Rara menggigit ujung bibirnya sambil terus memegang ponselnya. Resah, itu yang sedang dirasakannya sekarang.
Dia bingung harus berbuat apa. Difikirannya selalu terngiang kejadian tadi siang disekolah.
Gue sayang sama lo, Ra.
Rara menghempaskan tubuhnya ke kasur dengan kasar. Dia mengacak-acak rambutnya sendiri. Kemudian dia bangkit dan duduk di atas kasur.
Dia kok gak ngejelasin apa-apa sih, gue kan bingung, kalau emang itu cuma TOD, seharusnya dia bilang kan ke gue?
Di fikirannya tiba-tiba muncul sosok Guntur yang sedang menatapnya. Rara menghempaskan tubuhnya kembali. Dia menggerakan kakinya tak beraturan. Kini fikirannya campur aduk akibat kalimat yang selalu terngiang di fikirannya.
Rara memegang dadanya dengan kedua tangan. Terasa jelas detak jantungnya yang lebih cepat dari biasanya.
Kemudian Rara mengambil ponselnya dan menggerakkan ibu jarinya dengan cepat.
Setelah itu, Rara berdiri dan mencari sebuah diary miliknya. Dia mengambil pulpen kemudian menuliskan beberapa kalimat.“Dear diary,
Cinta memang kadang buat kita diluar kendali. Seorang penulis yang merasakan detak jantungnya 5 kali lebih cepat dari biasanya, tidak usah diragukan lagi bahwa dia sedang merasakannya. Gue rasa, ini pertama kalinya gue ngerasain hal yang sama dengan sang penulis.Tertanda,
23 maret 2016”***
Di kediaman Guntur, dia sedang berbaring di kasurnya. Dia teringat akan raut wajah Rara beberapa detik setelah dia mengucapkan kalimat yang belum pernah ia ucapkan pada gadis manapun.Guntur terkekeh sendiri saat mengingatnya. Raut wajah Rara benar-benar lucu menurutnya. Dia ingin melihatnya sekarang, membayangkan betapa lucunya Rara ketika gugup karena ada Guntur didepannya.
Ponsel Guntur bergetar disaku celananya. Dia merogoh dan mengambil ponselnya. Terlihat sebuah chat bbm masuk di notifikasinya. Tercantum nama gadis yang sedang ia fikirkan sekarang, Rara.
From : Rara Denta
Lo ada dirumah kan? Gue mau kesitu.Guntur menaikkan sebelah alisnya kemudian ibu jarinya bergerak cepat menuju tombol-tombol yang ada di dalam ponselnya.
From : Guntur Pras
Ngapain? Gua lagi sendiri dirumah.Tidak sampai semenit, ponselnya bergetar lagi.
From : Rara Denta
Gue ngomong disini aja. Lo harus baca chat ini sampai akhir.Cewek itu membuat Guntur penasaran sekarang.
From : Guntur Pras
Apaan?Guntur kembali teringat pada kejadian tadi siang di sekolah.
(flashback)
“Gue sayang sama lo, Ra.”
“Gue...” Rara bingung harus bilang apa, “ke kelas dulu, lupa ada tugas yang belum dikerjain buat hari ini, bye.” Kemudian berlari kecil menuju kelas.Sebuah getaran di ponselnya membuyarkan lamunan Guntur tentang kejadian disekolahnya. Dia menaikkan alisnya sebelah melihat sederetan kalimat yang panjang menghiasi layar ponselnya, menurutnya.
From : Rara Denta
Gue tahu ini berlebihan, tapi gue mohon sama lo. Kalau yang tadi itu cuma TOD, lo seharusnya bilang ke gue. Jangan bikin gue bingung gara-gara ini. Coba lo bales ke gue kalau ini cuma TOD, sekarang.Guntur menghela nafas kasar. Dia bingung sama kelakuan Rara akhir-akhir ini, begitu sensitif jika menyangkut perasaan. Dia juga masih bingung akan perasaannya terhadap Rara. Disisi lain ia tidak ingin mengecewakannya, namun ia juga tidak ingin membuat dirinya sendiri bingung terus-menerus soal perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
Teen FictionDia yang tak sabar menunggu, tak tahu rasanya manis bertahan. -Ara Happy reading guys!!! Selamat membaca kisah Rara dan Guntur yaa.❤ Kritik dan saran sangat diperlukan loh yaaa.