BAB 1

890 66 1
                                    

Pagi yang indah di sebuah rumah klasik namun dengan arsitektur yang elegan terdengar suara yang berisik dan suara itu berasal dari kedua kakak beradik

"Eh, lu yang apus semua vidio oppa oppa gue" teriak sang adik

"Kalo iya emang kenapa?" Jawab sang kakak dengan santainya

"Gue ngedonlot capek capek terus dengan santainya lu ngakuin kalo lu yang ngapus, lu punya hati nggak sih?" Kata sang adik dengan emosi yang sudah tak tertahankan (eaa bahasanya 😂)

"Udah sih biasa aja nggak usah heboh deh" jawab sang kakak dengan santai

"Wuahh nggak bisa di percaya bener nih orang" sang adik dengan emosi yang mulai memuncak

"Lagian nih ya, ngapain sih lu suka sama mereka yang jelas jelas lu bernapas aja mereka nggak tau? Mending sehun tuh si adik ipar idaman" kata sang kakak

"Lah ngapa jadi si sehun lu bawa bawa? Manusia es macam dia mah nggak cocok buat gue. Sekarang lu harus ganti rugi" Sang adik menuntut

"Alaahhh sekarang aja lu bilang gitu, ntar juga suka lu ama dia. Lagian emang lu mau gue ganti berapa?"

"Ishh apaan sih lu es batu nggak usah di bahas nggak penting sekarang mana 200k" sang adik singkat

"Astagfirullah kok banyak sih kan pake wifi rumah dan ini hari minggu kalo gue kasih lu sisa 300k terus keperluan ngampus gue kan banyak minggu ini terus..terus.." sang kakak panjang lebar

"Terserah pokoknya lu harus ganti keringat gue buat nunggu donlotan gue"

"Wahh durhaka lu jadi adek kok morotin kakaknya"

"Lah lu yang durhaka jadi kakak" mereka masih terus cekcok sehingga terdengar suara berat dan sedikit ngebas

"Ekhem"

Yah itulah suara khas milik sang ayah yang sedaritadi hanya mendengar perdebatan antara putra dan putrinya yang membuat telinga menjadi sakit.

"Daniel..Yoona papa mau ngomong sebentar"

"Iya pah" kakak beradik itu langsung duduk di depan sang ayah

"Kaliankan udah gede, udah atuh berantamnya jangan kayak anak kecil terus ntar kalo mama sama papa nggak ada gimana?" Kata sang ayah

"Ih papah ngomong apaan sih? Emang papa mau kemana?" Tanya yoona yang sudah memeluk ayahnya

"Iya pah kalo itu bacanda, itu nggak lucu sama sekali" daniel dingin

"Hehe maafin papah yah papah cuma mau bilang besok papah sama mama mau ke Jakarta. oh iya, yoona tolong panggilin mamah yah" pinta tuan kang pada putrinya dan yoona bangkit dan melepaskan pelukannya pada tuan kang

"Niel" panggil sang ayah

"Iya pah, kenapa?"

"Udah ada belum?"

"Udah sih pah tapi.."

"Yaudah minggu depan kita mintain kamu yang sabar yah"

"Iya pah terserah papa deh dan semoga ditereima" jawab daniel.

"Apanya yang diterima?" Tanya gadis itu yang tak tau apa apa

"Keeppoo" daniel meninggalkan mereka

"Oh iya mamah sama papah berapa hari di jakarta?"

"Semingguan sayang"

"Ooh yaudah yoona ke kamar dulu yah" berjalan meninggalkan ruang tamu

"Gimana pah"

Kekasih Halal Ku (YOONHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang