Beberapa tahun berlalu, Jung Ho masih saja mengunjungi taman bermain itu. Menaiki ayunan dan memutar talinya agar saat ia melepaskannya ayunan itu akan berputar. Ia juga menaiki permainan yang lain. Permainan yang sangat disukai Yi Jin.. Ia selalu merindukan tempat itu, meskipun ia selalu mengunjungi tempat itu berulang-ulang kali. Berharap ia dan Yi Jin bertemu kembali. Saat itu ia mengunjungi rumah lamanya. Sang pemilik rumah mengenalnya dan menyuruhnya untuk masuk kedalam rumah. Dia melihat keselilingnya. Tidak banyak berubah. Masih saja sama, pikirnya. Wanita pemilik rumah itu memberikan secangkir teh hangat dan beberapa surat. Wanita itu menceritakan bahwa ia sering sekali di kirimi surat oleh seseorang yang ditujukan untuk Jung Ho. Ia berkata si pengirim surat itu sangat cantik, dan dia berpikir bahwa itu pacarnya Jung Ho.
Mendengar itu Jung Ho langsung saja melihat surat-surat itu. Wanita pemilik rumah itu memberikan semua surat yang ditujukan kepada Jung Ho. Dan ia membaca nama si pengirim surat. Dia tersenyum. Jang Yi Jin. Ternyata selama ini yang ia nanti hanya sepucuk surat. Yi Jin tidak melupakannya. Setelah selesai ia pamit dengan si pemilik rumah. Ia mengantongi surat itu. Senyumnya melebar, hatinya berdebar. Ia mulai melihat semua surat-surat itu dan ia melihat sebuah surat berwarna putih yang ditulis tangan. Itu tulisan Yi Jin, pikirnya. Ia membukanya, dan ia melihat bukan surat yang tertulis, namun foto Yi Jin yang disematkan didalamnya. Dibelakang foto itu Yi Jin menulis sesuatu. Untuk Oppa Jung Ho. Aku merindukanmu.
Ia berjalan ke halte bus. Ia merogoh ponselnya. Pesan dari ibunya. Agar ia cepat pulang karena Ibunya memasak makanan favorit Jung Ho. Sebenarnya, makanan itu kesukaan Yi Jin. Ia sangat merindukkannya. Ia melihat awan yang sedang cerah, biru langit yang menyilaukan mata.
Setelah Yi Jin pindah, tidak lama Ayah Jung Ho bangkrut dan mengalami sakit. Beberapa bulan setelahnya Ayahnya meninggal dunia, dengan hasil uang tabungan Ibunya mereka pindah ke Seoul. Mengharapkan kehidupan yang lebih baik, sekolah yang baik, dan pekerjaan yang baik. Saat itu usia Jung Ho sudah 14 tahun. Dia sudah memasuki masa remajanya. Ia selalu berharap ia bisa satu sekolah lagi dan bertemu dengan Yi Jin. Namun, ia tahu itu adalah pikiran yang tidak masuk akal. Apalagi hidup Jung Ho pada saat itu tidak seperti dulu lagi.
Ibu Jung Ho membuka kedai rumah makan Korea. Awalnya mereka kesulitan bahkan Jung Ho selalu jadi anak yang dibully. Namun, kerja keras mereka membuahkan hasil. Sekarang kedai itu sudah jadi restoran yang terkenal di Seoul. Saat Jung Ho sudah memasuki masa SMA. Ia begitu membanggakan Ibunya. Dia murid yang berprestasi disekolahnya. Ia berusaha keras untuk membuat semuanya mungkin. Dan yang paling ia inginkan adalah saat ia bertemu dengan Yi Jin ia sudah sukses dan ia bisa membuktikan pada Yi Jin bahwa ia pantas untuknya.
Jung Ho membuka matanya. Ternyata ia tertidur didalam bus. Ia melihat keluar jendela. Ia kelewatan. Akhirnya ia berhenti dipemberhentian bus selanjutnya. Dekat dengan restoran milik Ibunya. Ia turun dari bus dan menelepon Ibunya untuk menunggu.
"Ma, aku keterusan saat naik bus... aku akan kerestoran sebentar... baiklah tunggu aku..."
Ia harus naik bus lain atau ia akan melihat restoran dulu. Setelah itu ia menoleh kearah seberang jalan. Ia melihat perempuan yang sama persis dengan foto yang dikirimnya. Saat itu ia melihatnya memakai seragam sekolah khas sekolahnya dulu. Rambut yang dikucir seadanya dan poni depan yang sedikit menghalangi pandangannya. Ia begitu senang. Orang yang ia rindukan akhirnya. Setelah tujuh tahun lamanya, mereka bertemu lagi. Jung Ho hanya terpaku melihat Yi Jin berjalan. Ia hanya terdiam ditempatnya. Namun, matanya tak lepas melihat kearah seberang. Ia meberanikan diri.
Ia memanggil perempuan itu. Ia berteriak kencang.
"Yi Jin-a. Jang Yi Jin!"ia melambaikan tangannya. Agar Yi Jin melihatnya. Namun, Yi Jin hanyamenundukkan kepalanya. Saat itu anak sekolah SMP sedang pulang dan sangat ramai yang menuju halte, namun ia melihat Yi Jin hanya seorang diri dengan seragam yang ia gunakan. Ia memanggil dengan keras, namun, perempuan itutidak menoleh, Jung Ho tetap memanggilnya. Ia tidak mungkin salah orang.Perempuan itu menyeberangi jalan. Saat itu lampu merah dengan cepat bergantihijau saat Yi Jin melihat kearah orang yang memanggilnya. Kim Jung Ho. Iatersentak kaget. Suara itu. Bahkan ia hanya berdiri tak bergeming dari jalanitu. Mereka berdua saling tatap dari jauh namun terasa dekat. Jung Ho sangat senang saat itu. Ia pun berjalan menuju kearah Yi Jin, namun karena sangat ramai ia tidak bisa menuju kearah Yi Jin berdiri.
Betapa berdetaknya jantungku saat melihatmu lagi, kau. Iya. Membuatku merasa bahwa waktu telah terhenti dan aku harus terus melihatmu. Agar Aku dapat tidur dengan nyenyak malam ini.
***
YOU ARE READING
When I See Your Heart
Teen FictionKim Jung Ho mempertaruhkan segalanya untuk bisa kembali bersama cinta pertamanya. Musim dingin itu membawanya kembali pada saat ia dan cinta pertamanya mengucapkan janji untuk bersama. Jang Yi Jin melihat hal yang orang lain tidak bisa lihat. Ketika...