Part 1

11 0 0
                                    


"Sampai ketemu pertemuan selanjutnya dan Rasya tolong bawa tugas teman-temanmu ke kantor" ucap bu Ranty guru matematika killer sebelum meninggalkan pelajaran.
"Baik bu"

"Duhhhh....Bu Ranty selalu begitu, tiap habis penjelasan materi pasti ada aja tugas yang dikerjain. Mana tadi soalnya susah lagi"keluh Tita teman sebangku Rasya.
"Ta, mau ikut gue ke kantor nggak?ajak Rasya.
"Nggak deh Sya,tangan gue masih pegel nih ngerjain tugas tadi. Lagian sebentar lagi juga pelajarannya bu Dewi mending gue disini aja"
"Oh ya udah".

Sesampainya mengumpulkan tugas di kantor Rasya langsung kembali ke kelasnya yang ada di lantai 3.
"Rasya tunggu dulu"panggil bu Dewi wali kelasnya.
"Iya bu, ada apa?"
"Ini kelas kalian kedatangan murid baru pindahan dari Jakarta. Rendi namanya. Kamu tunjukkan kelasnya dulu, nanti ibu menyusul" terang bu Dewi kepada Rasya.
"Baik bu"jawab Rasya.
"Nah Rendi silakan kamu ikuti Rasya karna kelas kalian sama".

Diperjalanan menuju kelas XII MIPA 4 tidak ada percakapan antara Rasya dan Rendi. Yang ada hanya keheningan saja.
Tidak ada yang memulai percakapan.
Rasya yang memang cuek sedangkan Rendi yang juga sama-sama cuek.
Di depan kelas XII MIPA 4 Rasya berhenti dan membuka suara.
"Ini kelasnya silakan langsung masuk saja dan cari bangku kosong". Ucap Rasya.
"Hm" hanya itu suara yang keluar dari mulut Rendi.
Ketika Rasya membuka pintu kelas yang tadinya ramai langsung hening.

"Sya, siapa dia?"tanya Tita ketika Rasya sampai dibangkunya.
"Murid baru"jawab Rasya dengan datar.

Lhah gue ditinggal sendirian di depan sini, kurang ajar banget cewek itu. Batin Rendi.

"Syaaa....lo bawa siapa tuh??"
"Ya ampun ganteng banget"
"Eh gue belum pernah lihat lo, murid baru ya"
Itulah beberapa kalimat-kalimat yang di suarakan teman-teman Rasya ketika Rasya masuk ke kelas dengan seorang cowok.

"Dah diam-diam" lantang bu Dewi wali kelas mereka ketika masuk ke kelas.
"Lho Rendi kok masih di depan belum duduk?" Tanya bu Dewi.
"Belum bu"
"Rasya sudah dikenalkan belum?"
"Belum bu, kan nunggu ibu"
"Ya sudah, ibu perkenalkan dulu. Anak-anak kita kedatangan murid baru pindahan dari Jakarta. Silahkan perkenalkan Rendi"
"Hai, nama saya Rendi. Semoga kalian mau berteman dengan saya" singkat Rendi.
"Yang mau perkenalan nanti saat istirahat saja. Sekarang kita langsung mulai pelajarannya. Rendi silakan kamu duduk di belakang Rasya".
"Iya bu".

Ketika melewati meja Rasya, mata Rendi dan Rasya saling menatap.
"Eh ganteng, kenalkan nama gue Tita" ucap Tita sambil mengulurkan tangan.
"Hm" guman Rendi tanpa menjawab uluran tangan Tita.
"Tita, kenalannya nanti!"perintah bu Dewi.
"Iya bu"
"Ih Sya, cowok itu sombong banget masa' gue dicuekin" ucap Tita dengan jengkel.
"Tita!"
"Sekarang kita mulai pelajarannya. Masukkan buku kalian kita mulai ulangan".
"Yaaahhh bu kok ulangan" keluh Gita teman Rasya dan Tita.
"Iya sebelum ibu melanjutkan materi kemarin, ibu akan mengadakan ulangan terlebih dahulu termasuk juga Rendi. Aldi silakan bagikan kertas ulangan ini. Yang sudah dapat silakan langsung dikerjakan, tidak boleh mencontek!" Perintah bu Dewi.

Semua murid mengerjakan ulangan dadakan itu dengan tenang termasuk juga Rendi yang mengerjakan ulangan dengan sekali melihat punggung Rasya.



Ini karya pertama aku, masih amatiran, maklum kalau kata-katanya masih banyak yang typo n kurang nyambung. Jangan lupa voment 😉
^yanidwizzatya^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rasa yang TertinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang