1

54 1 1
                                    

Aku duduk di sudut cafe yang dekat dengan jendela. Ya seperti biasa, aku sendirian. Entah mengapa aku lebih suka sendirian, rasanya aku bisa mengekspresikan semua perasaanku tanpa harus orang lain tau. Aku melihat keluar jendela dan ternyata hujan. Aku juga suka melihat hujan, hujan selalu turun dengan sejuta kenangan, entah itu kenangan yang menyenangkan ataupun yg menyedihkan. Aku menatap laptop ku yang sedari tadi hanya menampilkan tulisan yang entah harus ku apakan tulisan itu.

"Mas" ucapku pada pelayan cafe itu.

"Ada yang bisa saya bantu Mbak Gadis?" tanya pelayan.

Dan ya, semua pelayan atau kasir disini sudah tidak asing lagi denganku karena hampir setiap pulang sekolah aku selalu kesini. Oh iya aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Gadis Anandita, panggil aja aku Gadis karna aku ini seorang gadis.

"Biasa deh mas aku pesan mocca drink satu lagi hehe," ucapku sembari menampilkan deretan gigiku.

"Baik Mbak Gadis, ditunggu ya cepet deh kalau untuk Mbak Gadis,"

"Siap boss," ucapku dengan semangat.

Aku menunggu minuman itu dengan melamun. Tiba-tiba saja ada seseorang yang menabrak kursi ku. Akupun tersentak kaget.

"Eh maaf saya tidak sengaja menabrak kursi kamu, saya terlalu ceroboh, sekali lagi saya minta maaf," ucap seseorang itu.

"Oh iya tidak papa,"ucapku sambil senyum.

Kemudian seseorang itu pergi meninggalkan aku yang masih berdiri menatap punggung itu yang mulai menjauh.

Akupun kembali duduk dan melamun. Dan tiba-tiba..

"Hai, apakah saya boleh duduk disini karna kursi lain sudah penuh," ucap seseorang yg tadi menabrak kursiku. Akupun melihat lihat sekeliling dan ternyata memang semua kursi sudah penuh.

"Oh iya silahkan," ucapku.

"Aku sering melihatmu sendirian disini setiap pulang sekolah, dan tempatnya pasti selalu di dekat jendela," ucap nya.

Akupun bingung dengan orang ini, perasaanku aku tidak pernah melihatnya disini. "Ah mungkin akunya saja yg tidak sadar," batinku.

"Iya memang aku sering kesini," ucapku datar.

Pelayan pun datang dengan minuman yg aku pesan.

"Ini spesial untuk Mbak Gadis," ucap pelayan itu dengan deretan giginya.

"Terima kasih mas," ucapku tersenyum dan pelayan itupun pergi.

"Aku senang melihatmu tersenyum," ucap dia.

Aku bingung dengan perkataan orang yg ada di depanku ini, mungkin aku harus berhati-hati bisa saja orang ini hanya ingin modus kepadaku.

Akupun hanya tersenyum kaku untuk menanggapinya.

"Oh iya namaku Rangga, aku tinggal di pengkolan cafe ini," tangan dia pun menyodorkan ke arahku.

Aku bingung untuk menerima apa tidak...

"Gadis," ucapku dan yang akhirnya aku menjabat tangan dia, hanya sebentar.

"Kamu kenapa kesini selalu sendiri?"

"Apaan si nanya nanya terus orang ini," batinku.

"Tidak apa apa aku hanya suka sendiri," ucapku.

Dan akhirnya kita hanya diam beberapa saat dan aku memutuskan untuk pulang karena langit sudah mulai gelap.
"Aku pulang duluan ya, langit sudah mulai gelap," ucapku pamit.

"Oke, aku akan menunggumu esok hari disini karna aku senang berbicara denganmu," ucap Rangga

Akupun hanya tersenyum untuk menanggapinya

Akupun akhirnya pulang ke rumah dengan berjalan kaki, aku juga senang berjalan kaki. Menurutku, berjalan kaki itu terasa menyenangkan, aku bisa melihat keadaan sekitar dengan teliti dan tidak cepat berlalu.
.
.
.
LOHHAAA, INI CERITA PERTAMA KU, GIMANA YA GATAU DEH AKU JUGA GAPERNAH KEPIKIRAN KALO AKU BAKAL NULIS CERITA INI, POKONYA SEMOGA KALIAN SUKA YAAAA!!!!

jangan lupa follow instagram aku ya @sekaranugrh hehe

-salam coklat:)

My Happy MorosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang