Setelah terungkap

30 2 1
                                    

Waktu berlalu begitu cepat tanpa ingin menunggu.
Sudah seminggu sejak hari itu,hari dimana sebuah fakta dan kebenaran mampu merubah dirinya lebih buruk lagi dari sebelumnya.Lebih Diam dari biasanya dan lebih tidak peduli pada sekitar tanpa mau repot repot memikirkan perasaan orang lain.
Seperti saat ini...
Saat semua orang berkerumun walau hanya untuk bergosip ria,dipojok ruangan terlihat perbedaan yang sangat kentara.
Dia si cewek pendiam tapi tak bisa di tindas, duduk sendiri sambil menikmati "indahnya" kehidupan yg dia jalani.Ah bukan menikmati tapi terpaksa menikmati.Karena memang tak ada jalan lain selain menikmati sampai ia "bahagia" secara perlahan.

Yura: lo berasa aneh gak sih sama si ara?
Rosa: aneh? Emang dia aneh kan?!
Yura: yaa emang sih.. tapi ini lebih aneh lagi.
Nadia: udah deh lo jelasin aja anehnya dimana.Bertele tele lo!(masih fokus sama handphone nya).
Yura: hmm.. gini loh(memperbaiki posisi duduk)
Maksud gue,dia emang sih cuek tapi...ini lebih dari yang biasanya.Dia juga sekarang kalau di ajak kumpul nggak pernah mau lagi.
Rosa: aduhh gue kira apaan tadi yur..(memutar bola matanya jengah).
Yura: coba deh lo ingat-ingat lagi.Meskipun dia gitu,biasanya juga mau-mau aja kalau diajak kumpul bareng,entah itu belajar atau cuma hangout nggak jelas..
Ya nggak sih?Nad!(tampol pala si nadia).
Nadia: paansih yur?? Gue lagi sibuk nihh. Ganggu lo ah..(masih menatap handphone nya).
Yura: ck! Ihh dasar! Ratu stalker lo!
Rosa: ssstttt... diem! Liat tuh!(menunjuk arah belakang)
Yura: eh,dia mau kemana tuh?
Nadia: ya mana gue tau lah yur..(masih fokus sama yg tadi).
Yura: gua nggak nanya sama lo!
Fokus aja tuh sama demenan lo!
   Saat Ara pas berada disamping yura. Yura langsung menyapanya.
Yura: ehh si Ara... Mau kemana?
Bentar lagi masuk lohh(tersenyum manis).
  Sedangkan yang disapa hanya memandang sekilas dan tanpa repot-repot menjawab dia tetap melanjutkan langkahnya tanpa ragu sedikitpun.
Rosa: sabar ya yur.. lagian lo betah banget sih nyapa tuh es! Heran gue sama lo. Normal kan lo?(menyipitkan mata)
Plakk!..
Yura: dasar begok!!
Rosa: duhh pala gue.. Sakit congekk! Gue jadi tambah yakin sekarang..(sambil manggut-manggut).
Yura: yakin apa?(menaikkan satu alisnya)
Rosa: ternyata selama ini gue begok itu karena lo!
Yura: lah ngapa gue?
Rosa: karena pala gue lo geplak teruss!.
Yura: eh,mana ada gitu! Lo kalau begok-begok aja! Nggak usah nyalahin gue..
Rosa: yura.. gue itu sebenernya nggak begok.Tapi gue kasih kesempatan sama lo dan yang lain... Sebenernya sihh gue nggak mau sombong loh ya..(muka songong).
Yura: sumpah sa,muka lo pengen gue tampol rasanya!..Bokis banget sih?!
Nadia: eh mana si Ara?(sambil liat kebelakang)
Yura: kecebur empang kali!
Nadia: Nah loh! Empang?? Emang disini ada empang?(dengan wajah polosnya yg minta ditimpukin batubata😆)
Yura: aduhh kenapa sih orang pinter kaya gue punya temen model begini semua sihh?? Nggak ada stok laen apa??(prustasii)..
Rosa&Nadia: temen lo yang mana yur??(lagi-lagi dengan tampang polos yg minta di timpukin).
Yura: au ah! Nggak punya temen gue! Udah sono lo bedua!(sambil mengibas tangan).

Di lain tempat,tepatnya ditaman belakang sekolah yang memberikan kenyamann yang tiada tara setelah perpus tentunya. Disana,dibawah rindangnya pohon Akasia.Ara,menikmati kesendirian yang menyiksa.yahh meskipun itu karena dirinya sendiri yang sangat menutup diri dari siapapun yang mencoba masuk dalam kehidupan yg sudah ia tata susah payah. "Susah payah" nyatanya seorang Keira Zenata tetaplah manusia biasa. Yang juga memiliki kapasitas ketangguhan.
Ketentramannya harus terhenti saat ada seorang yang mengganggunya.

Hai... ngapain disini sendirian?? Kaya penghuni ini pohon aja..

Just AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang