Pindahan ○xmh

~1

Minghao pov

06.10 gue udah ada disekolah baru gue, Sma Harapan.

Ortu gue dipindah tugaskan adalah alasan kenapa gue pindah. Sebenernya gue gak mau ikutan pindah, soalnya gue udah nyaman banget disekolah lama gue, belum lagi lima orang sahabat gue ada disana semua. Dan mereka gak bisa ikutan gue pindah.

Tapi orang tua gue maksa buat ikutan pindah, gue udah berusaha nolak. Tapi orang tua gue tetep kekeh supaya gue ikutan pindah dengan ancaman kalau gue gak pindah semua fasilitas di tarik. Ya mau gimana lagi?.

●●●

Gue udah keliling sekitar 10-15 menit buat nyari ruang kepsek. Tapi karena ni sekolah yang terlalu luas, nihil.  "Permisi, ruang kepsek dimana ya?" Karena udah cape nyari sendiri, gue akhirnya nanya sama seseorang yang kayaknya lagi santai.

"Oh, ruang kepsek. Dari sini lo lurus aja. Nah lo bisa liat perempatan yang pertamakan? Lo disitu belok kanan, terus aja sampe dapet lab ipa 2 terus lo belok kiri. Nanti pas lo belok sebelah kanan ada tangga, nah lo naik. Ruangan pertama sebelah kanan tangga. Ngerti?"

Sumpah, gue gak ngerti. Ini mau ke ruang kepsek apa ujung labirin? Rumit amat keknya. "kalo lo nganterin gue bisa gak? Lo lagi gak sibuk kan?" "Oh, boleh."

●●

"Pasti anak baru kan? Pindahan dari mana?" anak yang gue pastiin bukan asli indonesia tadi nanya gue.

"Yoi, gue pindahan dari Sma Garuda, di Bandung." "Ooo... oh iya, kita belum kenalan kan ya? Gue Chan. Bang Chan, 11 Ipa1."

"Keturunan Korea?." "Yoi, keknya lo juga" dia natep gue sambil naikin alisnya sebelah.

"Yos. Gue Cina-Korea. Xu Minghao... just call me Hao" dia cuma ngagguk kek hiasan dasbor mobil:v

"Fyi aja nih, disini lumayan banyak murid blesteran sama keturunan luar. Sekitar 30 sampai 35% lah. Jadi jangan heran kalo lo sering liat yang mukanya bukan muka asli indo." "Oh... Okok"

●●●

"Nah, udah sampe" Chan berdiri di depan pintu kayu geser. "Thanks bro" kita salaman ala cowo.

"Yoi, ya udah gue duluan. Hope you'll like this school." Dia bicara agak sedikit teriak sambil turun tangga.

Setelahnya gue masuk ke dalam ruang kepsek

●●●

Gue ditempatin di kelas 11 Ipa2, ruangannya ada di lantai 3. Kelas ke 2 dari ujung.

Sekarang gue lagi ngekor dibelakang Bu Milea yang bakalan ngajar dikelas baru gue di jam pelajaran pertama.

●●●

"Pagi semua" Bu Milea masuk dan nyapa semua murid dikelas. Gue liat ada sekitar 4 sampai lima orang yang mukanya bukan asli indo.

"Jadi sebelum ibu memulai pembelajaran hari ini. Seperti yang kalian semua bisa lihat, kalian kedatangan teman baru pindahan dari Bandung. Silahkan perkenalkan diri kamu"

Dan gue maju beberapa langkah kedepan. "Halo semuanya, perkenalkan nama gue Xu Minghao. Kalian bisa panggil gue Hao. Salam kenal." Gue liat cewe cewek Di kelas ini excited sama keberadaan gue.

Eh... Ralat.

Gak semua. Gue bisa liat salah seorang cewe disudut deket jendela yang bahkan kayaknya gak peduli atau bisa dibilang gak sadar akan kehadiran gue.

"Ok Hao, sekarang kamu bisa duduk." Gue nunduk dikit sama bu Milea sebagai tanda mengiyakan.

Kesisa 2 kursi disini. Yang pertama disudut yang bersebrangan sama cewe tadi dan kedua tempat duduk Di samping salah seorang cowo *yang kayaknya keturunan Cina juga*  di meja depan meja cewe yang sama.

Dan gue milih pilihan ke dua.

"Hao kan?. Kenalin gue Jun. Wen Junhui, Salam kenal" Jun ngulurin tangannya ke gue tepat setelah gue selesai ngeluarin buku buku buat belajar. Dan tanpa pikir panjang gue langsung bales uluran tangannya.

"Keturunan mana?" Tanya gue penasaran.

"Cina-Indonesia. Keknya lo juga." "Yogs, gue ada keturunan Korea juga dari kakek gue. Gue pindah ke Indo sejak kelas 6 Sd" Jun ngangguk paham dengan penjelasan gue sambil bulatin mulutnya ngebentuk huruf o.

Gue ngeliat ke belakang, ke arah cewe tadi. Dia masih bertahan dengan posisi yang sama. Kepala yang bertumpu sama tangan kanannya sambil natap ke luar jendela.

Lama gue natap dia sampai dia sadar akan hal itu dan bales natap gue. Pandangan kita ketemu, seakan kehipnotis. Gue gak bisa ngelepasin tatapan gue dari mata dia. Nggak tau kenapa, mata almond nya dengan kantong mata yang tercetak jelas.

Kita gak ada yang mau ngalah sampai akhirnya dia salting dan bu Milea yang negur gue karena gak merhatiin penjelasan pembelajaran.

TBC