nggak kenal abang #3

289 38 14
                                    

WARNING TYPO

Selamat membaca...

🔷🔷🔷

~Part Sebelumnya~

Beda dengan guru-guru diaula itu, mereka menggelengkan kepala tak percaya dengan apa yang Indri lakukan.

Sedangkan pak tejo yang mendengar hal tersebut semakin menambah kekuatan dalam menjewer telinga Indri.

"Ahhhhhh sakit pak jojo"

Darel yang melihat keributan diujung ruangan itu terlihat terkejut namun senyum tipis terukir di bibirnya. Kok kesel ngeliat pemandangan diujung sana.

🔶🔶🔶

Author POV

Setelah apa yang Indri lakukan tadi, sekarang dia berakhir di taman belakang sekolah. Dia dihukum untuk membersihkan taman belakang sekolah Indri belum diperbolehkan pulang sebelum taman itu bersih dan rapi.

Flashback on

Melihat hal tersebut kepala sekolah atau om dari Indri pun melambaikan tangannya tanda untuk indri mendekatinya.

"Indri?" Panggil Kepala Sekolah

"Ya Pak Rudi? Jawab indri

"Mau bapak panggil ayah kamu lagi? Bapak kasih tahu gimana perilaku kamu didepan rekan kerja ayah kamu"

"Jangan Pak Rudi, saya nggak mau kena hukum sama ayah" jawab indri kalem

"Kalau gitu kamu pilih Bapak nelpon ayah kamu atau kamu bersihin taman belakang sekolah, kamu nggak boleh pulang sebelum taman itu bersih, gimana?"

"jelas Indri pilih yang kedua Pak"

"Yaudah cepet kerjain Indri Dewi" suruh Om rudi atau Pak rudi.

Flashback off

"Sekolah ini nggak punya tukang kebon ya? Kotor banget ni taman. Rese banget Om rudi, gue kira tamannya nggak serusak ini ternyata....." gerutu Indri

Saat sedang fokus membersihkan taman tiba-tiba datanglah temen rasa musuhnya Indri. Siapa lagi kalau bukan si Bagus.

"Woi Dri"

Mendengar ada yang memanggilnya Indri membalikkan badannya agar dapat berhadapan dengan orang itu.

"Ya ampun!!!! ternyata bukan sahabat gue yang secantik member twice malah ketemu sama pemulung depan komplek" ucap Bagus histeris sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya karena melihat betapa berantakannya penampilan Indri.

"Oh ya ampun kenapa saat gue lagi serius-seriusnya ngenjalanin hukuman dari om Rudi, gue malah ketemu sama banci taman ancol yang bedaknya nggak rata-rata dari jaman kapal titanic. Dosa apa gue ya Allah" kata Indri lebih histeris dari Bagus.

"Mulutnya itu lho Dri tajam banget kaya pisaunya tukang daging sapi dipasar minggu"

"Terserah gue, ini mulut mulut gue, dasar temen rasa musuh lo. Lo tahu hari ini lo buat kesalahan apa sama gue?" Kata Indri sambil menatap garang Bagus.

"Apa Indri sayang, indri yang cantiknya rasa cabe terus kasih micin yang banyak eh nggak kalau terlalu banyak nanti lo jadi rasa janda gue nggak mau punya temen janda"

Perkataan nyeleneh Bagus semakin membuat Indri kesal. Wajahnya sudah merah padam.

"BAGUS!!!! Gue nggak main-main! sini lo sekarang juga!" Ucap Indri sambil melambaikan tangan menyuruh Bagus mendekat kepadanya.

"Oh iya Dri, gue lupa disuruh bunda buat nganterin ke acara arisan. Duluan ya Dri" jawab Bagus cepat

Belum sempat Indri menjawab, Bagus sudah berlari dengan kecepatan melebihi kecepatan tornado untuk menghindari Indri.

The Simple JoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang