Aku memang terlalu mencintainya sehingga aku lupa cara mencintai diriku sendiri, disinilah aku sekarang berada sudut ruangan bersama dengan kursi yg sudah beberapa bulan ini menjadi tempat peristirahatan kedua ku setelah rumah, oh iya namaku Ilham aku menyukai kakak senior ku sejak SMP dulu namanya Ian dan kami jadian selagi aku SMP kelas 3 sampai aku sekarang kelas 1 SMA, dulu dia tak begitu, dulu dia perhatian ke padaku aku tak tau kenapa dy berubah menjadi dingin kepadaku? Itu selalu jadi pertanyaan ku , dimna kami mempunyai hubungan begitu rumit, aku sendiri tak tau kenapa aku masih mencintainya, lamunan ku terhenti ketika suara bel berdering dan aku tak sadar sahabat ku rendi senyum melihat ku?
" Dasar orang aneh " batinku
Ham, kau uda siap tugas belum ? Sambil senyum2 memberi tanda agar aku memberi contek an kepadanya , dia selalu seperti itu seperti org gila ketika sedang meminta contek an kepadaku, ya aku hanya mengangguk dan mengambil tugas ku dari tas ku,
" Ini cepat kerjakan bentar lagi ibu ros masuk " seru ku , lalu dy dengan semangat mengambilnya dan sambil menulis contek an dari ku dy terus mengoceh , "ham gimana status lo dengan bg Ian? Masih lanjut kah? Menurut ku lo harus nyera deh lagian dy mana ada anggaplu, Jgan kan anggap setidaknya nya dy senyum ke elo, Tp yg ada nihil?
"Aku bukannya ga mau menyerah ren, Tp aku yakin pasti dia berubah ren, aku yakin dy masih sayang ke aku "
Tp lo pikir pikir lagi deh ilham syaputra, ujar nya
Lo bisa Gak ikut campur masalahku dan Ian "aku mulai tak suka dy mulai menyudut2kan Ian
Sadar akan ketidak sukaan ku terhadap topik ini rendi mulai diam dan melanjutkan menulis dan aku mulai termenung lagi dan lagi.*rendi POV*
Panggil saja aku rendi, pagi ini aku melihat seorang sahabat ku sedang merenung di sudut ruangan tampak merenung, bukannya apa, Tp aku sudah tau apa yg sedang dia pikirkan , pasti dy lagi dan lagi mikirin kekasihnya, aku kadang geram dan kesal sama bg Ian yg notabenya kakak kelas ku, kak Ian ganteng sih , banget pun malahan Tp aku ga habis pikir aja dy sering ga anggap sohib ku ini, Ntah kenapa , aku juga ga tau permasahannya Dmna , Ilham bilang dy uda pacaran sama bg Ian dari SMP kelas 3 Tp kok aku masih Ragu, bukannya aku ga percaya Tp masa iya pacaran bg Ian Gak pernh kulihat dekat dengan Ilham, pernah sih Tp cuma sekilas aja waktu aku berkunjung ke rumah Ilham , itupun hanya sebatas poto, oh iya Ilham itu cute manis dan banyak cewek yg terpesona Tp aku bingungnya kenapa Ilham ga akhiri hubungannya dengan Ian? Udah deh aku ga mau mikir gimna2, aku baru ingat aku belum siap tugas dari bu ros aku senyum2 macam org gilakkk sengaja , agar Ilham kasi contek an ya kepadaku , So far dy masih melamun dan akhirnya dy menyadari kehadiran ku , kok aku gemesss liat dy yaaa biar gimana pun dy terlalu imuttt teman2"
*pov end*
*Author pov*
Tak terasa ibu ros uda masuk tetapi Ilham terus merenung dan sahabat sebangkunya hanya diam dan tak ambil pusing sebab dy tau membiarkan Ilham merenung akan menenangkan hatinya dan sementara yg merenung merasa bu ros kenapa lama banget keluar, apa ibu ros Gak makan? Betah amat di kelasnya? Batinnya
Akhirnya yg ditunggu2 keluar ruangan "baiklah anak2 sampai disini pertemuan kita ya Jgan lupa minggu depan kuisss , persiapkan diri kalian ujar bu ros, semua anak lasung teriak "oh tidak"" diam semua tak ada keluhan , semalam siang ibu pamit sampai jumpa minggu depan .
Tiba rendi menarik tangan Ilham , perkara ocehan ibu ros Td membuat cacing diperutnya meminta di beri jatah, Ilham tersontak kaget dan marah , siapa coba yg Gak kaget Tiba2 teman lo narik tangan lo tanpa aba2 , yg ditarik sempat mau marah dan yg menarik lari karna dy tau itu bakal membuat marah sahabatnya.
Karna kesal perlakuan sahabatnya , dia pun mengejar Ilham keluar kelas sambil mengupat , bangkeeeee sialan kemari luuuu, "rutuk Ilham sambil mengejar rendi.
Setelah lelah mengejar rendi , Ilham kelelahan dan berhenti sebentar di lorong sekolah, tiba-tiba org yg dia anggap kekasih lewat bersama dengan teman2 nya dia bingung harus gimna dan Ilham hanya menunduk, syukur rendi dengan sigap menarik tangan Ilham sebelum Ian dan gerombolannya semakin dekat,
"Rendiiiiiiii kurang ajar" itulah rutukan Ilham terhadap rendiii yg sering banget menarik nya secara tiba , setelah kejadian itu rendi mengajak Ilham ke kantin bersama sambil merangkul pundak Sahabat nya "
Setelah sampai di kantin Ilham memesan dan rendi juga makan bersama, sambil makan keheningan terjadi , rendi sadar pasti sahabatnya lagi melamun lagi ,
"Udaaaa Jgan dipikirkan dy napa? Kalo lo merasa Gak nyaman kan lu tinggal putusin, ujar rendi Tiba2 membuat Ilham terhenti dari lamunannya
Gak segampang itu ren, ujar Ilham ,
Lah kenapa ? Move on masa perkara dy lo sering melamun, tuhhh lihat itu dy (sambil menunjuk orang yg di renungkan sahabatnya) lagi tertawa2 sama teman2 nya apa dy ingat lo? Nggak kan?
Udah deh ren, aku ga akan berhenti sampai dy bilang berhenti ke aku,
Terserah lu deh Ilham, aku ga mau mikirin org yg Gak mikirin kamu,
Rendi kesal sama sikap sahabatnya an dy melanjutkan makan dan tak ambil pusing sikap temannya karna memberi jatah makan cacing di perutnya saat ini lebih penting ketimbang membeberkan ceramah kepada sahabatnya saat ini .Sementara yg dibicarakan sadar akan dirinya sedang diperhatikan seseorang, siapa lagi kalo bukan Ilham, dia tau dy terlalu jahat kepada ilham dan terus mendiamkannya .
*ian pov*
Sebenarnya aku masih sayang sama mu, Tp Gmna aku Pengen cerita semua Tp aku takut kamu akan merasakan sakit dan biarkan aku aja biarlah yg menjawab mengapa aku diam in kamu untuk beberapa bulan ini, maafkan aku IlhamTBC
Maaf teman2 ceritanya gaje, soalnya ini cerita pertama Mimin , mohon saran dan komennya yaa, biar Mimin Tau ini cerita dilanjut atau Gak yaaaa? Maaf sekali lagi cerita yg tak jelasss ini , makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesakit inikah mencinta mu?
RandomHari hariku ya seperti ini, selalu menanti balasan perhatian darinya, apa aku salah aku mengharapkan perharian darinya yg notabenya kekasihku? Apakah aku terlalu egois ? Aku hanya ingin dy memperhatikan ku setidaknya di mengucapkan selamat pagi,si...