2

27 2 0
                                    

Pelangi pov

"Halo" ucap ku dengan mata yang setengah tertutup
"Pagi sayang" ucap orang di sebrang
"Vino....." pekik ku dengan mata terbuka sempurna ada rasa kaget saat mendengar ucapan sayang dari dia, aku tau vino menyukai ku tapikan baru kemaren anggi sahabat ku bilang bahwa dia mau memperjuangin alvino ini, aku ga mau bikin dia sakit hati dia terlalu sering mendapat kan hal semacam itu
"Lo kok kamu kaget sihh, morning sayang ayoo buruan siap siap aku udah tunggu di depan" tanpa mendengar ucapan alvino aku langsung meloncat ke arah jendela dan benar saja alvino sudah ada di parkiran depan rumah ku
"Lo gila yaaa," umpat ku, orang gila mana yang datang jam setengah 5 subuh di depan rumah orang pakai baju sekolah lagi
Dengan langkah cepat aku berjalan keluar kamar

"Udah bangun ka, tumben bangun cepat" ucap bunda dari arah dapur sepertinya bunda sedang memasak
"Bun teman ku datang aku bukain pintu dulu ya" kata ku lalu berlari ke depan

Dengan berlari kecil aku menuju motor alvino
"Vino ayo masuk" ucap ku dengan senyum yang di buat sutulus mungkin, ga etis banget kan kalau aku marah pagi pagi
"Tumben baik" ucap nya lalu mengikuti aku dari belakang

"Bunda, abah mana??" Ucap ku celingukan pasal nya tadi pas aku lewat depan kamar abah dan bunda semua nya udah rapi berarti mereka dah bangun dong
"Ada tuh mau sholat subuh, ayoo ajak teman mu sholat bareng" ucap bunda lalu segera ngambil wudhu di belakang
"Yu van" ucap ku melihat alvino yang sedang memperhatikan bunda
"Pel gue emmm, lagi dapet" ucap nya dengan polos nya dan berhasil membuat mata ku melotot
"Alesen lo ga masuk akal, ayoo ahh" ucap ku lalu manarik alvino ke arah abah

"Assalamualikum bah" ucap alvino sengkem ke abah
"Waalikumsallam, Eh teman nya pelangi ya?" Tanya abah sambil memasang peci
"Iya bah, saya alvino"
"Oh yaudah abah tunggu ya kalian cepat wudhu, pelangi kamu wudhu di branda belakang aja, biar teman mu wudhu di sini" ucap abah
"Siap komandan" ucap ku lalu segera menuju beranda belakang
-----
Setelah sholat selesai aku segera membersihkan kamar dan siap siap ke sekolah
" ka ayo makan bareng" ucap bunda di ambang pintu ku
"Iya bun bentar lagi aku nyusul"

"Jangan lama lama ya kasihan teman kamu di introgasi abah" ucap bunda sambil tertawa dan aku juga tertawa
Keluarga kami hanyalah keluarga sederhana, keluarga dengan 3 anak , keluarga kami memang bukan keluarga yang terlalu agamis namun kami memegang tegus nilai nilai agama, apalagi tiang agama nya kata abah kalau rumah ga ada pintu masih bisa di berdiri, rumah ga ada lantai masih berdiri, tapi kalau rumah ga ada tiang?? Gimana jadi nya

"Pagi semua"teriak ku saat sampai ruang makan dan langsung duduk di samping alvino
"Pagi ka, mau nasi goreng atau roti?"tanya bunda
"Mau nasi goreng aja bun biar kenyang"

"Oh jadi bapa mau rendy itu, hahaha dia teman abah waktu masih sd" ucap abah sambil ketawa
"Saha bah??"tanya bunda
"Itu lo bun, rendy sama pipit, ini lo anak nya dah besar ternyata" ucap abah sambil menepuk alvino, aku yang ga ngerti hanya diam dan memperhatiakan rangga dan lala adik adik ku yang masih sd

Setelah sarapan bersama kami segera pamit buat ke sekolah
"Berangkat dulu bun, bah" ucap ku lalu mencium punggung tangan keduanya dan di ikuti oleh alvino mencium tangan kedua nya
"Sering sering main vin" ucap bunda sambil senyum
"Pasti bun" jawab alvino dengan kedua tangan memasang helm
"Assalamualikum"
"Waallaikum salam"

Sepanjang perjalanan hening sampai alvino membuka suara
"Pel, teman lo si anggi ngechat gue tadi malam" ucap vino dengan pandangan masih ke jalan
"Terus"tanya ku antusias
"Iya dia cuma nge chat hi sih tapi masih belum gue buka"

"Vino hargai perasaan dia, dia udah terlalu sering sakit vin" ucap ku sambil nunduk
"Gue ga bisa" sambung nya
"Oh jadi ternyata lo itu cuma cowo brengsek yang ngeliat cewe dari tampang nya doang??"tanya ku setengah teriang
"Bukan gitu, tapi gue udah suka sama orang lain" perkataan nya membuat hening sesaat

"Orang itu lo" sambung nya dan buat aku hening kembali, apakah ini sebuah pernyataan?

"Maaf vin" ucap ku lalu kami kembali diam

Gue juga suka sama lo vin, tapi saat ini yang paling penting anggi dulu, gue ga mau liat dia nangis lagi, dia udah sering sakit

----
Kami sudah sampai di parkiran sekolah nampak sudah beberapa anak yang sudah sampai
"Pelangiiii" teriak dara, cewe populer di sekolah ku

"Ada masalah sama dia??"tanya vino sambil melihat dara lari ke arah mereka
"Ga ada deh kaya nya" jawab ku

"pagi pelangi, pagi vino"
"Pagi" jawab ku dan vino berbarengan

"Kenapa dar??"tanya ku
"Lo mau ikut tim dance sekolah??, bentar lagi bakal ada lomba dan gue liat liat lo cocok banget ikut tim kita" tanya nya dengan semangat 45

Aku mulai berpikir sejenak
"Emm gue mau ikut kalau anggi ikut, dia itu bisa dance tau ga, dan gue yakin lo semua bakal terpana liat dia dance" ucap ku ga kalah antusias

Dara menggaruk kepala nya yang ga gatal " aduh gimana ya kalau misal nya dia ikut, 9,99% kita kalah"

"Loh kok bisa?"tanya ku
"Di lomba ini banyak aspek yang di nilai dan dia ga masuk kreteria" ucap dara lagi
"Oh yaudah kalau gitu" sambung ku sambil tersenyum tanda penolakan ke arah dara

"Yaudah kalau lo berubah pikiran hubungin gue ya" ucap nya lalu pergi

"Kok di tolak?"tanya vino sambil mensejajarkan langkah kami
"Emang kenapa?"
"Hadiah nya lumayan lo, jalan jalan ke paris, itu kota impian lo kan?"ucap vino lagi mencoba merubah pikiran ku
"Ga niat aja kalau anggi ga ikut" ucap ku sambil senyum lagi

"Woyyy anggi mau nembak ka romi, anggi mau nembak ka romi woyy, ayoo tonton" teriak bayu di seluruh penjuru koridor dan tentu saja membuat aku kaget
"Dimana bay??"tanya ku cepat
"Tuh di lapangan pakai toa sama bunga, terus di samping ka romi ada gebetan ka romi juga si ka dhea itu" ucap bayu lalu lari lari ke lapang, aku dan vano pun mengikuti mereka semua

"HAI SEMUA" ucap anggi memulai acara itu

"aku harus ke sana" ucap ku hendak menghentikan kegiatan anggi itu, grabb namun seseorang sedang menahan ku
"Biarin dia, liat aja apa yang bakal terjadi. Lo hanya perlu jadi sederen dia buat nangis aja saat dia selesai" ucap vino dan membuat ku membatal kan niat ku

"KA ROMI, KAKA TAU AKU ITU CINTA BANGET SAMA KAKA, WALAU AKU TAU KAKA GA CINTA SAMA AKU
TAPI AKU BAKAL BIKIN KAKA JATUH CINTA SAMA AKU KOK" ucap nya dengan megaphone
ka romi hanya memandang datar ke arah anggi
"KAKA MAU GA JADI PACAR AKU" ucap anggi menyudahi pidato nya

romi berjalan pelan ke arah anggi membuat senyum cerah timbul di wajah nya

"Anggi, lo liat disana??"tanya romi sambil menunjuk ke arah ka dhea, dan dengan polos nya anggi mengangguk
" liat wajah nya, cantik??"tanya ka romi ke arah anggi
"Cantik" ucap anggi mulai ciut karena mata ka romi sudah melotot
" dan liat wajah lo, ada yang punya kaca????"tanya ka romi sambil melihat ke arah penonton

"Ni ka, kaca nya" kata rara sambil memberikan kaca yang cukup besar

"Ni lo liat!!!" Bentak ka romi dengan memberikan kaca yang besar dan mendorong tubuh anggi hingga jatoh

"WOY JANGAN MAIN KASAR DONG" teriak ku, yang sudah ga tahan lagi ngeliat semua ini, lalu segera membangunkan anggi

"Wow siapa ini, pelangi putri prawira, ya mungkin kalau muka lo kaya pelangi gue bakal berpikir buat jadiin lo pacar" ucap ka romi memandang kami berdua
"Berarti lo brengsek" sambung ku
"Eh anggi sadar ga sih, lo sama pelangi itu kaya setan sama malaikat tau ga??, beda jauhhhhhhhhhhh banget" sambat bara teman sekelas ku
"Eh lo" ucap ku memasang kepalan tangan
setelah itu anggi lari entah kemana
"Eh lo semua kalau ada yang ketauan gue nyimpen vidio tadi, hidup lo ga tenang" ucap ku lalu berlari mencari anggi

Tuhan pagi pagi udah ada aja kerjaan kaya gini
****

Itu yang mulmet pelangi ya

I'm Ugly GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang