"Kau salah mencari persoalan dengan ku. hanya orang bodoh yang akan mencari masalah apalagi berhubungan denganku. kau tau bisa saja aku menyuruh anak buahku untuk membunuhmu tapi aku masih ingin bermain-main denganmu. sampai kau sendiri yang meminta kematian kepadaku"-Alfred nobel antony.
☆☆☆"Kenapa kau lama sekali?!"ucap Aksel.
"Bukan urusanmu"jawab Alfred dingin.
"Tch! menyebalkan"dengus Aksel kesal.
"Tidak peduli."balas Alfred lalu ia memasuki pintu masuk cafe tersebut.
Tring....
Pintu cafe kembali terbuka menampilkan kedua sosok tampan siapa lagi kalau bukan Alfred dan Aksel.
Membuat semua kegiatan terhenti sebentar yang hanya untuk melihat kedua pria tampan ini ,tetapi tidak dengan Sofi yang sibuk dengan coffee buatannya.
Semua perhatian mengarahkan ke arah mereka berdua sampai tak berkedip.
Terlebih lagi kaum hawa yang menatap mereka seakan santapan yang paling nikmat.
Tetapi berbeda dengan Sofi yang sibuk dengan coffee buatannya dan tidak melihat ke arah mereka berdua.
Alfred pun mengedarkan pandangannya dan terkunci di satu objek ,ia melihat perempuan dengan seragam barista terlihat familliar dimatanya.
Sesaat kemudian ia tersadar perempuan itu adalah wanitanya,sebuah keajaiban mempertemukan mereka disini.
Seringaian khas Alfred pun tercipta membuat Aksel bingung dan melihat ke arah objek yang di lihat Alfred
"ah teryata wanita itu" batin Aksel.
"Hey sobat kau lihat barista itu ,bagaimana menurutmu?"ucap Aksel menyenggol lengan Alfred.
"Dia wanitaku"ucap Alfred kecil di balas anggukan Aksel setelah itu ia pun terkejut.
"Seriously?"ucap Aksel di balas anggukan mantap Alfred
"Dan yang kau bilang cantik dan seksi itu teryata wanitaku"ucap Alfred dengan menatap tajam Aksel yang hanya dibalas cengiran bodoh Aksel
"Kau tau Al,aku pun tidak tau kalau dia adalah wanitamu, waktu itu kita bertemu nya dengan gaya yang berbeda"ucap Aksel di balas anggukan Alfred.
Wajah manis dan imut Sofi mengalihkan pandangan Alfred,Alfred menatap Sofi yang sibuk dengan racikan coffenya.
"Wanitaku sungguh anggun"batin Alfred sambil menggeram kesal tak banyak karyawan pria dan pembeli pria yang menggoda Sofi,tetapi hanya di balas Senyum manis Sofi yang membuat Alfred terbakar amarah.
Buku-bukunya pun mulai memutih,"ini tak bisa di biarkan wanitaku hanya milikku,dan senyumnya hanya ditunjukkan kepada ku bukan pria lain,SIAL!!"batin Alfred.
Sungguh rasanya Alfred ingin membumihanguskan cafe ini beserta karyawan pria yang menatap Sofi nakal.
"Shit!"dengus kesal Alfred membuat Aksel bingung sesaat kemudian ia mengerti.
"Hei dude,kau cemburu?"ucap Aksel
"Menurutmu?"balas Alfred membuat Aksel tersenyum manis membuat kaum hawa menjerit pelan.
"Sabar kawan,waktumu masih banyak dan dia akan tetap menjadi wanitamu"ucap Aksel.
"Ya kau benar,bagaimana pun ia akan tetap menjadi wanitaku!! Tidak akan aku biarkan mereka memilikinya tidak sekalipun walau hanya sejengkal saja"ucap Alfred sambil menatap tajam pria yang sedang tertawa bersama Sofi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Leader Devil [PINDAH APLIKASI DREAME]
RomanceCover by beibebxr Aku memang devil sayang aku memang di kenal kejam tak berbelas kasih kepada siapapun. Itu dulu saat kau belum memasuki duniaku,tapi sekarang kau memasuki kehidupanku bahkan sekaligus hatiku. Kau cantik dalam artian berbeda,kau kuat...