"Hidup tanpa semangat seperti hidup tanpa jiwa
Jiwa yang lemah hanya dimiliki oleh manusia lemah
Seperti raga yang kosong tanpa jiwa, hidup seperti boneka rusak dan tak berguna."
***
"Papa!! Aku rindu Papa."Bocah berusia tujuh tahun memeluk boneka beruang erat, menatap ke luar sambil menyandar di jok. Dalam perjalanan membutuhkan lima belas menit itu Kris membuka celah keheningan di dalam mobil, dia menekan tape memutar musik rock yang sempat menusuk telinga bocah tersebut tidak bergerak sama sekali untuk mengetahui suasana hati bocah itu.
Bocah tersebut menatap wajah nya dari pantulan spion yang tampak tak berseri-seri. Langit abu-abu bahkan mengikuti perasaan redup lelaki itu. Bocah itu semakin mengeratkan pelukan pada bonekanya, takut tiba-tiba saja Kris marah lagi.
Kris telah membawa bocah tersebut dari pelukan ayah kandung terkasih sebulan yang lalu jadi untuk apa dia mempedulikan suasana hati kalau bukan darah daging sendiri? Itulah yang dirasakan hatinya yang sempat mengiris dirinya sendiri.
Di dalam dia sempat melirik bocah tersebut tidak bersuara lagi setelah pulang sekolah. Kris memutar setirnya mendaratkan mobil tersebut di parkiran apartement. Tidak tergerak untuk membukakan pintu untuk bocah itu, dia hanya mengurus diri sendiri saat itulah tangannya mulai membuka pintu dan keluar dari sana sehingga bocah itu hanya dapat melihat pelanga-pelongo lantaran pintu terlalu keras untuk dibuka olehnya.
Kris masih dengan kemeja masuk ke dalam apartemen meninggalkan kunci untuk babysitter appartemennya. Bocah itu terdiam menunggu seseorang membukakan pintu walaupun Minji-nama anak perempuan itu merasa gelisah untuk keluar dari dalam.
"Papa itu mana mungkin meninggalkan aku sendirian di dalam mobil. Mungkin dia hanya ke dalam sebentar dan kembali lagi membukakan pintu untukku,"Minji terus-terus mengatakan kalimat tersebut agar tidak berpikir macam-macam tentang ayah tirinya.
Dia menunduk mengelus bulu-bulu halus boneka beruang sambil menunggunya. Ciri-ciri perawakan dengan rambut lurus, tubuh yang gemuk dan pipi yang chubby bahkan tidak terlihat sebagai seorang anak yang lahir dari rahim Meili. DNA nya lebih mengambil ayah kandungnya. Minji memiliki julukan. "Si Flawlees" kulit yang mulus dan bersih menurun dari ayahnya seperti seorang putri yang turun dari langit.
"Papa tidak mau membukakanku pintu untukku?"ucapnya kecil dengan genangan air di kantung matanya. Terlihat bagaimana dia memohon dengan mata yang berkaca-kaca sehingga perempuan yang menjadi babysitternya itu yang akhirnya membukakan pintu untuknya. Meskipun harapan nya tidak sebenarnya terkabul.
YOU ARE READING
Goodbye Mr. teddy Bear
Fanfiction#HIATUS# #MarlindaChoiDesign# DRAMA Bagaimana cara Meili dapat kembali ke cintanya? jika saja Kris selalu menghalangi? Apakah Meili mengutarakan cinta setelah terikat dengan pernikahan Terimakasih kepada artworker Marlinda Choi yang telah menyempat...