Chapter 1 - Berharap

85 3 1
                                    

Sudah sepuluh tahun Sania berada diBali. Tempat yang penuh kenangan dengan seseorang yang membuat nya jatuh cinta hingga saat ini. Namun Sania sadar jika Cinta nya bertepuk sebelah tangan. Ya.. seseorang yang Sania Cintai mencintai wanita lain yaitu Kakak nya sendiri yang Bernama Syifa.

Semenjak kejadian kecelakaan itu. Sania tidak tahu kebaradaan Dia dimana. Sania mencoba mencari tahu lewat Kakak nya. jika Dia dibawa keluar Negri oleh Keluarga nya. Sejak Saat itu Sania sedih dan merasa bersalah Karna Dia telah menyelamatkan Nyawa nya dari kecelakaan itu. Mungkin Sania tidak akan berada disini lagi jika Dia tidak menyelamatkan nya.

Sania menghela Nafas dengan pelan. Lalu berdiri dari tempat duduk nya. Ia berjalan keluar dari ruangan kerja nya. Saat ini Sania bekerja sebagai Sekertaris disebuah perusahaan besar milik Rizky Pratama. Yang tak lain adalah Suami Kakak nya Syifa.

Sania berjalan menuju Kantin. Mencari sesorang yang sedang menunggunya untuk makan Siang bareng. Dengan Pakaian kemeja putih lengan panjang dipadukan dengan Rok mini,Sania terlihat feminim dan Cantik.

Banyak lelaki yang mendekatinya Namun Sania dengan Terang-terangan Menolak nya. Alasan nya hanya satu. Sania belum bisa melupakan Cinta pertama nya.

" lama banget ngapain aja didalam. Dah lumutan Aku nungguin kamu dari tadi." Omel nya Saat Sania sudah sampai dan duduk didepan teman nya.

Namanya Dayu. Sahabat Sania yang tahu semua tentang nya dan juga Masalalunya.

" Maaf.. kerjaan Aku belum kelar." Jawab nya.

" Tuh pesanan Kamu datang. Nasi goreng dan tea anget nya." Ujar nya sambil menunjuk pelayan kantin yang sedang berjalam menuju meja mereka.

Sania tersenyum manis menatap Dayu. Lalu memakan Nasi goreng dengan pelan. Dayu senang jika Sania tersenyum seperti ini. Lima tahun yang lalu Dayu harus sabar menemani Sania yang terpuruk seperti mayat hidup. Awal nya dayu mengenal Sania saat mereka sama-sama melamar kerja diperusahaan yang sama. Saat itu Sania sedang terlihat tidak semangat melamar kerja Namun kakak nya memaksa untuk bekerja agar Sania tidak berlarut dalam kesedihan. Semenjak saat itu Dayu dan Sania semakin dekat hingga sekarang.

" Besok hari minggu kita joging ya."

Sania Mengangguk menyetujui ajakan nya Dayu. Setiap minggu mereka selalu menghabiskan Waktu libur nya dengan olahraga. Sorenya mereka pergi nonton atau ngeMall.

" Lusa Ryan mau ulang tahun. Dia ngundang kita keacara ulan tahun nya. Kamu bisa datang bareng Aku."

" Enggak mau Yu. Aku males keacara pesta gituan."

" Ayolah..  kan Ryan pacar Aku.masak kamu gak mau datang. Lagian juga Ryan kenal sama kamu."

"Tapi Yu-"

" Aku gak mau tahu. Pokok nya nanti Aku akan jemput kamu."

" Iya ya.. demi kamu aku akan datang. Puas."

Dayu tertawa lebar melihat Ekpresi Sania yang kesal. Dayu selalu seperti ini. Memaksa Sania untuk menemani ke acara yang Sania tidak suka. Bukan tidak suka sama acara nya. Sania hanya tidak suka Keramaian. Baginya percuma ada dikeramaian Namun pikiran nya tidak ada disitu.

" Nanti Aku bilang sama Ryan. Buat ngenalin kamu ketemen-temen nya. Siapa tahu ada yang cocok sama Kamu.San"

" Aku gak minat dijodoh-jodohin gitu.percuma gak akan berhasil."

" Gimana mau berhasil jika kamu tidak membuka hati untuk pria lain." Dayu menghela nafas. Lalu menyeruput minuman yang digelas hingga sisa setengah." Berhenti mengharapkan sesuatu yang belum pasti San. Itu sama aja akan semakin menyakiti hati kamu. Kamu harus sadar San."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menunggu MUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang