Perhatian

146 14 0
                                    

      
      Sabtu, akhir dari sekolah. Hari ini penerimaan rapor siswa. Pukul tujuh tepat, siswa dikumpulkan di halaman sekolah untuk pembagian hadiah bagi para siswa yang berada di peringkat pararel.

     Aku dan beberapa OSIS, menepi dari barisan untuk menyelesaikan proposal yang akan ditujukan pada sponsor. Awal januari, akan di adakan HUT SMP-ku. Oleh karena itu, kami menyiapkan semuannya. Saat upacara berlangsung, aku, Mamat,dan Sandi memisahkan diri dari barisan. Kami menuju perpustakaan untuk membuat proposal. Namun, baru menghidupkan laptop, kami ditegur guru untuk kesekian kalinya. Kami hanya menurut, dan kembali ke barisan. Aku benar-benar tak simpati terhadap upacara ini, meski ini hari terakhir semester pertama.

     Belum habis acara, kami melanjutkan proyek kami. Kami sibuk mengerjakan proposal, surat izin, dan masih banyak kertas berjudul surat." istirahat dulu yuk!" pintaku. Mereka mengiyakan, dan beranjak dari kursi. Tampak wajah kelelahan kami menuju kantin. Aku menuju kantin Bu Bon, sedang sisanya ke kantin Mbak Sri. " Gak ada apa-apa bu?" tanyaku." iya, kan besok libur," jawab Bu Bon." besok OSIS ke sini bu, ada tugas. Makanya warungnya diisi oke,". Bu Bon ber-ohh. Aku menghampiri Sandi dan Mamat." eh... Dah siang ini, aku balik dulu yah?" pintaku." yaudah kita lanjutin aja besok, dah sono pulang, nanti Selvi keburu nyariin lho.. " Sindir Mamat. " dah guys," akupun berlalu.

    Hai cewek baru apa?.
Hpku berdering, Selvi membalas.
Nungguin kamu, udah pulang?. Udah, besok mau pada kumpul, kamu ikut ga?.
Agak lama menunggu,
gak tau aku, kayaknya gak, soalnya besok mau pergi. Yah,aku sendirian dong😞.
Iya, kan bisa sambil ngobrol diBBM.
Iya, aku mau mandi dulu ya.
Aku berlalu menuju kamar mandi.

     Keesokannya , aku ke sekolah. Sebenarnya ,ini libur panjang, namun aku gak kemana -mana. Aku dan beberapa OSIS mengerjakan tugas untuk menyelesaikan Proposal dan berbagai perlengkapan untuk HUT SMP-ku .
   " gimana Di?"" udah kelar tinggal dikirim aja," "trus kita ngapain?"" serah lho aja, mau wifinan kek, apa chating ma Selvi kek serah lho, ibaratkan ini istirahat ,". Aku mengiyakan, aku ingin langsung Menghubungi soibku itu, tapi sepertinya ia tidak on. Aku hanya bisa mengirim Pesan.
Hai, gipa,kok gak dibales yy? Oy.
Sekolah kebakaran,
ih jahat.
Ya udah kalo kamu udah on hubungi aku ya dadah.

      Sore yang mendung ,tapi tak hujan. Masih kugenggam hp ini menunggu kabarnya." tu anak kemana ya?" aku bingung ,akhir-akhir ini aku sangat dekat dengannya. Aku merasa nyaman dengannya. Tapi aku tak sanggup tuk menganggapnya lebih. Lama aku menunggu , dan Akhirnya akupun putus asa.

Tidak ada kabar adalah kabar, yaitu kabar tidak ada kabar.

     Hai,maaf ya,aku tadi ketiduran. Trus, hp q lowbat. Jadi ga bisa bles km.
Aku tersenyum, mengingat pesannya baru terbalas hampir pukul 8. Aku mencoba mengirim pesan untuk dirinya. Iya. Km tadi kemana?. Namun, pesan itu tak terkirimn. Mungkin ia sudah tidur.

    Di sekolah, ia menemuiku." hai,maaf ya? Aku kemaren ketiduran,""kebiasaan, masak tidur lama amat?""biarin aja, kan yang tidur aku? Bukan kamu," aku hanya tersenyum. " tumben berangkat?" " serah aku blee, aku bosen dirumah. Eh malah bosen juga disini?" " eh Kenapa bosen?" " kan udah kelar semuannya," " ya udah duduk disitu aja yuk," menggeret tangannya menuju depan kantor Tata Usaha. Kami mengobrol banyak hal. Dari pelajaran, tingkah temennya, dan lain-lain.

       Siang, kami pulang menuju rumah masing-masing. " aku pulang dulu ya," Selvi mengangguk kecil. " nanti, Chatingan lagi!" aku mengangkat jempol. Pukul dua, aku menyapa terlebih dahulu. Hai, gipa?.
Baru nungguin kamu ngechat. Cie, ditungguin Segala kaya anak SMK praktek aja?.
Gapapa.
Udah makan jelek?.
Udah.
Pake apa?.
Tangan.
Beneran?.
Iya.
Hahahahahaha, lucu kamu ya. Biasa, ga usah takjub, nanti aku malu.
Iya nonong, eh kamu tau gak?
Tau apa?
Kenapa ayam jantan selalu ngejar-ngejar ayam betina?
Nggak tau, naksir paling.
Salah .
Emang apa dong.
Karena ayam betinanya lari.
IHhhhhhhhhh.
Hahaha, udah ya.
Iya.
Dadah.
Juga

     Malam tiba, aku biasa nongkrong bersama temanku. Habis sholat, kami ngobrol sama bermain gitar hingga larut malam. Tiba-tiba, hpku berdering.
Hai Han, baru apa?
Baru main sama temanku.
Ih,kok malah main sih? Kan dah malem, pulang gak?
Kenapa emangnya?
Nanti kecapekan, nurut apa gak?
Iya....
Beneran lho
Iya
   Dengan terpaksa, aku pulang. " tumben cepet amat? Biasanya shubuh baru pulang," tanya ibuku. " ada yang nyuruh bu," jawabku datar. " widih, sapa tu ya?" " pokoknya cantik orangnya," sambil berlalu. Pintu kamar kututup. Hp berdering, aku menghidupkan tombol on.
Udah pulang belom?
Udah,.. Kenapa sih?
Gpp
Trus aku hrs ngpain?
Tidur sekarang juga.
Kalo gak mau
Aku Marah sama kamu , aku gak mau Jadi temen kamu lagi.
Iya
Malem
Juga
     Hp kututup, apa aku tidur? Tidak. Aku menonton tv waktu itu. Pukul dua, aku baru beranjak tidur. Rintikan hujan, menemani dalam kesunyian malam. Aku suka hujan, karena semua kenanganku terjadi saat hujan.

   Hujan juga menyakitkan. Ketika aku ingin melupakannya, kenangan itu akan datang bersama hujan. Bagaimana cara kita tuk menghentikan tetes air dari langit? Hanya dapat kita tunggu, hingga hujan berhenti.

    

SELVI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang