"Aku tidak bisa berbuat apa-apa, yang bisa aku lakukan hanyalah berdoa. Doa yang terbaik untukmu, untukku, dan untuk hati ini"
Rasa yang telah ku bawa pulang dulu sangat awet hingga detik ini, awalnya aku berniat untuk membuangnya jauh jauh, dan memutuskan untuk melupakanmu, niat itu sudah bulat, dan sudah ku fikirkan baik baik, akupun pernah membicarakan niatku itu dengan tuhan pencipta segalanya. Ya, penciptamu, penciptaku, pecipta rasa ini, dan pencipta alam semesta. Tidak seberapa, hanya sepotong doa yang ku panjatkan agar hatiku diberi ketegaran "YaAllah jika memang dia bukan tercipta untukku, jauhkanlah kami dengan cara baik. Bantu aku untuk membuang rasa yang sudah menumpuk dihatiku ini.. Biar bagaimana pun aku hanyalah manusia kotor lagi hina, aku tidak pernah luput dari kesalahan, dan aku tidak sanggup untuk membuang rasa yang sudah dalam ini sendirian.. Aku butuh bantuanmu YaRabb.. Apapun hasilnya nanti, akan ku terima dengan sepenuh hati ikhlas dan tabah, kabulkanlah doaku dan permohonanku. Aamiin" Semua doa yang ku panjatkan dari hari itu dan seterusnya, demi kebaikanmu. Apapun itu..
-Cicadas Gunungputri Bogor
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Hati
AcakSatu pihak yang mencintai, satu pihak yang tersakiti, satu pihak yang kecewa, satu pihak yang merasakan kecemburuan dan satu tokoh utama yang tidak sadar bahwa dia telah kumasukan kedalam tokoh yang benar benar utama. Rumit sekali bukan? Bagai benan...