Recehan ; Wannafriend✔

23-Keputusan.

Minhyun mengacak rambutnya kasar,menyenderkan tubuhnya pada dinding dekat pintu ruang inap Sowon.Perlahan air matanya jauh dikala ia menolehkan kepala nya kedalam.

Masih terngiang ngiang semua ucapan Sowon padanya beberapa Menit yang lalu.

Minhyun menggelengkan kepalanya saat Sowon menyuruh dirinya untuk pergi meninggalkannya.

Sowon baru saja bangun,mana bisa Minhyun meninggalkan gadis itu sendirian.

"Kamu mending temenin Nayeon,bukannya dia juga sakit?"

Deg!

Jantung Minhyun berhenti berdetak saat itu juga waktu Sowon berbicara seperti itu.

"Kamu lebih penting Sowon" Jawab Minhyun menggengam tangan Sowon.

Sowon terdiam memandang itu,kemudian menghela nafas sampai.

"Kita putus aja"

Tunggu,

Minhyun masih perlu memproses apa yang baru saja ia dengar.

"Kamu ngomong apaan si Sowon?" Minhyun terkekeh seolah olah itu sebuah gurauan.

Sowon mengangkat tangannya yang berada dibawah tangan Minhyun.

"Aku mau kita udahan," Jawab Sowon.

"Tap-tapi kenapa?" Tanya Minhyun terbata bata.

Sowon tersenyum "Aku udah ngasih kamu pilihan waktu itu,dan kamu milih Nayeon"

Minhyun menggeleng keras.

"Kamu bahkan bentak aku," Ucap Sowon mulai meneteskan air matanya. "Kamu ngomong sama aku pake kata Lo dengan kasar"

Ada jeda didalam ucapan Sowon.

"Aku gak baper ko,marah juga enggak...Cuman aku kecewa aja, apalagi pas tau kalo aku ternyata juga dijadiin pelampiasan"

Mata Minhyun melebar.

Jadi,Sowon mendengarnya?.

"Bener kata Orang,karma itu emang ada,hehe" Sowon tertawa ditengah tangisannya. "Dulu aku jadiin Sehun pelampiasan,dan ternyata? aku juga dijadiin pelampiasan"

"Sowon denger aku" Minhyun memegang Wajah Sowon. "Itu dulu bukan sekarang,kam-"

"Aku ngerti Minhyun" Sowon menurunkan tangan Minhyun dari wajahnya "Dulu atau pun sekarang gak ada bedanya,Nayeon-"

"Jangan bawa bawa Nayeon dalam urusan ini Sowon,aku mohon" Sela Minhyun cepat.

Sowon tersenyum tipis. "Aku butuh waktu untuk mikirin ini semua,aku harap kamu ngerti sama keputusan aku."