B

10 1 0
                                    

"Nyatanya semesta membuat kita bertemu lagi!"
-Ai

:

Aira sekarang berada di depan kelas barunya lebih tepatnya di depan teman baru satu kelasnya. Aira belum saja mengeluarkan kata-kata, karena di depanya masih berisik.

Aira tidak suka itu.

"Nama saya Aira!" Ucap Aira dengan datar semuanya bingung dengan intonasi bicara Aira yang terdengar sinis.

"Em, Aira. Kamu duduk di pojok sana, ya!" Aira mengangguk, dia berjalan dengan tenang menempati kursi barunya. "Anak-anak, kalian ibu tinggak dulu. Karena, hari ini guru pada rapat. Jangan buat kegaduhan, ya! Terimakasih!" Kata wali kelas XI MIPA 2.

Setelah kepergian guru tersebut, kelas menjadi ricuh, hingga membuat Aira yang berada di pojok merasa risih.

"Hai. Kenalin nama gue Kinan." Kata Kinan yang berada di deoan Aira seraya mengulurkan tangan ke arah Aira.

Aira tidak membalas uluran tangan tersebut. "Aira." Singkat Aira.

"Oke. Kenalin ini Anya, sohib gue dari SMP!" Kata Kinan lagi dengan Anya yang tersenyum ramah kepada Aira. Aira menyeritkan keningnya.

"Oh."

"Lo gak usah canggung sama kita!" Kata Anya dengan ramah.

"Gue risih!" Datar Aira.

Kinan dan Anya hanya saling tatap bingung.

Tiba-tiba ada seorang laki-laki datang yang langsung mengulurkan tangan pada Aira. "Nama gue Doni, nama lo siapa cantik?" Aira menutup matanya sebentar.

Aira tidak menanggapi apa kata Doni, dia langsung memakai earphone miliknya.

Kinan dan Anya yang melihat itu hanya tertawa. "Apa lo ketawa!" Kata Doni dengan marah pada Kinan dan Anya seraya pergi dari tempat Aira.

Aira meletakkan kepalanya di atas lipatan tangannya seraya memejamkan mata. Hari ini sangat membosankan bagi Aira. Seharusnya, Sean membawanya berkeliling sekolah hari ini. Bukannya, berbaring di brankar rumah sakit dan membuat Aira terdiam sendiri di dlam kelas.

Aira menghembuskan nafas kasar berkali-kali.

Sam.

Aira menegakkan tubuhnya seraya melepas earphone yang dia pakai. Tiba-tiba Aira teringat akan sahabatnya itu, dia sudah lama tidak bertemu semenjak Sam pindah ke Jakarta. Bukankah Aira satu kota dengannya?

Aira dengan cepat membuka ponselnya mencari kontak Sam.

Sam.

Aira langsung meneleponnya. Tidak lama menunggu, Sam mengangkat telepon dari Aira.

"Ai?"

"Sam?"

"Kenapa ya, Ai? Lagi makan nih!" Kata Sam diseberang sana.

"Sekolah lo?" Tanya Aira.

"Maksudnya sekolah gue?" Tanya balik Sam seraya terkekeh kecil.

"Iya."

"SMA Mancajaya. Kenapa ya, Ai?" Aira kaget mendengarnya. Ternyata dunia ini terlalu sempit.

"Lo di mana?" Tanya Aira cepat.

"Di sekolahlah, Ai. Gue gak mau bolos lagi, udah kapok gue!" Katanya seraya tertawa kecil.

"Maksudnya lo di mana makan?" Tanya Aira lagi dengan geram. Aira tau, kalau Sam sekarang pura-pura tidak memahami pertanyaannya.

ABOUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang