Ada bonchap dari jee nih hehe
Langsung buru di vote and comment yaa
Soon to be private nih hehe :))
Udah tidak di private yaaa, karena fitur terbaru wattpad menghapus fitur private.Bonus chapter
Flashback
"Buruan mino." Sahut Irene yang udah berada di pintu depan apartemennya dan akan menuju menemui Jennie bersama mino.
Irene dan Mino saat ini tengah menuju ke apartemen Jennie setelah mengabari Jennie bahwa mereka akan datang kesana. Jennie yang sempat bingung pun hanya mengatakan iya. Irene berulangkali melihat kea rah Mino memastikan bahwa laki-laki itu dalam keadaan baik-baik saja . Irene menggenggam sebentar tangan Mino yang tidak memegang kemudi. Berusaha menenangkan lelaki itu. Mino yang merasakan kelembutan tangan Irene menoleh dan tersenyum tipis seakan mengatakan ia baik-baik saja.
Setelah beberapa kali menekan bel apartemen Jennie, akhirnya sang pemilik membukakan pintunya dan menyambut kedua tamunya itu yang datang malam-malam begini. Tampak Jennie mengenakan kaus dan celana pendek santai dan rambutnya yang basah menandakan sepertinya ia habis mandi tadi.
"Hey... ayo masuk" sapa Jennie pada kedua tamunya tersebut dan mempersilahkan mereka memasuki apartemennya yang memang sepi itu karena kebetulan mamih CL sedang berada di Auckland.
"sebentar, kalian mau minum apa?" Tanya jennie menawari kedua tamunya itu yang tengah duduk di sofa ruang tamunya, yang hanya dijawab oleh keduanya berupa gelengan singkat.
"okay, aku ambilin air mineral aja deh hehe" sahut Jennie sambil berlalu dari hadapan keduanya.
"gimana ini ngomongnya?" Tanya mino sedikit berbisik kepada Irene.
"gatau, kamu aja ya yang ngomong?" jawab Irene dan seketika Mino memutar bola matanya malas. Tadi yang ngotot minta kesini secepatnya siapa coba hmm sabar Mino.
"Ehemm, kalo mau numpang pacaran doang jangan sini napa bang elahh." Kata Jennie yang membuat Irene dan mino malu.
"jadi ada apa kalian kesini hmm?" Tanya jennie menatap keduanya yang hanya dibalas dengan mino dan Irene saling menatap bingung.
"heh...." Mino menghela nafasnya dan memutuskan kesunyian di antara mereka bertiga. Ini suasananya berasa mino kayak yang lagi ketahuan selingkuh malah hadeh.
"Jadi gini jen, hanbin itu pacar lo kan?" Tanya Irene pada Jennie langsung.
"Iya kak Irene, terus ada apa sama hanbin?"
"tadi waktu mino nunggu gue pemotretan di café gitu dia liat hanbin jen sama seseorang. Terus pembicaraan mereka itu yang bikin shock banget. Mino dapet tempat yang lumayan deket sama mereka dan ngerekan pembicaraan mereka untung aja dia nggak ketahuan sama mereka. Kamu mau denger nggak? Kamu mau kan Jen berpikir secara rasional disini?"
"Okay, Jennie siap dengerinnya." Lalu diputarlah rekaman percakapan antara kedua orang tersebut oleh Mino.
........... "Lu harus ngebunuh Jennie secepatnya atau gue sebar semua foto foto atau sextape lu bin!"
"Please kasih gue waktu. Gue juga udah muak sama hubungan pura-pura ini."
"Okay, fine. Sebulan cukup kan?"
"deal."
"deal."
Setelahnya hanya ada keheningan diantara ketiganya, Jennie masih mematung setelah mendengar semuanya tadi. Jennie tahu dan hafal sekali suara siapa itu, sosok yang bersama hanbin yang dengan teganya menginginkan Jennie lenyap dari dunia ini. Mata Jennie sudah tidak sanggup menahan bulir airmata yang sudah ia tahan sedari tadi. Badannya gemetar ketakutan dan menahan isak tangisnya.
"dia........ " jennie berkata dengan nada suara yang bergetar menahan tangisnya sembari menghela nafasnya.
"Dia...
Hani kan?" tanya Jennie sambil menatap langsung ke arah mino.
"Iya, dia hani Lee." Jawab Mino sambil menunduk.
Irene yang melihat keadaan badan Jennie yang tengah bergetar ketakukan langsung merangkulnya berusaha menenangkan Jennie. Mino hanya menatap Jennie dengan perasaan campur aduk.
"Gue bakal jagain lo kok, jen. Tenang aja. Gue bahkan anak-anak winner pasti bakalan jagain lo. Anak exo juga kalo suruh jagain lo pasti mau." Kata mino sambil mengusap punggung Jennie berusaha menenangkannya.
"Nggak bang, jangan nyampe ada yang tau perihal ini. Biar hanbin nggak tau kalo gue udah tau semuanya bang."
"Oh iya jen, waktu itu gue emang sempet deket sama hanbin tapi itu murni gue belum tau kalo lo udah jadian sama hanbin. Sorry ya jen, untung mino ngingetin gue jen. Kalo hanbin tukang ngerdus."
"Iya, nggak papa kok kak Irene."
"Kita juga sekarang udah nggak ada apa apa jen, gue sama mino sepakat buat tetep sahabatan aja nyatanya kan emang kita ngerasa cocoknya sahabatan aja." Kata irene sambil menatap mino seperti memberi kode untuk mino menyampaikan perasaannya.
"Iya, kita berdua gak ada apa apa lagi jen. Tapi jangan bilang siapa siapa dulu ya." Kata mino pelan yang hanya dibalas anggukan oleh jennie.
"Jen, gimana kalo kita pura pura berantem aja? Jadi gue bakal kirim foto gue sama hanbin pake aku anonim ke akun lambeturah nah disitu lo bisa berantem sama hanbin terus minta putus gimana? Biar gue sama mino juga pura pura putus gara gara itu?"
"Hmmm, not bad sih kak hehe tapi kalo hanbin gak mau putus gimana?"
"Pasti dia putus sama lo jen, apalagi kalo kak suho tau pasti pada nyuruh lo putus dari hanbin jen. Dan hanbin gak bisa berkutik kalo elo dijagain sama anak exo and winner sih."
"Oke sih rencananya. Yaudah gitu aja kali yaa. Thanks a lot yaa kak irene sama lo bang." Kata jennie sambil tersenyum ke arah mereka.
"Iyaa, sama sama jen" jawab irene dan mino.
"Gue bakal lakuin apa aja buat jagain lo jen." Dalam hati mino sudah menetapkan pilihannya, untuk berjuang menjaga jennie.
*
*
*
*
*Gimana bonchap kali ini??
Soon to be private yess part kali ini hehe
Buat sider follow jee dulu ya kalo mau baca hehe
Makasih yaa buat so much support yang dikasi buat jee :))
Love you all :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Jennie : Complex [ Jennie x Mino ]
Historia Corta"Yang tak pernah ku sangka ternyata kau yang selalu ada disisiku." - Jennie Kim Banyak sekali lelaki yang peduli akan Jennie bahkan mencintai sosoknya yang dulu. Bahkan membuat persahabatan Hanbin dan Mino berada dalam bahaya. "Gue sayang lo, Jen. C...