05. WA +628212790×××

237 11 3
                                    

+628212790××× "Hi"
Wanda mengkerutkan dahinya, "perasaan gue ga ada promote nomor Wa gue deh. Siapa ya?" Tanya Wanda bingung, namun tak urung Wanda membalas pesan yang baru masuk itu.

"Siapa?" Send
Baru 2 detik pesan itu Wanda kirim, balasan kembali datang +628212790××× "Edward 😊"

Wanda kembali mengkerutkan dahinya "Dapet wa aku dari siapa?"
Lagi-lagi chat yang baru dikirim Wanda langsung berceklis biru "Inisih, pake tungguin gila!" Ucapnya pada dirinya sendiri.

+628212790××× "Aku memang punya..."
+628212790××× "Kau kan sering beli sesuatu melalui olshop"
+628212790××× "Aku salah satu kurir jn*"

Wanda tersenyum, ia teringat bahwa memang ia mengenal laki-laki yang bernama Edward tersebut.
Laki-laki bule dengan senyum yang begitu manis.

"Oh, ternyata kau?" Send
"Kemana kau sekarang, kok selalu orang lain yang mengAntar paketku? 😯" Send

Wanda terus memantau layar ponselnya, menunggu balasan dari Edward yang sekarang sedang mengetik
+628212790××× "aku ada kok, bahkan sekarang sedang melihatmu"

Wanda kembali mengkerutkan dahi nya
"Jangan bercanda!" Send

+628212790××× "Hahahaa, maaf"


***
Keesokan hari nya, Wanda memesan sebuah masker wajah.
Dan, dia berharap Edward lah yang akan mengantar paket tersebut.
"Aku ada pesan barang lagi, ku mohon kau saja yang antar ya? 🙁" Send
+628212790××× "dengan senang hati."

Wanda tersenyum membaca balasan dari Edward.
Sore pun tiba, paket yang di tunggu-tunggu Wanda telah datang, namun ia sedikit kecewa.
Karena yg mengantar paket tersebut bukan Edward
"Ya, mas. Kok mas sih yg nganter, Edward mana? Tadi saya Wa kata nya dia yang bakal hantar" Wanda menandatangani paket tersebut dengan jengkel

Kurir tersebut mengkerutkan dahi nya "Edward? Mbak wa edward? Gak mungkin" Tanya-nya

Wanda terlihat kesal "iya, kenapa? Iri? Ya, mungkin dong. Ini!" Jawab wanda begitu saja sambil melihatkan layar ponselnya pada sang kurir, Kurir itu tersenyum "tidak, hanya saja edward sudah lama berhenti jadi kurir, karena kecelakaan. Dan, apa mungkin bisa orang mati memainkan wa?" Kurir itu memasang kembali helm nya "Saya permisi, mbak" pamit kurir itu.

Wanda masih tak percaya, ia lalu mengirimi Edward pesan kembali "kok bukan kamu sih, yang nganter?" Send

+628212790××× "kami tadi berdua kok, hanya saja kamu asik bicara pada temanku."
Pupil mata Wanda membesar, membaca balasan dari Edward, Pasalnya ia ingat betul kalau yang menghantar barangnya tadi sore hanya seorang laki-laki.

Wanda kemudian menutup aplikasi wa nya, ia membuka google mencari sesuatu disana.
Google - kecelakaan yang menewaskan kurir jn*
Pupil mata milik Wanda semakin membesar melihat hasil penelusuran nya.
Disana, terdapat data tentang Edward yang memang sudah dinyatakan mati oleh pihak yang bersangkutan.

Segera, Wanda memblokir nomor Edward di ponselnya.

Namun, seolah tak menyerah laki-laki itu malah mengirimi Wanda pesan lewat akun sosmed nya.

Edward daniel "Wanda..."
Wanda mengecek kronologi laki-laki yang baru mengirimkan pesan pada nya itu.
Sangat banyak ucapan bela sungkawa di dinding facebooknya.
Dengan cepat, Wanda juga memblokir akun Edward daniel dari daftar teman nya.


Tling! Tling!

+628212790××× is calling.
"Gak mungkin!" Wanda melemparkan ponselnya.
Meski layar ponsel itu telah padam, suara berat dari seberang telfon itu masih terdengar oleh Wanda

"Wandaa... aku dingin, aku kedinginan disini. Tolong!"

Wanda menutup kupingnya "Aaaaaaarrrrggggggggghhhhhhhhh!!!!!!!!"

CEHO - Cerita HorrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang