5. Need More Reason

479 67 7
                                    

Haiii.. Thanks a lot for all readers who are interested with this story, I'm quite happy seeing notifications about like and comments. Thank you so much for appreciated it saranghanikka 😘😘😘😘
Don't be tired wait for next chap published.. I'll work hard... Just give me support with ur comments in every chapter.. 😘😘😘😘
...

Eunji terpaksa pulang dengan chanyeol, hujan tiba-tiba mengguyur kota seoul. Dan tidak memungkinkan baginya untuk naik bis, cuacanya dingin. Dan eunji tidak memakai jas hangatnya.

"Apa kalian benar-benar meninjau market?" chanyeol melirik eunji, sembari fokus menyetir.

"Lalu apalagi" eunji menjawab malas, itu bukan urusan chanyeol.

"Seharian!!" eunji menghela nafas, mencoba mengontrol rasa jengkelnya.

"Ya" chanyeol jengah, ia menepikan mobilnya dijalanan yang sepi.

"Kenapa?? Kenapa kau jutek padaku? Kau tau harga diriku terluka" chanyeol menatap tajam eunji, ada kobaran api diretinanya. Ia marah besar,

Eunji tidak menjawabnya, wanita itu hendak turun. Ia hanya tidak ingin berdebat dengan orang yang dibencinya. Chanyeol, pria itu selalu membuat eunji kesal, bagaimana bisa eunji bersikap baik padanya.

"Yakk" chanyeol menahan eunji, ia menggenggam pergelangan tangan eunji erat.

"Lepaskan tanganku chan" eunji meronta, menatap marah chanyeol

"Aku sudah minta maaf, aku berikan kau bunga, aku tulus. Aku mohon" suara chanyeol melemah

"Tulus, kau yakin?" eunji menarik tanganya. Menghempaskan tangan chanyeol

"Bunga apa yang kau berikan padaku, bunga simbol pemakaman. Aku masih hidup chan" eunji hampir menggerang marah

"Dan kau bilang aku tidak pantas diperlakukan manis" eunji mengulang semua kalimat chanyeol yang pernah diutarakan kepada eunji

"Saat itu aku sedang kesal, kau mengabaikanku" chanyeol mencoba membela dirinya

"Jadi ketika kau kesal. Kau akan melukai siapapun dengan perkataanmu" chanyeol terdiam, seperti itulah tabiatnya. Ia tidak bisa mengelak

"Aku sadar diri chan, saat kau bilang menyukaiku, siapa diriku. Aku hanya anak pembantu, berkhayalpun aku tidak layak kau benar-benar menyukaiku" eunji frustasi, ada air mata disudut matanya

"Kau selalu melukaiku, harga diriku. Kau bersikap seenaknya. Seolah aku ini adalah mainan barumu. Dan aku tau diri, jika kau bosan. Aku akan berakhir sama dengan wanita-wanita itu" eunji menarik nafas dalam, dadanya penuh. Rasa sesak membuatnya tidak bisa menahan air matanya.

"Jadi aku mohon, berhenti bersikap seenaknya padaku. Jangan buat harga diriku terluka" eunji membuka pintu mobil chanyeol. Ia keluar, menerobos hujan. Mencoba mencari taxi untuk mengantarkannya pulang.

"Eunji, tunggu aku" chanyeol menjalankan mobilnya mengejar langkah eunji

"Eunji ayo masuk, nanti kau sakit" chanyeol membuka jendela, berteriak menyuruh eunji masuk kembali kedalam mobil

"Pergilah, aku akan naik taxi" tolak eunji

Chanyeol keluar dari mobilnya, ia menerobos hujan. Mencoba untuk membujuk eunji,

"Ayo kau akan sakit" chanyeol meremas bahu eunji

"Lepaskan aku. Pergilah" teriak eunji marah

"Aku mohon" eunji menyatukan kedua tangannya didepan dada. Memohon kepada chanyeol

Dan tentu saja tidak mengabulkannya. Pria jangkung itu mengangkat tubuh eunji dibahunya. Tindak pemaksaan.

"Chan, lepaskan aku" teriak eunji, tapi chanyeol tidak mempedulikannya. Pria itu membawa eunji masuk kedalam mobil, melemparkan gadis itu kekursi penumpang belakang.

BETWEEN TWO BROTHERS (COMPLITE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang