2

53 6 0
                                    


Era's POV

"Ada apa dengan pria ini? Kenapa tiba-tiba ia menangis? " Kataku dalam hati.

"Eden, lho kenapa? Kok lho nangis sih? " Tanya Aldric.

"Nggak, nggak pa pa. Tadi ada debu yang masuk di mata gue" Sanggah Eden.

"Ohh kirain lho ada sesuatu gitu" Kata Aldric.

"Kak sekali lagi aku minta maaf ya sudah nabrak kakak" Kataku pada pria yang ada didepan Ku ini.

"Iya iya, nggak pa pa kok" Jawab Eden.

"Terima kasih kak, kalau gitu aku permisi dulu ya" Pamit Ku pada mereka berdua sambil membungkuk dan langsung pergi dari hadapan mereka berdua.

****

Di kantin......
"Lama banget sihh lho" Kata Serena saat aku tiba di meja makan kami.

"Sorry, tadi ada insiden sedikit" Kataku pada Serena.

"Maksud lho? " Tanya Serena.

"Tadi gue jatuh di depan ruangan kepsek" Jawab Ku santai.

"Haaaaaa. Kenapa lho bisa jatuh sihh? " Tanya Serena.

"Tadi gue nggak sengaja nabrak orang" Kataku.

"Ohhhh, terus lantainya nggak pa pa? " Tanya Serena dengan polosnya.

"Ya ampun Rena, lho lebih khawatir sama lantainya dari pada gue? Temen lho sendiri? " Kataku pada Serena.

"Hehehehhe, maaf. Gue bercanda kok. Lho nggak pa pa? " Tanya Serena

"Nggak pa pa sihh. Cuman ada yang aneh dehh dari cowok itu" Kata ku.

"Cowok? Cowok yang mana? " Tanya Serena.

"Cowok yang tadi gue tabrak" Jawab Ku pada Serena

"Ohh jadi yang lho tabrak tadi cowok. Ganteng nggak? " Tanya Serena.

"Hmmm, dia ganteng sihh" Kataku.

"Terus apa yang aneh?" Tanya Serena.

"Tadi waktu gue dan cowok itu saling tatap, tiba-tiba dia nangis. " Kataku pada Serena.

"Mungkin dia terpesona kali sama lho" Jawab Serena.

"Nggak tau juga sihh. Tapi menurut gue ada yang mengganjal deh. Terus nama cowok itu familiar di telinga gue. Kayaknya gue pernah kenal dia dehh" Kataku pada Serena.

"perasaan lho aja kali" Kata Serena padaku.

"Mungkin" Kataku.

Dalam lubuk hatiku yang paling dalam, aku yakin bahwa pria itu mengenalku. Sangat mengenalku. Tapi aku lupa siapa dia.......

****

Author's POV

Teng...... Teng..... Teng.....

  Seluruh siswa langsung bersorak gembira mendengar suara itu. Ya suara bel pertanda bahwa jam pelajaran hari ini telah berakhir.
  Era menaruh buku nya di dalam tas dan langsung keluar kelas. Diluar kelas, sudah ada Serena yang menunggu Era.
  Mereka berdua memang tinggal di perumahan yang sama. Yang membedakan adalah Era tinggal di blok F sedangkan Serena tinggal di blok A.
Serena baru pindah ke perumahan itu beberapa minggu yang lalu, tepatnya 2 minggu yang lalu.

****

Tiba-tiba Serena mendapat telpon Dari ibunya yang mengatakan bahwa dia harus pergi ke cafe milik kakaknya. Ada urusan yang penting kata ibunya.
  Era pun terpaksa pulang sendiri ke rumahnya.
Saat menunggu bus, tiba-tiba sebuah mobil hitam berhenti di hadapan Era.
Dia bingung kenapa mobil ini berhenti tepat di depannya.
 
Seorang pria yang memiliki tinggi sekitar 180 cm keluar dari mobil itu.
"Haii" Sapanya pada Era.
Ternyata itu pria yang di tabrak Era tadi di sekolah. ~iyaa, itu Eden~

"Ohh hai kak, aku kira siapa" Kata Era sambil tersenyum.

"Mau pulang? " Tanya Eden pada Era.
"Iya kak, ini lagi nunggu bus tapi dari tadi nggak muncul-muncul" Jawab Era.
"Arah rumah mu dimana? Tanya Eden.
" Di Jalan Emery kak" Jawab Era.
"Wahh, kalau gitu kita searah. Ikut aku saja, nanti aku anterin" Katanya Pada Era.

Gila ya ini cowok, baru ketemu tadi udah mau anterin gue. Tapi dari pada gue nunggu bus yang entah kapan sampainya lebih baik gue ikut dia aja. Pikir Era.
Era pun mengangguk setuju dan langsung mengikuti Eden ke mobilnya.

"Teman kakak yang tadi mana? " Tanya Era.
"Dia udah pulang duluan. Ada urusan katanya. " Jawab Eden.
"Ohh, aku nggak ngerepotin kan kak? " Kata Era pada Eden.
"Nggak kok, aku juga mau pulang. Tadi dijalan aku liat kamu sendirian, jadi aku turun dehh dari mobil. Dan ternyata kita searah jalan pulang jadi nggak pa pa lahh. Nggak ngerepotin kok" Kata Eden.
"Ehh iya, ngomong-ngomong nama kakak siapa? " Tanya Era.
"Ohh iya, kita belum kenalan ya. Hehehe. Nama kakak Syeden, panggil aja Eden" Jawab Eden.
" Ohh,  kak Eden. Okkk. Nama aku Aeralyn, panggil aja Era" Kata Era.

Eden menatap Era penuh makna. Dalam hati dia berkata
"Ternyata memang Era yang aku kenal. Era aku merindukan mu. Apakah kamu lupa padaku? "

°
°
°
°
°

~MY MATE IS YOU~_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~MY MATE IS YOU~
_
_
_
_
_

Hai...

Thank you for reading my story....
Don't forget to follow and votes my story...

Xoxo..


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY MATE IS YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang