Sepotong doa

11 2 0
                                    

"Aku tidak bisa berbuat apa-apa, yang bisa aku lakukan hanyalah berdoa. Doa yang terbaik untukmu, untukku, dan untuk hati ini"

Rasa yang telah ku bawa pulang dulu sangat awet hingga detik ini, awalnya aku berniat untuk membuangnya jauh jauh, dan memutuskan untuk melupakanmu, niat itu sudah bulat, dan sudah ku fikirkan baik baik, akupun pernah membicarakan niatku itu dengan tuhan pencipta segalanya. Ya, penciptamu, penciptaku, pecipta rasa ini, dan pencipta alam semesta. Tidak seberapa, hanya sepotong doa yang ku panjatkan agar hatiku diberi ketegaran "YaAllah jika memang dia bukan tercipta untukku, jauhkanlah kami dengan cara baik. Bantu aku untuk membuang rasa yang sudah menumpuk dihatiku ini.. Biar bagaimana pun aku hanyalah manusia kotor lagi hina, aku tidak pernah luput dari kesalahan, dan aku tidak sanggup untuk membuang rasa yang sudah dalam ini sendirian.. Aku butuh bantuanmu YaRabb.. Apapun hasilnya nanti, akan ku terima dengan sepenuh hati ikhlas dan tabah, kabulkanlah doaku dan permohonanku. Aamiin" Semua doa yang ku panjatkan dari hari itu dan seterusnya, demi kebaikanmu. Apapun itu..

-Cicadas Gunungputri Bogor

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perihal HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang