Kok kesel ya #2

346 53 15
                                    

WARNING TYPO

Selamat membaca....😊😊😊
Semoga suka😉

🔷🔷🔷

~Part sebelumnya~
"Lo lama amat sih, Bokap lo tadi nelpon gue dan sekarang bokap lo lagi perjalanan kesekolah" kata Bagus sambil menarik Indri.

"Apa!!!! Kok bisa?"Tanya Indri tak percaya
"Pihak polisi nelpon pihak sekolah dan sekolah nelpon bokap lo dan sialnya bokap lo nelpon gue" jawab Bagus.

"Oh sial" kata Indri sambil berlari tergesa-gesa melupakan seorang Darel Zuess Markenzi di depan pintu kantor polisi.

🔶🔶🔶

Setelah berlari kurang lebih 20 menit dari kantor polisi menuju ke sekolahnya, Indri sampai didepan pintu kepala sekolah terdengar suara ayahnya sedang berbicara dengan kepala sekolah dan sialnya kepala sekolah itu adalah adik dari ayahnya sendiri.

Kesialan macam apa ini tuhan??? Semua ini gara-gara Baguss, kalau dia nggak ngajakin tawuran, ini nggak akan terjadi!!! Ya Allah berikan ayah hamba hidayah agar hamba tidak dikirim ke tempat nenek. AMIN..... doa Indri yang super mendramatisir.

Saat Indri ingin masuk ke ruang kepala sekolah dari belakang terdengar suara paling indah seindah jarum nancep ke kuping. Suara yang berasal dari mahluk tuhan yang dititipkan pada sepasang suami istri dan diberinama Bagus Budi Utama.

Sabar Indri, sabar. Sabar disayang tuhan pikir Indri

Indri memandang tak suka kearah Bagus, Bagus yang ditatap Indri seperti itu memelankan larinya.

Indri ingin menjambak rambut lebat seorang Bagus tetapi keinginan itu harus ditunda karena suara pintu dari ruang kepala sekolah dibuka.

Keluarlah ayah Indri dari dalam ruang kepala sekolah, Indri menatap sang ayah takut dan si ayah menatap Indri tajam. Didetik berikutnya ayahnya menjewer kuping sang putri.

"Awww.... Ayah sakit. Ihhhh" ringis Indri karena telinganya dijewer sang ayah

"Kamu itu anak perempuan Indri!!! dulu kakakmu nggak kayak gini waktu sekolah. Kenapa bisa beda sifat sebanyak ini? Kayaknya dulu buatnya juga ngucap Bismilah sama kayak abang kamu, kok keluarnya tengil banget gini" ucap ayah Indri frustasi.

"Oh Indri tahu yah, kalau dulu sama-sama baca Bismilah yang bedain posisinya kali" ucap Indri santai

Mendengar itu ayah Indri menambah tenaga untuk menjewer sang putri.

"Ahhhh. Ayah udah.... ini sumpah sakit"

"Kamu itu!!! Ayah udah nggak kuat kalau harus bolak-balik kesekolah kamu terus, denger om rudi ngasih tahu nakalnya kelakuanmu disekolah. Besok kamu ayah kirim ke tempat nenek"

"Nggak yah. Indri nggak mau!!! Ini semua salah Bagus yah kalau dia nggak ngajakin Indri tawuran Indri nggak Bakalan ikut. Tapi dia maksa Indri yah. Dia bilang kalau Indri nggak ikut indri dikatain cemenlah,cupulah. Makanya Indri ikut" kata indri mengkambing hitamkan teman rasa musuhnya.

Tatapan Adrian *nama ayah Indri* mengarah ke Bagus.

"Apa itu benar Gus?" Tanya adrian

"Nggak om. Saya ngaku kalau memang saya yang ngajak Indri buat ikut tawuran tapi saya nggak pernah maksa indri om" bela Bagus.

Ardian menatap Indri dan Bagus bergantian.

"Oke ayah nggak bakal ngirim kamu ke tempat nenek tapi uang jajan kamu ayah potong dan kamu harus janji sama ayah kalau kamu nggak bakalan ulangin ini lagi. Kalau sampai ayah dipanggil kesekolah kamu lagi maka kamu akan tahu akibatnya"

The Simple JoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang