"Fan, lo tau gak, blablabla…"
Aku diam, mendengar ocehan si bocah Shiang-Shiang yang berapi-api bercerita tentang Aldy.
"Jadi gitu, Fan. Eh, lo dengerin gue cerita gak sih?"
Sewot dia, bocah sih.
"Nggak, habis bahasannya Aldy mulu."
"Gue udah cerita panjang lebar, Fan. Masa lo gak denger sama sekali?!" Shiang-shiang mulai rusuh, seperti biasanya.
Jam pelajaran IPS, jam kosong. Mungkin gurunya lagi lurusin rambut sementara kita disuruh belajar di kelas. Boro-boro belajar, buka buku aja gak.
Shiang-Shiang masih ngoceh, Tani sama Ica yang lagi sibuk sendiri, Dita yang lagi sibuk sama Ceha, dan aku disini. Sama bocah kecil yang urat malunya lepas.
"Oh iya, Fan."
"Apa?"
"Pulang nanti, ijinin gue dateng telat ya."
"Ngapain lo? Aldy lagi?"
"Lo kan tau gue, Fan." Shiang-Shiang mulai ketawa, fangirl Aldy paling gak waras itu dia.
Aku hanya bisa tersenyum, melihat partner-in-crime-ku yang satu ini ber-fangirl ria. Semua hal rela dilakukan demi kakak kelas yang gak ada ganteng-gantengnya sama sekali.
Ocehan anak kecil itu terdengar jelas oleh seisi kelas. Walau sebenarnya, masih ada yang lebih keras dari Shiang-Shiang.
Kenapa malah bahas Shiang-Shiang? Harusnya kan, bahas aku.
Kenalin, Stefanny. Anggota geng paling kalem—ralat, kalem kalau gak bareng Ica atau Shiang-Shiang. Satu ekskur sama makhluk bernama Shiang-Shiang, dan sahabatnya Evelyn, anak kelas sebelah, anak ekskur keroncong paling waras.
"Fann, ngelamun aja lo."
Haduh, bocah ganggu aja.
"Apa?"
"Kapan gue bisa jalan bareng Aldy?"
Pertanyaannya aneh-aneh, fans paling gak waras dari kakak kelas yang gak famous.
"Mana gue tau, lo tunggu aja ada babi terbang."
Aku beranjak, sebelum keluar kelas untuk pergi ke toilet, aku menangkap sebuah sorot mata kekecewaam dari seorang gadis yang duduk di pojokan sana. Sorot mata hopeless, yang ditujukan kearah tempatku duduk dengan Shiang-Shiang.
.
Pulang sekolah, waktunya siap-siap untuk ekskur nanti. Tapi rasanya gak ada semangat sama sekali buat ikut ekskur bulu tangkis di sekolah. Apalagi pelatihnya, sama bangsal sekolah yang gak begitu luas buat puluhan murid.
Hari ini Shiang-Shiang juga datangnya telat, katanya mau liatin si kakak kelas itu latihan voli.
"Fan, temenin yuk."
Evelyn menunggu disebelah tasnya, kita biasanya jalan bareng sebelum mulai jam ekskur.
"Kemana, Pe?"
'Pe' itu singkatan dari 'Epe', taulah Epe singkatan dari Evelyn. Anggep aja panggilan sayang dari Fanny.
"Kantin belakang, yang deket aja."
.
Kantin belakang penuh. Gak ada kursi kosong sama sekali, semua anak olahraga makan bareng di satu meja besar.
Salah satunya, Aldy.
Tunggu, Aldy? Kalau Aldy disini, Shiang-Shiang duduk dipinggir lapangan sendiri? Nungguin kakak kelas yang ternyata makan-makan disini, sama perempuan pula.
Eh, tunggu. Jarang-jarang ada perempuan yang mau sama dia. Kecuali, Shiang-Shiang.
Sorot mata Aldy terlihat bahagia, dia bisa tertawa lebar dengan perempuan tadi. Cara Aldy bicara dengan perempuan itu berbeda, biasanya dia jawab seperlunya, tapi Aldy baru saja bicara panjang lebar ditambah tertawa lebar dan keras dengan perempuan tadi.
Sorot mata yang kulihat saat di kelas terlihat lagi, dengan sedikit senyum miring menghiasinya.
.
"Aku duluan ya, ketemu besok, Fanny."
Aku melambai pada Evelyn, ekskurnya akan mulai sebentar lagi sedangkan aku masih harus menunggu cukup lama.
Menunggu memang tidak enak, lagipula aku malas. Daripada bosan menunggu, melihat Shiang-Shiang mungkin lebih menarik. Apalagi kalau dia sedang sewot karena Aldy ternyata gak ada.
Perkiraan tadi meleset, dia masih duduk tenang disana dan menunggu. Sesekali minum dari tumbler yang dibawanya, atau memainkan raket ditangannya.
Tak lama, wajahnya terlihat kesal dan kecewa. Ia pun beranjak dan pergi ke bangsal, aku pun segera lari sebelum ketauan sama si bocah.
.
"Gue nyerah, Fan." Shiang-Shiang lesu, ia menyeret raketnya kearah bangku.
"Lo kurang sabar, tadi mereka baru mulai." Aku menjawab asal, sebenarnya gak tau mereka sudah mulai apa belum, bukan urusanku.
"Tapi, gue liat Aldy sama cewek," jawabku.
Wajahnya berubah seketika, raut wajah lesu itu berganti menjadi kaget dan penuh tanda tanya.
"Dimana lo liatnya? Kenapa lo baru cerita sama gue?"
—————
Author's area :
Halo, semuanya!
Maaf update-nya telat banget, waktu itu mau publish tapi karena teralih sama hal lain jadi lupa.
Lalu minggu kemarin author baru balik dari acara sekolah, jadi baru sempat di-update sekarang.
![](https://img.wattpad.com/cover/141255075-288-k515965.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle of Strawberries
Hayran KurguSekumpulan perempuan dengan imajinasi diatas rata-rata. Bukan hanya tentang cinta, persahabatan, nilai, dan kehidupan sehari-hari pun tak urung mereka ceritakan. -ceshitacafanta