[3] Heart Attack

4.4K 515 23
                                    

"Ibu tunggu!"

Sunghee semakin mempercepat langkahnya dan tidk peduli panggilan Hyunmi.

Hingga mereka tiba di rumah. Hyunmi masih mempertanyakan masalah itu, bahkan dia memberanikan diri menahan lengan Sunghee dengan kedua tangannya, membuat wanita itu berhenti, menatap bagaimana tangan Hyunmi memeluk lengannya dengan tatapan jijik. Gadis itu pun dengan enggan melepasnya.

"Ibu. Kenapa kau mengatakan itu?"

Sunghee berpaling. "Bukan urusanmu."

"Bukan urusanku? Kau bilang pada pria tadi aku ini bukan putri ibu. Bagaimana bisa itu bukan menjadi urusanku?!"

"Kau berani membentakku!"

"Aku butuh penjelasan. Apa sulit bagimu memberitahuku yang sebenarnya? Kau bersikap seolah kita tidak ada hubungan satu sama lain. Kapan kau memperhatikanku? Kapan aku bisa berbagi saat aku merasa sendiri? Bahkan saat aku sakit kau tidak pernah menanyakan keadaanku. Kau pikir pada siapa aku akan bersandar saat membutuhkan seseorang? Aku sudah dewasa untuk memahami segala yang terjadi. Kumohon jangan menyembunyikan apapun dariku!"

Bukan kemauan Hyunmi hingga berteriak sampai tidak bisa mengontrol diri, dia mengambil oksigen di tengah-tengah tangisnya yang pecah. Bahunya naik turun, menahan sesak yang menerjang.

"Apa masalah kalian berdua?"

Jung Geun yang baru pulang mendapati pertengakaran itu. Dia menatap Hyunmi yang sedang menangis.

"Kenapa kau menangis?"

Pria itu beralih menatap adiknya saat Hyunmi tidak menjawab. "Apa lagi yang kau lakukan padanya?!" bentaknya keras.

Sunghee bersikap masa bodoh lalu melenggang mendekati pintu utama.

"Ibu tolong katakan... Kau menyayangiku 'kan?" ucapnya lirih.

Wanita di sana berhenti. Terdiam sangat lama.

"Aku ingin tahu seberapa berharganya aku untukmu."

"Hyunmi. Kenapa bertanya begitu? Tentu saja Sunghee menyangimu!" Itu suara Jung Geun. Berusaha memperbaiki keadaan.

"Aku ingin mendengarnya dari Ibuku. Kumohon, jawab aku, ibu."

"Tidak." aku Sunghee kemudian. Dia berkata jujur dari lubuk hati yang paling dalam.

"Sunghee!" Suara Jung Geun meninggi.

"A-apa?" Hyunmi terbata-bata. Air matanya semakin banyak mengalir.

Kini wanita itu berbalik dengan ekspresi tanpa merasa bersalah. Sedikitpun dia tidak merasa menyesali atas pengakuannya yang telah menyayat hati gadis itu. "Jangan terlalu berharap aku akan menyayangimu. Itu tidak akan pernah kulakukan. Tidak akan pernah."

"Sunghee cukup! Apa yang kau bicarakan?!" pekik Jung Geun frustasi.

Sunghee tidak mengindahkan Kakak laki-lakinya itu. Sorot matanya begitu risih dan dendam menatap Hyunmi. Dia akan mengatakan segala yang terpendam bertahun-tahun lamanya. Dan Hyunmi harus siap menahan pukulan hebat yang akan menghantam jantungnya.

"Jika kau ingin tahu perasaanku. Aku sungguh tidak mengharapkan kehadiranmu di dunia ini. Jika bukan karena Jung Geun, sudah dari dulu aku melenyapkanmu dalam kandunganku. Meskipun aku harus mati. Itu lebih baik dari pada mempunyai anak pembawa sial seperti dirimu. Hidupku berubah berantakan saat kau lahir. Aku kehilangan kebahagiaanku dan semua itu karenamu!"

"Demi Tuhan kubilang hentikan!" Jung Geun masih berteriak di sebelahnya.

Tapi Sunghee tetap melanjutkan, "Apakah kau pernah berpikir tentang di mana Ayahmu? Akan kuberitahu kalau kau lahir tanpa seorang Ayah. Kau hanyalah anak haram yang dikirim untuk mengubah hidupku seperti berada di neraka-"

BECAUSE OF MY MOM (21+) | BBH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang