We just meet once,and impossible I know about you. If we meet again,so it is the planning of God.
Hidup terkadang memang harus dinikmati sama halnya seperti kopi di pagi hari. Semangat pagi mulai terasa sejak kembalinya Adila Venesa ke Indonesia. Gadis berusia 16 tahun yang tahun lalu belajar diluar negeri dan sekarang terpaksa harus kembali ke Indonesia dengan alasan kegagalan bisnis ayahnya disana.
Adila yang seharusnya kelas 11 terpaksa harus mengulang dari kelas 10. Keterpaksaan ini terjadi karena studynya di luar negeri belum selesai namun dia tetap harus pindah.
Adila harus ikut dengan neneknya yang ada di Jakarta. Karena ayah dan ibunya harus mengurus kerusakan yang dialami perusahaan tersebut.Adila menaiki pesawat yang sudah disiapkan oleh ayahnya dan dia harus ke Indonesia sendirian. Setelah sampai di Bandara Soekarno-Hatta,Adila langsung mencari supir yang menjemputnya. Belum sempat mencari supir itu dia ditabrak oleh seorang cowok. Dan Adila langsung terjatuh.
"Alphabeth....." teriak seseorang dari belakang. Tanpa perasaan bersalah cowok itu langsung pergi tanpa membantu dan meminta maaf kepada Adila.
"Dasar.. Cowok gak punya sopan santun" teriak Adila yang membuat cowok itu melihat kearah Adila dan tersenyum sinis.
"Non Adila ya?" tanya seorang lelaki memakai seragam seperti supir. Mungkin itu supir yang dicari oleh Adila.
"Eh,iya pak"
Adila segera berdiri dan dia mengikuti supir untuk menuju ke mobil. Karena di mobil sudah ada neneknya yang menunggunya."Adila udah siap tinggal di Jakarta?" tanya neneknya.
"Insya allah, Nek. Dijalani aja dulu" jawab Adila santai.
Didalam mobil Adila dan neneknya membicarakan kemana dia akan melanjutkan sekolahnya. Adila akan melanjutkan kesekolah pilihan neneknya. Mungkin itu yang terbaik. Ternyata Sofi menempatkan Adila di SMA GARUDA. Sekolah swasta yang terkenal di Jakarta.Esok harinya Adila bergegas menyiapkan diri untuk datang ke sekolah barunya. Adila memakai seragam lamanya dulu karena dari sekolah barunya belum memberikannya seragam.
"Adila berangkat ya,Nek" sambil mencium punggung tanggan Sofi.
"Jangan nakal disana!" kata Sofi.
"Siap nenekku terrrr...cantik. Byeee nek" Adila langsung masuk ke mobil dan menuju ke SMA GARUDA. Ditengah perjalanan,dari luar jendela mobil dia melihat cowok ugal ugalan.
"Dasar cowok gak punya aturan" batin Adila.Sesampainya di SMA GARUDA dia langsung ke ruang tata usaha. Disana udah ada Reno,omnya Adila. Yang merupakan TU
"Adila jadi pindah kesini?" tanya Reno menghampiri Adila.
"Iya om. Ini juga sekolah pilihan nenek."
"Ayo om antarkan ke kelas kamu. Sebentar lagi KBM akan dimulai" ajak Reno. Dan Adila hanya mengikuti dibelakang Reno. Adila tetap menunggu di luar kelas sebelum om Reno kembali keluar.Akhirnya Om Reno kembali keluar.
"Kamu bisa masuk dan memperkenalkan diri kamu. Om udah ada urusan. Kamu baik baik saja kan,kalau om tinggal?" ujar Reno.
"Yaelah om,Adila juga udah gede kali om. Udah 16 tahun. Hehe" kekeh Adila dan dia langsung masuk ke ruang kelas. Btw, Adila masuk kelas X-5. Didalam kelas sudah ada banyak teman dan seorang guru. Guru itu mempersilakan Adila untuk memperkenalkan diri.
"Nama saya Adila Venesa" setelah Adila memperkenalkan diri. Banyak dari siswa cowok ricuh 'Adila rumahnya mana?' 'Adila minta nomer WAnya dong' 'Adila kenalin gue Aldi'.
"Udah udah! Kalian bisa kenalan dengan Adila nanti waktu istirahat. Adila kamu bisa duduk di bangku yang kosong" ujar guru tersebut.
"Iya bu"
Disini cuma ada satu bangku kosong. Dan itu disebelah cowok.
"Masa' iya gue harus duduk di sebelah cowok itu. Kayaknya tengil banget" batin Adila. Adila langsung menuju ke tempat duduk itu.
"Ngapain lo?" ketus cowok yang duduk.
"Gue mau duduk" jawab Adila dengan santai. Adila melihat name tag yang ada di baju cowok itu.
A. Pandu Dirgantara"Nama yang aneh" batin Adila.
Namun Adila tetap saja duduk disitu dan cowok itu langsung berdiri.
"Kamu kenapa Pandu?" tanya bu Ani ketika melihat Pandu berdiri.
"Gue gak mau sebangku sama dia" ucapnya dingin.
"Udah jangan nolak" bentak bu Ani.
Akhirnya Pandu kembali duduk."Oh jadi nama lo Pandu,salam kenal" Adila mengulurkan tangannya.
"Gak perlu" ketus Pandu.
Adila hanya mampu menghembuskan nafas beratnya. Di depannya ada dua cewek yang kelihatannya bersahabat.
"Udah deh Ndu,jangan jutek jutek gitu." ujar cewek itu ke Pandu.
"Hei Dil,kenalin gue Thalia dan ini Janet. Jangan masukin hati ya omongannya Pandu. Dia emang songong." Ternyata cewek yang di depan Adila namanya Thalia dan Janet.
"Iya Thal,ngapain juga dimasukin kehati." Adila kembali memperhatikan penjelasan dari bu Ani. Tanpa ada sepatah katapun dari Pandu. Mungkin memang dia belum nyaman.Pelajaran bu Ani telah selesai.
"Ndu,kita bisa berteman kan?" tanya Adila memulai percakapan.
"Iya. Maaf untuk tadi. Gue cuma gak terbiasa aja." ucap Pandu dengan senyum mengembang diikuti dengan Adila.Kira kira nama depan Pandu siapa ya?
Apa mungkin Ahmad apa mungkin Abdul apa mungkin Agus..hehehe.
Tunggu kelanjutan kisahnya ya guys. Jangan lupa vote and comment.
Btw,untuk visual Adila siapa ya yang cocok.Es terbeku sekalipun akan meleleh jika terus dihangatkan.❄

KAMU SEDANG MEMBACA
A-Z
Novela JuvenilAlthough you ever said about your feeling,but I believe that you will always keep your heart for me. For it,I choose you for be my best friend. And will not more. Sorry if I always tell about you,but I don't want to be you are mine. And you know my...