Awal Perpisahan Itu Terjadi

204 4 2
                                    


Hari itu adalah hari dimana kamu mengajakku pergi bersamamu, katamu kau ingin menikmati hari penuh bersamaku. Kau mengajaku berkeliling kota dan singgah ditempat sederhana. Hanya ada kamu dan aku, kau duduk tepat didepanku menatapku tanja jeda begitupun aku menatapmu penuh bangga.

Banyak hal yang kita bicarakan hingga lupa akan waktu, kau tertawa begitu keras saat ku ciptakan lelucon sederhana. Kita tahu bahwa itu adalah hari terakhir kita berjumpa dan akupun tahu kau pergi bukan untuk meninggalkanku. Jika kau mampu menolak, aku tahu kau tak akan pergi kau masih akan tetap disini, didekatku. Setelah beberapa hari kita menjalani hubungan jarak jauh aku mulai menyadari betapa hampanya hari-hariku tanpa hadirnya dirimu, dan kini aku mulai merasa takut bahwa jarak akan merebutmu dariku.

Hari-hari ku jalani meski berat penuh rindu, ia membuatku sedikit tersiksa akan tiadanya hadirmu. Ketika angin berhembus kencang ku bisikan padanya Tolong Sampaikan pada dia, kekasihku. Aku rindu akan hadirmu, aku rindu akan wajahmu, aku rindu akan peluk hangatmu dan aku rindu segalanya yang ada pada dirimu. Apakah ia, angin. menyampaikan pesanku padamu. Jika pesan itu tak sampai ditelingamu, maka disinilah kau akan tahu.

Aku bahagia setiap hari telingaku mendengar kata Cinta dan Rindu dari manisnya bibirmu, meski hanya suara yang ku dengar namun aku percaya bahwa kau sedang menatapku penuh rasa. Kau berkata tunggu aku kembali padamu, sebab ketika kita bertemu nanti Kamu takkan ku lepaskan dalam pelukanku. Aku hanya tersenyum tanpa suara namun hatiku berkata aku akan menunggumu meski pelukan itu tak sampai ditubuhku.
  
Setelah sekian lama aku menunggu, aku mulai merasa takut dan takut itu mulai menyelimutiku. Benar saja, kabar darimu mulai sulit ku terima dan hanya kata sibuk yang selalu kau katakan. Tahukah kamu betapa sulitnya mencoba untuk selalu mengerti dengan apa yang kini sedang terjadi? Ya, kau memang benar bahwa aku harus selalu mengerti dengan keadaanmu, tapi apa kau sempat berpikir bahwa akupun ingin kau mengerti keadaanku. Sudahlah aku benci denganmu yang kini sedang sibuk dengan duniamu dan bodohnya aku yang terlalu sibuk mencari tahu tentang duniamu.

Sekian lama aku menunggumu kembali dengan rasa rindu yang teramat dalam dengan mudahnya kau hancurkan semua dengan kata Berpisah. Sungguh kau telah berhasil membuatku tertawa dalam balutan air mata. Sulit ku percaya namun itulah nyata yang ku terima, entah apa alasan dibalik kau meninggalkan ku begitu saja. Setiap kali aku bertanya kau menjelaskan jawaban yang sama sekali tak masuk logika. Hingga detik ini aku dan hatiku masih bertanya-tanya namun semua telah sirna tanpa rencana dan semua tergambar jelas bahwa kau telah melepasku dengan sempurna.



                                                                    13 Maret 2018

BAHAGIA , LUKA DAN KECEWA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang