Helaan nafas berat Taehyung terus berlanjut, pikiranya menerawang jauh mengingat kembali dimana keadaan sesak itu muncul yang tertanam begitu dalam dipikiranya. Kenangan manis itu kembali bermunculan, senyuman manis sang adik, sikap manja, dan kekanak-kanakkan, yang masih tergambar jelas di otaknya. Gadis itu tersenyum simpul mengingatnya, lalu kembali senyuman manis itu luntur tergantikan dengan senyuman miris tercipta dibibir tipisnya, rasa sedih, kecewa, dan segala penyesalan bercampur menjadi satu.
'Eomma appa!!' teriak seorang gadis kecil dengan semangat kepada kedua orang tuanya dengan senyuman merekah di bibir gadis itu, 'wae Taehyungie?' Tanya sang eomma.
'eomma. Aku mendapat nilai 100, hadiahku mana?'
'tadaa!! Ini dia buat uri Taehyungie cantik' ucap appa Taehyung yang memberikan hadiah komic terbaru anime kesukaanya
'wahhh...gomawo appa eomma' ucap Taehyung mencium kedua pipi sang appa dan eomma. terlihat Seorang namja tampan berdiri diambang pintu menatap ketiganya hangat.
'aku pulang'
'Sung Jae-ya!!' dengan cepat Taehyung menghampiri Sung Jae dan memeluknya, dengan senang hati Sung Jae membalasnya.
'Ada apa noona?' Tanya Sung Jae penasaran, sungguh ia gemas dengan tingkah sang kakak imutnya ini.
'tahu tidak aku mendapat nilai 100 di sekolah' ucap Taehyung dengan bangga
'wahh benarkah? Selamat noona'
'ne terima kasih namdongsaeng'
'tentu saja Taehyung mendapat nilai tinggi untuk bisa dibanggakan, sedangkan kau apa yang bisa dibanggakan dengan otak pas-pasanmu itu' ucap sang eomma sarkas menatap Sung Jae.
'Eomma!! Seharusnya eomma tidak berkata seperti itu' ucap Taehyung marah. Ibu Taehyung terkejut melihat Taehyung berteriak padanya.
'Kenapa? Kenapa kau membela anak ini yang bahkan bukan anak kandungku sendiri hah!!!' Bentak eomma Taehyung tak kalah sengit. Sung Jae diam menahan air matanya yang menggenang dipelupuk matanya
rasanya sakit ketika kau tidak dianggap anak kandung sendiri oleh orang tuamu, tentu saja mereka tidak menginginkan Sung Jae lahir di dunia ini, ialah hanya anak haram dan appanya pun ia tidak tahu siqpa
'tentu saja aku membelanya, karena ia adikku' teriak Taehyung
'tidak!! Kau bukan kakakku, kalian hanya orang asing bagiku' ucap dengan suara rendahnya, SungJae menatap dingin namun tajam ketiga orang dihadapannya
Taehyung tertegun dengan pernyataan Sung Jae, ia tidak dapat menahan tangisnya menatap sang adik yang sangat disayanginya selama ini.
'tidak Sung Jae-ya' tangis Taehyung menggelengkan kepalanya
'sudahlah noona aku muak dengan semuanya, aku iri melihat noona yang selalu di beri perhatian, dicintai, disayangi, noona selalu mendapatkan segalanya yang noona mau, aku selalu bersabar menanti kapan Eomma dan appa bisa memandangku selayaknya anak kandung tapi itu hanyalah angan belaka, aku juga mencintai eomma appa. tapi apa, mereka bahkan tak menganggapku ada. aku takut karena aku bukan siapa2 disini'
'syukurlah jika kau sudah sadar dengan keberadaanmu disini, kau hanyalah anak pembawa sial'
'Eomma!!!' teriak Taehyung marah
'benar!! Itu semua benar, aku sungguh minta maaf telah merepotkan kalian semua. dan sekarang aku memang bukan bagian keluarga ini lagi, dari awal mungkin'ucapnya miris
KAMU SEDANG MEMBACA
A Second Side
Ficção AdolescenteAku tersesat, terjatuh dalam indahnya pesonamu, bahkan aku Melupakan bagaimana cara untuk bernafas, aku mabuk oleh indahmu. Tidak bisa lepas mata ini melihat cara dudukmu yang lembut seperti waltz, mata ini selalu mengikuti kemanapun kau melangkah. ...