Terkadang seseorang hanya melihat sesuatu dari satu sudut pandang saja. Tidak menimbang sudut pandang lain yang mungkin akan memberikan kebenaran. Banyak orang lebih suka salah karena mereka sama, takut benar karena mereka sendiri. Melihat seseorang hanya dari luarnya saja, tidak mengerti jauh dalam dirinya.
Membenarkan apa yang terlihat dan menyalakan yang tidak terlihat. Sama seperti gadis mungil bersurai indigo beriris seperti batu Amethyst itu. Jika, kau lihat dari luar saja hanya terlihat gadis lugu, lemah, dan menyedihkan. Tapi kau tidak akan tau jauh dalam dirinya, dia kuat, dia hebat. Bukan karena dia memiliki tenaga yang super atau memiliki seorang peri yang selalu membantunya, tapi dia kuat karena Memiliki hati yang tulus, dia sempurna karena kebaikan hatinya.
Sempurna, di dunia ini tidak ada yang sempurna. Jika kau berpikir begitu kau belum tau Uchiha. Ya, Uchiha. Siapa yang tidak mengenal Uchiha si klan sempurna. Di anugrahi otak encer, dan memiliki harta berlimpa, paras seperti para dewa. Uchiha dengan segala kesempurnaannya.
Uchiha Sasuke laki-laki tampan dengan sorot mata tajam yang mampu menghipnotis kaum hawa. Hidung yang mancung, rahang tegas dan surai hitam yang menawan. Tidak lupa postur tubuh bak seorang model papan atas, semua wanita pasti akan mengejarnya ya, PASTI!!
"TEME TUNGGU AKU!!" Teriak laki-laki bersurai kuning secera mentari itu mengejar sosok yang berjalan didepannya.
"Urusai Dobe!" Jawab Sasuke dengan ketusnya.
"TEME TUNGGU AKU!!" Teriak laki-laki bersurai kuning itu lagi.
"Berhenti mengejarku Naruto!" Sasuke kesal dengan kelakukan sahabat pirangnya ini bukan ini yang ia harapkan, bukan pria sialan ini yang mengejar dirinya.
Ah, sialan.
Dengan usaha dan doa pada akhirnya Naruto berhasil menyamai langkah kakinya dengan Sasuke.
Hosh
HoshNaruto mengambil napas dalam dan mengeluarkannya dengan kasar. Untuk mengurangi lelah yang di rasakan akibat mengejar si teman sempurnanya ini.
"Kau harus tau Teme, Sakura mencarimu." Ucap Naruto setelah berhasil mengatur napasnya yang sempat memburu.
Sasuke masih tetap berjalan tanpa memperdulikan ucapan Naruto yang menurutnya sangat tidak ada gunanya.
"Yak!! Teme kau tidak bisa menggantungkan perasaan Sakura seperti itu." Ucap Naruto sedikit jengkel karena sahabatnya ini sama sekali tidak merespon satupun perkataannya.
"Aku tidak pernah memberinya harapan." Jawab Sasuke santai dan masih tetap berjalan menuju atap sekolah yang menjadi tujuan awalnya.
"Sakura mencintaimu Teme tidak bisakah kau membalasnya." Suara Naruto merendah, sakit rasanya untuk mengatakan hal tersebut, namun dengan bodohnya ia mengatakan hal tersebut dengan lancarnya.
Sasuke berhenti melangkahkan kakinya dan menghadap ke arah Naruto yang melihatnya dengan tatapan sendu.
"Aku tidak mencintainya. Jiika kau mencintainya kejarlah, bukan menyuruhku untuk mengejarnya." Balas Sasuke sakarstik. Ia ingin pria bodoh itu menyadari jika apa yang ia lakukan adalah hal bodoh dengan berpikir untuk merelakan orang yang dicintai untuk oranglain.
"Tapi Sakura mencintaimu, bukan mencintaiku." Ucap Naruto tersenyum getir. Ia tidak mau memaksa perasaannya.
"Kalau begitu kejarlah sampai dia mencintaimu bukan mencintaiku." Balas Sasuke, walaupun terdengar datar dan kejam tapi syarat akan makna di dalamnya, ia peduli pada pria itu.
Ya Sasuke tau Sahabatnya Naruto sudah lama menyukai si gadis buble gum itu. Dan dia juga mengetahui perasaan gadis itu padanya. Walaupun begitu Sasuke tidak pernah menyukai Sakura sedikitpun tidak pernah bahkan dalam mimpinya pun. Karena itu Sasuke ingin Naruto bahagia dengan gadis yang selama ini ada di hatinya bukan terus membujuk Sasuke untuk membahagiakan tambatan hatinya itu.