Saat aku membuka mataku, hal pertama yang kulihat adalah Hoseok.
"Sudah bangun?" Tanya Hoseok.
Aku hanya mengangguk kemudian mendudukkan tubuhku sendiri di pinggiran kasur Hoseok.
Aku tahu jika aku tengah berada di kamar Hoseok karena ini jelas bukan kamarku.
"Wajahmu-" kagetku saat melihat wajah beberapa lecet di wajah Hoseok.
"Kenapa masih mengkhawatirkanku? Yang harus kau khawatirkan itu dirimu sendiri," kesal Hoseok.
"Aku kan tidak apa-apa," sergahku.
"Jika kau tidak apa-apa. Kenapa kau malah pingsan tadi?" Tanya Hoseok.
"Mungkin aku terlalu kelelahan," jawabku sekenanya. Aku juga tidak tahu kenapa aku bisa pingsan tadi.
Hoseok berdecak pelan.
"Apa tamparannya begitu sakit? Apa dorongannya sangat kuat? Apa punggungmu terluka? Sini kulihat," kata Hoseok. Aku tahu jika ia khawatir denganku.
"Yak! Kenapa kau ingin melihat punggungku? Dasar mesum!" Pekikku dan langsung ditanggapi Hoseok dengan tertawaan.
"Kau aneh-"
Aku mengerutkan dahiku. Aneh? Apa maksudnya?
"Kita sudah pernah ciuman, aku juga sudah pernah melihat tubuh polosmu, kau juga sudah pernah melihat tubuh polosku, kita juga pernah tidur bersama, saling memeluk-"
"Jangan dilanjutkan!" Kataku. Dapat kurasakan jika wajahku memanas dan mulai memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE : LATE [ JHS ]
Short Story[ COMPLETED ] ✔ Aku bertemu lagi dengannya. Pria yang paling ku hindari.