Taehyung tersenyum meyakinkan. "Jangan khawatir. Aku tau."
- Pagi Berikutnya, 4 A.M. -
"Apa kau yakin ini akan berhasil?"
Taehyung mendandaniku dengan rapi dan aku menggangguk.
"Apa kau punya jaket yang ia suka?"
"Yeah"
"Kau punya sebuket bunga?"
"Mhm"
"Coklatnya?"
"Yeah"
"Oke kalau begitu. Kau bisa pergi sekarang. Aku akan tidur lagi."
Aku mengemudi ke rumah Y/N untuk memberinya kejutan dan berharap ia memaafkanku. Biasanya ibunya sudah bangun jam segini, jadi aku harap ia membukakan pintu untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cheater || pjm
FanfictionKau mempunyai hubungan yang sempurna dengan Jimin. Tapi ia menghancurkannya. Sekarang kau harus menikah dengannya?! --- "Kemari," ia memegang wajahku dan menarikku mendekatinya sampai kami hanya berjarak beberapa inci. Dengan lembut ia menghapus cor...