Digagahi Hujan dan Malam

243 19 0
                                    

Karya : MRizkiFerdana

Malam bak panglima perang kerajaan Ottoman.

Diam, dingin, dan sunyi,
Namun menyiratkan jutaan warna.

Malam ini seperti parode festival. Begitu ramai dan memekikkan.
Kerana hujan terlalu bosan menunggu keheningan malam.
Ia menitis, begitu lebat dan bising, memecah sepinya kegelapan.

Sementara sebuah pertemuan masih menunggu kapan ia akan tiba

Akhirnya malam dan hujan, menjadi sepasang mata. Bahwa ada pertemuan antara perempuan dan kematian.
Meninggalkan Adamnya sendiri di bumi.
Malam,
Kembali sunyi, kembali gelap.

(21 Maret 2018, Riau)

Kumpulan Puisi 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang