bagian dua

3 4 1
                                    

Holla,,aku balik lagi nih semoga kalian nggak bosen sama ceritanya.

Jangan lupa!

Budayakan vote terlebih dahulu tinggalkan komentar setelah membaca.bisa dipahami dengan baik,kalo bisa terima kasihh:)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading guys!!

♡♡♡

Malam ini hujan deras mengguyur ibu kota seolah mendukung seorang gadis yang kini tengah menangis di balkon kamarnya sambil menunduk.

Petir pun bersahutan seolah olah tangis sang gadis itu tidak boleh terdengar oleh orang lain,gadis itu mencoba tegar tapi pertahanan itu selalu runtuh ketika gadis itu memutar memorinya walaupun hanya sedetik.

Gadis itu juga selalu bingung kenapa ia belum bisa mengihklaskan orang yang telah pergi meninggalkanya.

Kini tangis sang gadispun mulai mereda hanya saja isakan kecil masih terdengar,sekarang ia telah berdiri lalu masuk ke dalam kamarnya untuk tidur karna besok ia harus sekolah.

Sebelum sang gadis memejamkan mata ia bergumam,"semoga mimpi itu tidak hadir malam ini"setelah bergumam seperti itu sang gadis pun mulai memejamkan matanya hingga ia tidur dengan pulas.

Mungkin efek terlalu capek dan banyaknya masalah,tapi itu bukan masalah karna malam ini ia hanya ingin tidur dengan nyaman tanpa dihadirkannya mimpi bagi dirinya.

***
Gadis berambut panjang memasuki kelasnya dengan mata sembab,saat ia telah duduk sahabatnya pun memeluk sang gadis itu.

"Kenapa mata lo sembab?nangis lagi?"tanya sahabatnya yang langsung diangguki oleh Inarra,ya namanya Inarra Damaiyanti.

"Udahlah narr lo nggak usah terus-terusan harus sedih,kan itu semua kecelakaan nggak sepenuhnya lo salah,karna itu semua udah takdir nggak ada yang tau"kata sahabatnya menasihati karna mungkin ia sudah jengah dengan sikap Inarra yang selalu datang ke sekolah dengan mata sembab.

Inarra melepaskan pelukannya sambil berkata"nggak bisa van setiap gue mau ngelupain dia,dia itu selalu datang di mimpi gue."dengan nada lemah ia bicara pada sahabatnya itu yang diketahui namanya adalah Vanny Maulidia Anggraeni.

"Iya karna lo itu yang nggak bener-bener mau ngelupain dia sepenuhnya jadi coba deh lo jangan jutek-jutek sama cowo biar lo bisa ngelupain dia perlahan-lahan."lagi-lagi vanny menasihatinya.

Tapi dia itu menasihati narra supaya dia bisa ngelupain masa lalunya itu yang terus bikin dia menderita.jujur vanny juga heran kenapa sih dia itu jauh beda sama yang dulu kalau dulu kan narra itu kuat dan nggak mudah nangis,ramah pula.

Tali kenapa sahabatnya itu menjadi sangat lemah ketika orang yang ia sayang pergi jauh meniggalkannya.

"Yaudah sekarang lo senyum deh jelek tau kalo lo terus sedih."perintah vanny agar narra nggak terus-terusan sedih.narra pun tersenyum dengan manisnya pada sahabatnya itu.

"Nah kan kalo gitu lo cantik"narra hanya terkekeh melihat temannya itu yang sangat menyayanginya.

"Oh iya narr lo udah belum ngerjain pr matematika?"tanya vanny.

"Kalo gue udah lo mau apa?liat?"mendengar jawaban itu vanny hanya senyumm.

"Liat nggak papakan nar?"

"Ya udah nih tapi lain kali kalo lo belum nggak bakal gue kasih tau lo"

"Iye iye narr,ngomong ae lo mah,tapi makasih  ya narr."

***
Waktu ke waktu pun berlalu bell pun sudah berbunyi tanda bahwa sekarang waktunya istirahat inarra dan vanny pun sudah mulai berjalan menuju kantin.

"Narr lo mau apa?"tanya vanny setelah sampai di kantin.

"Mmm...gue somay aja deh minumnya samain aja."jawab narra yang tadi sempat berpikir.

"Oke kalo gitu lu diem aje di sini jagain ni kursi"titah vanny,narra pun mengangguk.

Sekarang narra sendirian di kursi ini ia menggerutu kesal karena vanny sahabatnya itu belum kembali,padahal ia sudah sangat lapar.

Hingga seseorang menyodorkan makanan kepada narra dari belakang narra kira itu vanny ehk ternyata bukan.

"Ihk van lo darimana aja sih gue udah laper tau."narra terus menggerutu sampai-sampai waktu ia berbalik ternyata itu bukan vanny.

Melainkan seorang cowo dengan wajah datar dan mungkin ia juga dingin.

"Ma..maaf gue kira tadi sahabat gue."Narra pun meminta maaf pada pria tersebut sambil menunduk malu.

"Nggak papa sans aja."jawab pria itu.

Narra kira pria itu akan pergi ternyata malah duduk di depan narra sambil berkata"gue calvin putra aditama,lo bisa panggil gue tama."

"hah?ohk iya."narra yang emang dasarnya polos pun hanya menjawab seperti itu.

"Kalo lo siapa?"tanya calvin

"Inarra damaiyanti,panggil gue narra."jawab narra yang hanya di balas dengan anggukan calvin.

Calvin pov on

Oh jadi namanya inarra toh.

Gue pun diam memperhatikan cewe di depan gue,ya cewe itu penampilan nya oke keliatan juga kalo dia itu baik nggak kaya gue blangsak.

"Kenapa nggak dimakan?makan aja kali nggak gue kasih racun ko."tanya gue karna geram liat narra yang tak kunjung memakan-makanan yang gue kasih.

"Tapi kan in....."ucapannya terpotong karna sahabat gue datang.

Ckk sial banget si gue.batin gue karna gue lagi asik asik nya dua curut malah dateng.

"Oiyy tam lo ngapain disini sama cewe lagi kenalin napa"ucap sahabat gue namanya enrico stephanus.

"Iya tam lo punya cewe nggak bilang-bilang sakit hati dedek bang"kata rivaldi.

"Najis"ucap gue pada rival

"Udah ya,sekarang lo makan itu makanannya nanti keburu dingin.gue mau cabut dulu"kata gue ke narra setelah melihat narra mengangguk pun gue langsung pergi meninggalkan dua curut itu.

"Ehk tam mau kemana lo?"teriak enric

"Cabut"gue pun menjawab tanpa berbalik.mereka pun lari ke arah gue.

ya dan setelah sampai kelas gue pun mendudukan pantat gue setelah itu baru dah gue ambil hp dari saku celana dan you know lah game nya para kaum adam,ya Mobile legends atau yang  gaulnya si ML kalau gak ML pasti AOV.

sanking asiknya gue sampai sampai sampai nggak tau kalau guru udah masuk kelas cepet cepet aje gue matiin hp gue dan merhatiin tuh doraemon nerangin.

Calvin POV Off

♡♡♡♡♡

Hai gimana nih cerita nya ngebosennin kah?atau gimana komen ya buat penyemangat.

kalau kalian masih bingung sama cerita nya,nggak papa soal nya aku bikin muter muter jadi stay terus oke.

Dan kalo ada typo-typo maaf  soal nya saya pemula. sorry juga cerita nya pendek.

Yang penting jangan lupa voment nya okeyyy.

don't leave meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang