Udara yang begitu menyejukkan, begitu pula dengan di sandingkannya pemandangan elok pada pagi hari. Hingga kini masih tersisa butir-butir embun yang menguap di berbagai jenis tanaman. Tak lupa juga bunyi suara kicauan burung yang menandakan cerahnya pagi ini.
Di pagi-pagi buta, Hwan kini sedang menyiapkan beberapa barang-barang yang akan di bawanya untuk ospek kuliahnya hari ini. Ia membawa beberapa barang suruhan kaka ketua ospeknya, yang menurutnya begitu aneh dan menggelikan. Bagaimana tidak, ia di suruh membawa berbagai permen yang di rangkai sedemikian rupa menjadi kalung dan sebuah topi segitiga merah jambu. Setelah siap semua, ia pun segera berangkat menuju kampusnya.
Di perjalanan menuju kampus
Hiruk piruk pengguna jalanan sungguh begitu berisik. Membuat siapa saja pasti tak akan betah untuk berlama-lama terjebak disebuah kemacetan ibu kota ini. Ia pun begitu, hingga sudah bosan rasanya ia menanti jalanan berubah lenggang.
25 menit berlalu
Kini Hwan sudah sampai di area kampus barunya. Ia pun terburu-buru melangkahkan kakinya menuju ruangan aula, karena sebentar lagi acara penyambutan mahasiswa baru atau ospek akan di mulai.
Di aula, keadaan cukup ramai. Bahkan bagi dirinya keadaan ini membuatnya sesak sendiri. Ia pun melangkahkan kakinya ke sudut ruangan, saat melihat lambaian tangan seorang sahabatnya.
"Hei bro, kapan nyampenya lu?", tanya sahabatnya sambil melirik-lirik ke depan.
"Barusan sampai", jawab Hwan begitu malas. Ia pun mendudukan tubuhnya disebuah kursi yang pas terdapat di samping sahabatnya.
"Eh lu tau kaga cuy?", tanya sahabatnya sambil mengulas senyum.
"Tidak", jawab Hwan sambil menaikkan alisnya.
"Ckk, kan gue belum kasih tau yah. Gini yah, katanya nih ketua ospek kita kali ini cantik bahenol bet tau kaga. Uhhh gue Rinaldo Affandi sebagai penakluk wanita sejati, gue bakalan buat dia bertekuk lutut di kaki gue. Gimana?", ucap Rion kepada Hwan sambil menaik turunkan alisnya sambil senyum senyum sendiri. Hwan yang melihatnya hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan najis sahabatnya.
Tes tes 1 2 3
"Oke harap diam sebentar. Karena sekarang kita akan memulai acara pembukaan ospek penyambutan mahasiswa baru kali ini. Sekarang Tempat dan waktunya di persilahkan untuk ketua ospek. Silahkan."
"Oke terimakasih atas sambutannya. Oke kali ini gue bakalan ngebahas masalah ospek tahun ini yang bakalan berbeda dari tahun sebelumnya. Kita kali ini mengusung tema kebijakan otoritas ketua ospek", ucap ketua ospek dihadapan mahasiswa baru. Mahasiswa baru pun yang mengengarnya bersorak sorak gaduh, bahkan ada yang melayangkan beberapa protes terhadap pengusungan tema ini.
"Ckk, ada ada aja yh dia.", kata Rion sambil melihat kedepan.
"Hm", jawab Hwan yang tidak bersemangat akan kegiatan hari ini.
☆
Kegiatan ospek pun berlangsung meriah, cuman ada dari beberapa mahasiswa yang melayangkan protes maka akan di adakan hukuman.
Mereka kini sedang berkumpul di lapangan utama kampus. Di sini para senior dan ketua ospek sedang memeriksa beberapa kelengkapan yang mereka suruh bawa. Bila ada yang tidak membawanya, maka nasib mahasiswa itu akan mendapatkan hukuman yaitu minum jus pare sambil jalan jongkok. Betapa mengenaskannya bukan?
Kini giliran Hwan yang di periksa oleh seniornya. Namun tiba-tiba ketua ospek datang menggantikan senior yang memeriksa Hwan. Setelah di cek semua perlekapannya, tanpa aba-aba Hwan di peluk erat oleh ketua ospek tersebut. Hwan yang begitu terkejut pun hanya bisa mematung akan kejadian tersebut.
"Lepaskan", ucap Hwan sambil mendorong ketua ospeknya.
"Cih, kenalin nama gue Venus. Di panggil sayang juga boleh kok", ucap venus sambil mengedipkan sebelah matanya. Hwan yang melihatnya hanya bisa bergidik ngeri sendiri.
Hingga dari arah barat, munculah seorang gadis seumurannya di hadapannya. Ia berkata.
"Maaf kak, tolong jangan ganggu dia. Dia itu ..."
♡♡♡♡♡
Berhubung lagi libur, gue update aja deh:). Oh yah sekedar memberi tahu saja. Kalo update cerita ini setiap hari senin, kamis, dan jumat yah.Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komen♡
Salam hangat dari gue:)
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAP
Dla nastolatkówAku tak bisa bergerak, mengapa aku semakin berat? karena aku dalam sudut hatimu. Aku ingin menyentuhmu, tapi aku dalam kegelapan hitam ini. Aku terus menetap di tempat yang sama, di tempat itu Aku semakin dilupakan dalam dirimu. Di dalam cinta ini y...