Know?

38 7 0
                                    

Ini part terakhir dri Mipo.

Akhirnya ini selesai dan Mipo gak menunda update cerita. Kayaknya ini satu-satunya work Mipo dah selesai wkwkwk.

Ada yang nunggu siapa sebeneernya Jimin?

Akan Mipo jelasin di akhir cerita.

Happy reading all.

*********************

"Tentu saja Seokjin hyung menceritakan kepada temannya tentang malam itu. Ia juga sedikit mengadukan Jimin kepada ketua unitnya." Jihoon membenarkan posisi duduknya.

"Tentu yang lain terkejut akan hal itu. Ouh... untung Seokjin hyung tak mengalami apa-apa setelah itu. Ia langsung benar-benar menjauhinya." Jelas Jihoon.

"Bila aku menjadi dirinya. Aku akan melaporkan ke pamong suapa dia dihukum." Seungkwan berujar penuh emosi.

"Oh jantungku copot." Itu seokmin yang berkata.

"SUMPAH DEMI KULITKU YANG PUTIH! Kenapa kalian baru membicarakan ini? Aku baru tahu! Bukankah dia sedang dekat dengan Rowoon?!"

Mingyu yang baru saja bergabung syok berat.

"Kecilkan suaramu bodoh!"

Seungchol menjitak kepala Mingyu saking kesalnya. Bagaimana tidak? Mingyu membuat sunbae mereka menoleh kearah Mingyu. Dengan cepat Jisoo memberi gestur meminta maaf pada sunbae merka. Untung saja Pamong tidak mendatangi dan memarahi mereka.

"Oh sampai mana tadi ceritaku? Hm... Ok kita lanjutkan dan ini akan cepat selesai."

Jihoon berucap agar tak ada lagi pertengkaran diantara mereka semua.

Setelah kejadian mengerikan malam itu Seokjin dan seorang temannya datang ke unit depan. Unit honbaenya sekaligus unit Jimin. Untuk apa? Ia mendapat undangan dari ketua unit itu untuk menunjukkan sesuatu.

Jin-jin atau bisa dipanggil 'si slow' oleh Sanha ialah ketua unit yang mengundangnya. Ia mengantar keuda sunbaenya ke ruang ganti.

"Jimin lebih sering berada disini dan memperhatiakn luar. Lihat dijendela ada satu jendela yang transparan." Jin-jin menjelaskan.

Seokjin dan Yoongi berjalan medekat ke arah jendela. Sekarang ia sadar bagaimana Jimin dapat mengetahui kesehariannya.. ani maksudnya saat Jimin tahu apa yang hendak ia lakukan. Seharusnya ruang ganti ini terdiri dari kaca hitam sehingga tak ada yang dapat melihat keluar ataupun kedalam. Wow tempat yang sangat srtategis sekali bukan?

"Wow Jin aku bisa melihat meja belajarmu dari sini."

Yoongi berujar seraya menggelengkan kepalanya. Fakta ini memprihatinkan. Kenapa ia juga baru sadar. Jangan tanyakan Seokjin yang mulai kehilangan kewarasannya. Berterima kasihlah pada Jin-jin yang memberitahu mereka tentang ini. Kartu AS sudah terkuak bukan?

Uh.. rasanya Seokjin benar-benar ingin pergi dari unit ini sekarang sebelum Jimin kembali ke unit dan menyadari keberadaannya. Nanti apa yang dipikirkan Jimin? Seokjin, hyung kesayangannya datang berkunjung dan ingin bertemu dengannya? Big No!

"Setiap malam dia akan menarik kursi dan belajar di sini. Aku pikir ia terganggu dengan kami yang berisik, ternyata...."

Jin-jin tak dapat melanjutkan kata-katanya. Ia merasa bersalah akan apa yang sunbaenya alami. Sebagai ketua unit Jin-jin harus bertanggung jawab akan anak-anak unitnya kan?

My name isTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang