1. My beautiful past

49 7 4
                                    

    Umurku saat itu 8 Tahun.Aku berada taman sedang menikmati bunga-bunga sambil bersender di pohon rimbun.
Di bawah taman ada sungai yang jernih mengalir.
Di pohon aku suka membaca buku cerita kesukaanku,itu adalah kebiasaan yang suka aku lakukan setiap pulang sekolah.
Kulihat seorang anak laki-laki sedang bermain bola sendirian.
Anak itu hanya asik bermain bola tanpa melihat sekelilingnya saat bola yang dia tendang menuju kebawah.
Ia hanya kebawah tanpa melihat ada sungai didepannya.

     Aku langsung memperingatkan dia sambil berteriak.
"Hey jangan kesana,sungai itu dalam!!"
Tapi anak itu tidak mendengar,ia berjalan menuju sungai,dan akhirnya tercebur.
Aku langsung berlari ke bawah untuk menyelamatkan anak itu.
Anak itu tenggelam dan meminta tolong.
Karena di sana sepi,tanpa pikir panjang aku langsung masuk ke sungai untuk menyelamatkannya.
Mungkin aku belum terlalu lancar berenang,tapi setidaknya aku bisa menyelamatkannya walau itu susah.

     Aku terus berenang melawan arus walau tidak mengambang di air dengan sempurna,aku tetap berusaha menyelamatkan anak itu.
Kami terhempas,tapi untungnya ada ranting kecil yang dapat menopang kami.Lalu kami berpegangan pada ranting itu, dalam keadaan sebagian badan tenggelam.
Kuraih ranting itu dan berhasil mengangkat badan ku,lalu kuraih tangannya dan kutarik keatas walau badannya berat,aku berusaha mengangkatnya ke atas.
Saat anak itu sudah diatas,ia tidak sadarkan diri.Aku berusaha membangunkannya,sampaiku tekan-tekan dadanya,air pun keluar dari tubuhnya.
Ia pun tersadar.


"Maaf bajumu basah." Perkataan maaf keluar dari mulutnya saat ia tersadar.
"Ahh ini tidak apa-apa,aku bisa mengganti baju di rumah,aku pergi dulu,lain kali lihat-lihat."
Aku pun menuju keatas dengan baju basah.
"Tunggu.." Cegahnya.
"Ada apa?"
"Terimakasih karena sudah menolongku!" Dia tersenyum padaku.
Aku mengangguk.


    Aku langsung keatas mengambil buku ceritaku untuk pulang.
Sampai dirumah Ibu menanyaiku dirumah.
"Emy kenapa bajumu basah?"
Belum satu kata pun aku menjawab.
"Palingan dia habis berenang di sungai." Jawab kakakku asal.
"Sok tahu,aku tadi habis menyelamatkan anak yang hampir tenggelam tahu!" Jawabku dengan sedikit nada marah.
"Cepat ganti bajumu! Nanti kamu masuk angin." Suruh ayah kepadaku.
"Ya,ayah."

Aku menaiki anak tangga menuju kamar untuk mengganti baju.
Selesai mengganti baju.Aku makan bersama keluargaku,setelah itu tidur.

    ■●■●■●■●■●■●■●■●■●■

    Besoknya aku berangkat sekolah seperti biasa dengan kakakku diantar oleh ayah menaiki mobil.
Sesudah sekolah aku pulang dan mendapat pesan dari pak satpam bahwa ayah tidak bisa menjemputku karena meeting,dan kakakku sudah pulang lebih dulu karena akan kerja kelompok di rumah temannya.
Aku duduk di halte sambil menunggu bis.Tapi bis itu tak kunjung muncul.Aku mulai jenuh,kemudian seseorang yang menaiki sepeda berhenti tepat di depanku.

"Ayo naik!" Seru nya.
Kulihat dia dan ternyata dia anak yang kuselamatkan saat akan tenggelam.
"Kalau aku naik nanti aku akan merepotkanmu."
"Tidak apa naik saja! Aku akan mengantarmu sampai rumah."
"Aku tidak mau." Jawabku.
"Yasudah." Dia bersiap untuk menggoes sepedanya.
"Ehh tunggu." Cegahku.
"Apa?"
"Aku ikut__" Jawabku dengan agak sedikit ragu.
Anak itu kemudian mundur dan mempersilahkan aku duduk di kursi belakang.Aku naik di kursi tersebut.
"Jangan ngebut-ngebut ya!"
"Siaapp." Jawabnya.

   Iya pun menggowes sepedanya.
Beberapa menit kemudian setelah ia sudah lama menggowes sepedanya,ia bertanya.
"Rumahmu dimana?"
"Mungkin masih jauh.Tapi sesudah warung itu belok ke kanan."
"Ok."

   Dengan semangat dia me nggowes sepedanya.
"Udah itu kemana?"
"Itu rumahku sudah terlihat.Dengan pagar ber-cat abu."
Setelah sampai di rumahku ia berhenti untuk menurunkanku.
"Sudah sampai__"
"Makasih."
"Aku lebih berterima kasih lagi." Jawabnya sambil tersenyum lalu mulai meninggalkanku dengan menggoes sepedanya.

Bersambung...
Cerita akan dilanjutkan secepatnya.Jangan lupa untuk beri suara ya😉.Makasih..
Sorry kalau banyak typo guys

Only God KnowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang