DIBALIK SENJA
"Air mata selalu dikategorikan pada luka dan kesedihan. Tapi yakinlah, tidak selamanya air mata membawa kepedihan."
(Salsa, Dibalik Senja)
Hal bodoh yang membuat mereka resmi menjalin kasih dan merajut asa, dalam sebuah status seorang kekasih, yang Salsa dapatkan dengan cara tak lajim.
Tuduhan yang membuat Salsa terjerat kisah cinta arogan milik Arkan. Karena tertangkap basah sedang meminum jus orange milik kapten tim basket di sekolahnya, membuat Salsa rela tertiban reruntuhan buah durian.
Arkan si pemilik minuman itu langsung mengklaim Salsa sebagai pacarnya. Entah ambisi atau hati yang berbicara kala itu, tapi Arkan benar-benar melakukannya.
Penolakan tak patut Salsa argumenkan didepan Arkan, terlepas dari status Arkan sebagai siswa keagungan di sekolahnya. Satu lagi yang membuat Salsa merasa tertiban reruntuhan buah durian, yaitu sejak pertama kali bertemu Arkan, Salsa memang sudah menaruh hati pada kapten bola orange itu.
Dari mulai sebesar biji jagung, sampai seluas pulau Samosir. Rasa itu hadir dan menjelma menjadi peluang Salsa untuk enggan menolak perintah Arkan. Ia mengakui, Arkan-lah yang membuatnya tergila-gila saat itu.
Dan ternyata benar, Arkan tak hanya menjadi siswa keagungan disekolahnya, tapi juga menjadi keagungan didalam hatinya. Bahkan Arkan menduduki peringkat pertama untuk itu.
Sejak saat itu, Arkan selalu menggandeng Salsa kemanapun kakinya melangkah pergi. Terkecuali kekamar kecil, yang sering orang sebut-sebut toilet.
Hampir tiap penjuru dunia yang dijelajahinya, Arkan selalu menyeret Salsa untuk ikut serta dalam trip-nya, terlebih lagi kala berkumpul bersama kawan satu tim atau satu perkumpulannya. Arkan tak menyadari, bahwa mengajak Salsa sama saja membiarkan dirinya menjadi umpan bagi para pemangsa haus gelak tawa.
Salsa yang kuper tatkala menjadikan Arkan sebuah buyonan oleh kawan-kawannya. Dari mulai berbicara tidak masuk dalam sekenario, atau sehilangan sepatu saat memasuki gedung anak remaja. Alasannya hanya satu, sepatu Salsa terlalu besar untuk ukuran kaki minionnya yang berbalut kaus kaki pink polkadot sebatas mata kaki, kecil dan bantat. Alasan yang membuat Arkan mengeraskan rahangnya.
Arkan lebih sering menggeram dan menahan napasnya jika berdekatan dengan Salsa. Walau begitu, entah mantera apa yang Salsa gunakan. Arkan justru melindunginya. Entah apa yang membuatnya begitu kokoh menjadi tameng untuk Salsa ketika gadis itu justru membalasnya dengan sesuatu yang tak patut didapatkan. Arkan tetap bertahan.Seperti siang itu, belum sampai sepuluh menit Arkan mengantar Salsa kedalam kelasnya setelah jam istirahat kedua, gadis itu sudah berlari lagi menghampiri Arkan dengan kondisi lebih buruk dari sepuluh menit sebelumnya.
Arkan menggeram mengeraskan otot-otot di wajahnya, melihat penampilan buruk Salsa bukan semata-mata membuatnya dirundung rasa malu, tapi justru membuat pria itu ingin mematahkan tangan orang yang berbuat hal norak seperti ini, satu persatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Sendiri
General FictionBayangkan cinta itu seperti segelas kopi hangat dan kamu meneguknya. Dia akan habis, kamu menginginkannya lagi dan rasanya berbeda karena si pembuat tidak sama. [Sebuah cerpen oneshoot dari Nurhasanah] Pertama publish, 28 April 2019.