〈✘〉𝙿𝚂𝚂𝚃, 𝚂𝙴𝙲𝚁𝙴𝚃!〈𝚂𝚕𝚘𝚠𝚄𝚙〉

Celana Ketat!!

Disclaimers:
Naruto © Masashi Kishimoto
Psst, Secret! © UnoHime

Pairing: Sasu×Naru, Shika×Kiba, Neji×Gaa
Genre: Friendship, Romance, Family, Humor
Rated: T
Warning: Shounen-ai, AU, Yaoi, Boy×Boy, Fail!Humor, Typo Berserakan..

~HappyReading~

||||
°°Psst,Secret!°°
||||

Minato masih menatap figura itu dengan senyuman gila yang terukir di bibir tipisnya, tangannya sesekali terlihat mengusap figura itu dengan lembut.

Minato mengecup figura itu dengan sayang dan menyimpan figura itu di dalam lacinya. Melihat figura kesayangannya itu sudah kembali pada tempatnya, Minato menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi dan kembali tersenyum gila sambil melanjutkan lamunan indahnya.

Jika ditotalkan Minato sudah melamun selama dua jam penuh, dan tanpa menyadari kalau ada sepasang mata biru yang sama seperti miliknya, yang tengah mengintip dari balik pintu.

Naruto yang menjadi tersangka dari pengintipan itu mendecakkan mulutnya, ketika melihat Minato yang masih melamun dengan senyuman gila yang masih menghiasi bibirnya.

Cih!

Figura apa yang di lihat ayahnya?! Kenapa ayahnya tersenyum seperti seorang maniak?! Dan apa-apaan itu tadi? Kenapa ayahnya mencium figura itu?!

Eww. Creepy.

Braak

"Daddy!" tak tahan lagi melihat senyuman menggelikan sang ayah, tanpa berbasa-basi sedikitpun Naruto langsung menendang keras pintu ruangan kerja Minato.

Brukk

Minato terjungkal dari kursi empuk yang di dudukinya. Ia benar-benar terkejut mendengar dobrakan pada pintu ruangannya.

"Astaga Naru, kenapa mengejutkan Daddy seperti itu?" Minato meringis dan berdiri dari lantai. Naruto yang mendengar ucapan ayahnya hanya diam dengan kedua mata menyipit.

"Hmmmmmm." Naruto menggembungkan pipinya dan melipat kedua tangannya di dada.

"Err... hmm... Nani?" Minato bertanya dengan wajah ragu.

Minato sangat yakin ada kesalahan yang sudah ia lakukan terhadap anak imutnya ini. Tapi apa?!

"Ck! Daddy melamun sejak tadi! Aku sudah pegal melihatnya! Apa yang Daddy fikirkan?!"

"Ah, S-souka? Daddy tidak memikirkan apa-apa sayang, tadi itu Daddy tidur." bohong Minato sembari duduk kembali di kursi empuknya.

Naruto yang tadinya merajuk langsung terdiam dan mengerutkan keningnya mendengar perkataan Minato.

"Hee, memangnya bisa tidur dengan mata terbuka?" Naruto mengusap dagunya, dengan kedua mata bulatnya itu yang menatap selidik ke arah Minato.

Minato yang tak tahan melihat keimutan anaknya itu langsung menarik Naruto ke pangkuannya.

"Tentu saja bisa, tidur dengan mata terbuka merupakan hal yang biasa Daddy lakukan." Minato berucap seenaknya, tanpa mengetahui dampak yang akan ia dapatkan karena kebohongan nistanya itu.