Ladang Kunang-kunang

14 1 0
                                    

Di taman belakang rumah,  tampak seorang gadis menatap kosong kearah langit malam.

Cahaya bintang tampak bersinar menerangi gelapnya malam. 

Gadis itu bergumam,

"Kenapa bintang terlihat indah di atas sana?, sedangkan aku disini terlihat menyedihkan. Jika aku bisa bersama bintang-bintang, apakah aku menjadi sosok yang merasa beruntung?. Bintang itu terlihat dekat, namun juga terlihat jauh. Bintang itu terlihat mudah di gapai, namun juga sulit untuk di miliki. Jika aku menjadi bagian dari mereka, apakah aku akan berubah?. Tentu saja tidak, aku tidak pantas untuk menjadi orang seberuntung itu, karena di dunia ini aku bagai sebuah jarum di tumpukan jerami. Ada tapi tidak terlihat. Yah begitulah aku, gadis menyedihkan yang tak bisa menghibur dirinya sendiri." ucapnya.

#######

Detik demi detik  berlalu gadis itu masih setia dengan lamunannya sampai suara handpone menyadarkannya.

Gadis itu menolak panggilan tersebut dan kembali dengan lamunannya. Namun sepertinya si penelepon tidak menyerah dan handpone gadis itu kembali berdering.

karena merasa terganggu akhirnya gadis itu mengangkat panggilan tersebut.

" assalamu'alaikum, ca?". 

" wa'alaikummussalam, ada apa sa?" ucap gadis itu.

" nggak gue cuman mau nanya kabar lo, lo nggak apa apa kan?" tanya Frisa yang ternyata adalah teman vleinca.

" gue nggak apa apa kok, lo gak usah khawatir.'' ucapnya getir.


"Ca, lo beneran gak apa sendirian di rumah itu?." tanya Frisa. Frisa bertanya seperti itu karena dia yakin bahwa saat ini Vleinca sedang tidak baik-baik saja.

Bagaimana tidak, dia mendapat kabar bahwa kedua orangtua Vleinca tewas dalam kecelakaan.

"Kalau lo butuh bantuan atau teman curhat, datang aja ke rumah gue ya." lanjut nya kemudian.

Vleinca hanya mendengar suara temannya itu tanpa berniat untuk menjawab. Sepertinya temannya itu sangat mencemaskan dirinya.
Di saat seperti ini memang pas untuk mencurahkan perasaan kita kepada orang lain. Tapi lain dengan Vleinca, dia lebih memilih untuk menyendiri dan memendam perasaannya.

"Kalau lo gak mau ya gue gak bisa maksa, tapi lo jangan sampai melakukan hal yang dapat membuat diri lo terluka, ingat pesan orang tua lo ca ' jangan menyerah saat masalah menimpa, karena setiap masalah pasti ada jalan keluarnya' ." ucap Frisa. 

" kalau gitu gue tutup ya assalamu'alaikum." ucap Frisa lalu memutuskan sambungan telepon.

" wa'alaikummussalam." ucapnya pelan.

Vleinca masih termenung dan meratapi nasib  saat ini. benar kata Frisa dia tidak boleh menyerah itu yang selalu dikatakan oleh orang tuanya.

Saat itu juga Vleinca memutuskan untuk menjalani hidupnya seperti semula. meneruskan mimpi mimpinya dan mimpi mimpi kedua orang tuanya yang sudah tiada.

Dengan langkah pasti, dia  masuk ke dalam rumahnya dan berjalan menuju kamar tidurnya, bersiap untuk tidur . Dia berharap bahwa hari esok dia akan menjadi sosok yang lebih kuat lagi dari pada sekarang.

###**

Gimana seru gak, kalau gak seru ya di seru-seruin aja.

Sebenarnya The Short Story ini adalah pengganti cerita pendek,  karena waktu itu aku gak sengaja unpublish😂 jadi maaf ya.

Ada yang kangen sama si anisa dan ryu gak.

Nanti kisah mereka bakal aku buat di sini dan bakal di lanjutin. Oke segitu aja dari aku jangan lupa vote and coment:)

By: nabil

The Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang