Pukul 06.15 wib aku sudah sampai disekolah alpetra nusantara. Sepagi ini? Iya. Karna aku tidak suka keramaian. Keramaian hanya akan membuatku sesak. Apalagi tempat yang gelap dan sempit. Itu hanya akan membuatku sesak, sesak, dan sesak.
Kembali aku membaca buku tentang internet eksplorer untuk tugas kelompok ku dengan fai.
Suara langkah seseorang terdengar menaiki tangga. Siapa yang datang sepagi ini selain aku? Apakah itu hantu? Ah tidak. Pikiranku mulai melayang entah kemana mana akibat tadi malam aku menonton acara 'jodoh wasiat bapak' bersama ibuku."Lu dateng sepagi ini? Ngapain?"-fahri
Ahh hampir saja aku ingin berteriak. Ternyata dia adalah fai.
"Gak ngapa ngapain. cuma males aja rame rame"-salsa
"Kirain karena lu mau ketemu sama temen lu"-fahri
"Temen? Siapa? Aku kan ga punya temen."-salsa
"Gua aja punya temen disini"-fahri
"Siapa yang dateng sepagi ini selain aku?"-salsa
"Gua punya temen. Tapi bukan manusia"-fahri
"Ha? Maksud kamu han.. han.. hantu?"-salsa
Fahri mengangguk sambil berdehem ria. Jadi fahri anak indigo?
"K.. kamu indigo?"-salsa
"Hooh. Disamping lu ada.."-fahri
Belum selesai fahri berbicara. Aku sudah lari ke arahnya karna takut.
Aku akui. Aku adalah gadis yang penakut."Ada apa?"-salsa
"Tuh kan dia ikutan lari sama elu sasa"-fahri
Karna takut aku langsung memeluk fahri yang sedari tadi senyum jail kepadaku.
'' fai tolong bilang sama dia jangan dekatin aku. Aku ga suka dia dekat dekat sama aku aku takut"-salsa
"Iya iya gua bilang. Tapi lepasin dulu pelukannya. Gua ga bisa nafas ni"-fahri
Akupun melepaskan pelukannya dan mulai mencoba bersifat biasa saja.
"Hay maneh, jauhi teman abi, dia takut sama maneh"-fahri
Aku hanya melirik aneh kearah fahri yang mulai mengoceh tak tau pada siapa.
"Gawat sa!"-fahri
"Kenapa? Apa yang temanmu bilang?"-salsa
"Dia bilang suka sama lo, dan ga mau jauh jauh dari lu"-fahri
Aku kembali merasakan merinding disekujur tubuhku dan kembali memeluk fahri sekarang.
"Fai. Aku takut bilang sama dia jauh jauh aku ga suka fai tolongg"-salsa
"Haha awas awas dia mau nangkep kepala elu sa!"-fahri
Aku makin mengeratkan pelukanku dengan fai diiringi dengan tawa fahri yang tertahan.
"Kalian ngapain peluk pelukan di depan pintu? Pacaran?"-gilang
Itu adalah suara gilang. Ketua kelas di 12A yang tanpa sadar menyaksikan aksi peluk pelukan ku dengan fahri.
Sungguh aku malu begini. Aku takut gilang membocorkan adegan ini pada anak murid yang lainnya. Terutama fanya, pasti dia akan menghabisiku lagi.
"Siapa lu? Main masuk aja ke kelas orang"-fahri
"Kenalin. Gua gilang, ketua kelas dan sekalian orang terganteng nomor 2 di kelas 12A"-gilang
KAMU SEDANG MEMBACA
Ugly Girl?
ChickLittuhan memang menciptakan aku tidak sempurna. tapi tuhan tidak pernah menjauhiku. aku yang menjauhinya. tetapi yang membuat aku merasa sempurna menjauhiku. dan aku mulai mendekatinya. #40 in ugly