Chap 5

373 54 4
                                    

Sowon P.O.V

       Aku harus melindungi adikku. Satu-satunya orang yang aku sayangi, hanya dia yang aku punya di dunia ini. Setelah ayah dan ibu meninggal, aku sudah bertekad untuk membahagiakan Umji, aku hanya akan memberinya kebahagiaan, aku berjanji tidak akan aku biarkan Umji terluka sedikitpun.

       Aku senang Umji bisa beradaptasi disekolahnya yang baru. Umji gadis pintar, dia bisa dapatkan beasiswa disekolah favorit itu. Sekolah itu menjanjikan masa depan yang cerah, setidaknya itu yang aku inginkan untuk Umji kelak dimasa yang akan datang. Adikku harus punya masa depan yang baik, aku rela bekerjakeras untuk membahagiakannya. Aku rela banting tulang untuk memenuhi kebutuhannya, walaupun Umji tak pernah menuntut apapun dariku. Adikku sangat luar biasa, dia selalu mengerti keadaan kami, dia bahkan rela bangun sangat pagi untuk membantuku membuat pesanan kue sebelum dia berangkat sekolah. Aku sangat menyayanginya, tak ada kata dan ungkapan yang mampu menggambarkan seberapa besar aku menyayangi malaikat kecilku.

       Umji juga beruntung, dia memiliki teman-teman yang juga menyayanginya. Baik itu yang perempuan atau yang laki-laki, aku mengenal mereka semua, mereka terlalu sering datang kerumah, aku bersyukur mereka tidak mengucilkan Umji walau mereka tau Umji hanya gadis sederhana, kehidupan kami hanya sekedar cukup,  padahal mereka terlahir dari keluarga yang terpandang, mereka tetap mau berteman dengan Umji bahkan mereka sangat menyayangi dan melindungi Umji, aku sangat sangat bersyukur. Yerin, Yuju dan Shinbi juga sering menginap dirumah kami, mereka banyak tertawa dan bercanda, aku juga jadi ikut terhibur kalau ada mereka. Dan para pria, biasanya akan main kerumah kami di akhir pekan, bersama para gadis tentunya. Mereka juga sama, berisik dan bertingkah konyol, tapi aku benar-benar bahagia akan kehadiran mereka, rumah kontrakan kami yang kecil tak bisa mengurangi keceriaan yang mereka hadirkan jika sedang berkumpul. Yuju, Yerin, Shinbi, Jimin, Taehyung, Hoseok, Yugyeom, Mingyu, dan,,,, Jungkook.

       Awalnya aku tak mengkhawatirkan apapun. Aku membiarkan Umji berteman dengan mereka semua. Aku tau mereka semua baik. Jungkook selalu datang setiap pagi untuk menjemput Umji, dan sorenya dia juga akan mengantarkan Umji. Itu terjadi selama beberapa bulan. Aku bisa merasakannya, ada kebahagiaan yang Umji rasakan, aku mengetahuinya, aku bisa melihat bagaimana antusiasnya Umji mendengar bunyi ketukan pintu di pagi hari yang ternyata pelakunya adalah Jungkook. Aku bisa melihat senyumnya yang mengembang saat mengantarkan Jungkook ke depan pintu rumah sehabis mengantar Umji pulang. Aku bisa melihatnya, binar matanya, senyum manisnya dan keceriaan yang dia tunjukan, aku tau, aku menyadari, adikku,,,,  sedang jatuh cinta....

       Aku membiarkannya, membiarkan Umji menikmati kebahagiaannya dengan Jungkook, aku tau Jungkook pasti pemuda yang baik. Dia rela mengantar jemput adikku, dan aku juga bisa melihat keikhlasan dari nya. Aku yakin Jungkook juga mencintai Umji.

       Tapi hari itu, hari dimana aku kehilangan kepercayaanku terhadap Jungkook. Aku melihat Jungkook disebuah restaurant dengan keluarganya. Aku mengenal keluarganya, pria dewasa seusia ayah itu adalah ayah Jungkook, aku mengenal Tuan Jeon , dan pria muda satunya, suami dari kakak perempuan Jungkook, aku juga sangat mengenalnya dan itu membuat luka lamaku terbuka kembali, luka yang sangat sulit aku sembuhkan,,, Kim Seokjin.

       Aku dan Seokjin oppa berpacaran cukup lama, kami saling mencintai. Seokjin oppa selalu ada disampingku, menemaniku, memberikan apa yang aku inginkan tanpa harus memintanya. Aku sangat mencintai Seokjin oppa dan dia pun sama.

       Seokjin oppa berasal dari keluarga terpandang, ayahnya adalah pemilik dari Kim Corp yang terkenal itu, dia adalah anak tunggal yang tentunya akan jadi pewaris Kim Corp. Tapi keluarganya sangat baik, mereka juga menyayangiku walau aku hanya gadis biasa dari keluarga sederhana, hubungan kami berjalan lancar tanpa masalah yang berarti, sampai suatu ketika,,,

       Tuan Jeon pemilik dari Jeon Company, yang memiliki banyak perusahaan besar di korea menawarkan suatu hal yang sangat menjajnjikan untuk keluarga Kim. Beliau ingin menjalin kerjasama dengan Kim Corp. Aku pernah bertemu dengannya, diperusahaan tuan Kim, Tuan Kim bahkan memperkenalkan aku sebagai calon menantunya, aku sangat tersipu saat itu dan merasa sangat bahagia karna aku diakui dikeluarga ini.

       Walaupun Kim Corp adalah perusahaan besar, tapi menjalin kerjasama dengan perusahaan yang lebih besar juga pasti menjadi impian mereka. Mereka bisa membangun perusahaan yang lebih besar lagi, dan itu adalah hal lumrah di dunia bisnis, dimana pengusaha sangat ingin memperbesar usahanya. Kim Corp tentu dengan senang hati menerima tawaran itu, Seokjin oppa bahkan terlihat sangat senang malam itu waktu menceritakan padaku soal kerjasama ini. Seokjin oppa bilang, ayahnya akan mempercayakan perusahaan baru hasil kerjasama ini kepadanya, yang akan dia gunakan untuk menghidupiku dan anak-anak kami nanti. Aku senang, sangat bahagia, oppa melamarku malam itu, memintaku untuk menjadi pendampingnya di depan orang tuaku.

       Namun setelah kejadian oppa melamarku, oppa tidak pernah lagi datang kerumah. Dia juga tak mengabariku baik lewat telepon atau hanya sekedar pesan singkat. Aku sudah mencoba untuk menghubunginya, tapi tak pernah diangkat, pesan singkatku juga tak pernah dibalas, tentu aku panik, dan aku berencana mengunjunginya ke perusahaannya.

       Aku mengunjungi Seokjin oppa ke kantornya, sampai di lobi aku agak sedikit terkejut karna kantor tampak sangat ramai, sepertinya ada acara besar di perusahaan oppa, aku beranikan bertanya pada salah satu pegawai disana, dan jawabannya sangat mengejutkanku, pegawai itu mengatakan kalau hari ini adalah hari pertunangan Seokjin oppa dan Jeon Somi, putri dari Tuan Jeon, pemilik Jeon Company.

       Aku beranikan diri untuk melangkah lebih dalam, menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri saat Seokjin oppa menyematkan cincin pertunangan dijari gadis itu, begitupun sebaliknya. Hatiku rasanya hancur berkeping-keping. Air mataku pun tak berhenti mengalir, aku meremas dadaku, sakit, rasanya sangat sakit. Aku benar-benar merasa dibohongi, otang-orang kaya sepertinya akan sangat mudah mempermainkan kami. Disana aku melihat betapa bahagianya Tuan dan Nyonya Kim dengan pertunangan Seokjin oppa, senyum mengembang mereka berikan kepada para tamu, dan aku juga melihat Tuan dan Nyonya Jeon yang terlihat sangat puas.

       Aku pergi, dengan air mata dan rasa sakit yang luar biasa. Aku sempat mengalami depresi yang luar biasa, aku beruntung memiliki ayah dan ibu yang hangat, mereka selalu ada untukku, juga Umji malaikat kecilku yang selalu menghiburku, beberapa bulan kemudian aku dengar mereka melangsungkan pernikahan. Aku berusaha untuk melupakannya, mengubur dalam-dalam kenangan kami. Butuh waktu bertahun-tahun untuk aku bangkit.

       Kini aku kembali mengingatnya, karna Jungkook. Aku sempat berteriak menyalahkan Tuhan, kenapa harus Jungkook??? Kenapa harus Jungkook yang jadi bagian dari keluarga mereka??? Kenapa harus Jungkook, pemuda yang dicintai adikku??? Tapi aku tak bisa menyalahkan Tuhan bukan? Yang bisa aku lakukan hanya melindungi adikku, mencegahnya terluka sebelum terlambat. Jungkook lahir dari keluarga itu, dia pasti tidak ada bedanya dengan mereka. Aku tidak akan membiarkan Umji terluka, tidak akan aku biarkan Umji mengalami apa yang pernah aku alami.

*****

       Suasana ruang makan keluarga besar Jeon pagi ini terasa seperti biasa, hanya bunyi dentingan peraduan sendok dengan piring, tak ada yang membuka suara. Jungkook menyelesaikan sarapannya lebih cepat dari biasanya, dia sudah berencana akan tetap menjemput Umji walaupun Sowon melarangnya. Jungkook akan meyakinkan Sowon bahwa dia sangat mencintai Umji.

Tunggu aku Umji-ya, aku akan meyakinkan kakakmu tentang perasaanku. Aku sungguh sangat mencintaimu, jadi kumohon kau harus bertahan sebentar, aku akan berusaha semampuku, aku yakin kakakmu akan percaya padaku.




To Be Continued

Ini dia alesan Sowon jadi gag percaya sama Jungkook.

Kira-kira Jungkook bisa gag ya ngeyakinin Sowon??

Cara apa aja yang bakal dilakuin Jungkook supaya bisa bersatu sama Umji, dengan restu Sowon tentunya ??

Ditunggu kelanjutannya ya, jangan lupa vote dan coment nya, juga kritik dan sarannya.

Guys beneran deh, kalo ada kritik ataupun saran soal tulisan aku tolong di ungkapin aja ya, biar aku tau kesalahan aku, aku yakin koq, kritik dan saran kalian pasti membangun.

Thank you so much
Salam sayang dari aku 😘💞

SORRY !! ( I NEED U) I LOVE UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang