2

7 0 0
                                    


12 Bulan kemudian.

Saat aku mengatakan kata-kata tidak ada yang pernah mengerti perasaanku. Kau jauh dari pelupuk mata bahkan denyut nadiku. Tak ada yang seperih ini, penjahat yang berani mengatakan cinta padaku dengan mudah mengutarakan hinaan seperih ini.

Kris mengangkat gagang telepon yang terus berdering sambil mengangkatnya, dia mendengar suara berat yang sedang memanggil-manggil nama Meili—istrinya. "Halo dapatkah aku berbicara dengan Meili?"

"Ini siapa. Kau kenal istriku dari mana?" Kris tampak sinis mendengar suara tersebut yang berasal dari seorang pria, suara tersebut agak berisik karena dikelilingi tangisan seorang anak kecil. "Dengar kau siapa? Aku ini Kris..."kalimat Kris menggantung setelah suara panggilan sengaja diputus dari sana.

Kris menekan tombol tetapi suara dering dari telepon kembali bersua, reflek lelaki itu langsung mengangkatnya lagi.

"Maaf aku menelponmu kembali. Aku Tao. Minji sakit tolong katakan padanya.

(Ma maaaa.....mamaaaaa.....) kau dengar suara itu, dia terus memanggilnya. Dia membutuhkanmu aku tidak..." suara terputus lagi bukan karena masalah sinyal dari sana tetapi memang Kris sengaja menutup gagang telepon tersebut, kini wajahnya menunduk dan marah. Tanpa sengaja Meili datang sedang menemukan nya di depan meja.

"Sayang kau sedang apa?" Kris tidak memandang Meili walaupun wanita itu terus menimpalinya dengan pertanyaan, dia pun mundur setelah mengetahui Meili mengangkat gagang teleponnya.

"Yeoboseo? Ah tidak ada suara. Kau barusan berbicara dengan siapa?" belum apa-apa Kris mencengkram bahu Meili kasar sehingga wanita itu diam kaku tak bersuara. Mata suaminya pun kini terasa ingin membunuhnya. "A-ada apa?"

"Di saat seperti ini kau membohongiku? Kau memiliki anak dari laki-laki lain kan?"

"Kau pasti salah paham. Aku tidak memiliki hubungan dengan orang lain, aku—aku tidak melakukan apapun..."

"Anak itu adalah Minji kan?"

"Memang benar tetapi anak itu anak kakak perempuanku yang sudah meninggal. Lelaki itu adalah suami kakakku. Aku sempat merawat Minji tetapi akhir ini suami kakakku membutuhkan pengasuh untuk anaknya, dan sebenarnya sebelum kakakku meninggalkan kami, aku sudah berjanji untuk merawat Minji. Kau harus percaya padaku. Aku tidak memiliki hubungan apapun."

"Meili?"

"Ya, sayang?"

"Apakah kau berbicara sebenarnya?"

"I-i ya."

"Kali ini aku percaya padamu ..."

Setelah mendengar nya raut wajah Meilipun senang, "tentang kebohonganmu."Kris menimpali kembali.

"Kenapa kau mengatakan itu?"

"Aku sudah tahu semuanya Meili. Diam-diam kau menyimpan foto gambar anakmu dariku. Diam-diam juga aku selalu menyuruh temanku untuk mengawasimu. Kau tidak dapat berbohong lagi kepadaku, aku sudah mengetahui semuanya.Selama ini kau terus membohongiku, bahkan ketika aku ingin menyentuhmu kau selalu menolakku. Kau tidak mencintaiku kan? Kau lebih memilih Tao daripada aku." Kris terlihat marah padanya, Meili sama sekali tidak dapat membalas ucapan suaminya barusan.

"Ya. Kris itu karena hubungan kekuasaan perusahaan, aku harus segera pergi meninggalkan Tao dan anakku. Itu karena kau. Kau penjahat Kris. Kau mengambil semuanya dariku."

"Kau bilang aku penjahat, hari ini kau terbukti telah menghancurkan hatiku."

"Kau bebas Kris memutuskan ikatan kontrak kita."Ucap Meili menahan kemarahan kepada Kris, dia melepaskan cengkraman Kris yang semakin menipis.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 22, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Goodbye Mr. teddy BearWhere stories live. Discover now