PART1
CONFIDENT
Suara air hujan yang menetes dari atap sekolah kebawah lapangan sekolah. Suasana sekolah yang becek dan basah membuatku malas menunggu jemputan, Taylor yang sedang memainkan handphone dan duduk disebalahku membuatku bingung ingin berbuat apa. Aku dan taylor sudah 2 tahun menjadi sahabat, taylor yang sangat feminim dan sering mengutamakan penampilan membuatnya terlihat cantik dan anggun. Sedangkan aku yang cuek akan penampilan membuatku malu berjalan dengan taylor yang sangat bergaya.
"Sel, lo udah di jemput belum?" Tanya taylor
Aku menggelengkan kepala.
"Gue mau dijemput John. Mau ikut?"
"Engga deh, john kan mau berduaan sama lo. Nanti gue ganggu lagi." Jawab gue sambil membuka handphone.
Telepon dari Austin, austin adalah pacarku. Aku sudah 2bulan dengan austin, taylor tidak terlalu suka dengan austin karna sikap cuek dan menurutnya austin orang yang sombong. Tapi aku tidak peduli dengan omongan taylor, menurutku austin orang yang romantis dan setia. Dia pun menyatakan cintanya secara langsung saat kenaikan kelas.
"Halo, sel kamu dimana?"
"Aku masih disekolah."
"Belom pulang? Aku masih disekolah juga nih, di deket ruang guru. Kamu kesini ya."
"Oh iyaiya."
Austin pun langsung menutup telfonnya.
"Dari siapa sel? Austin?" Tanya taylor yang sedang menatapku dg tajam.
"Iya, gue mau ke austin dulu. John jadikan jemput lo?"
Taylor menganggukkan kepalanya. Aku pun mulai berdiri dari bangku sekolah dan menjauh dari taylor. Aku berlari dari halaman sekolah ke dekat ruang guru, hujan pun semakin deras. Austin yang semakin terlihat dari kejauhan membuatku tersenyum. Setelah aku hampir mendekati austin, ternyata austin sedang berkumpul dengan teman-teman kelasnya.
"Sel,sini." Kata austin yang mendekatiku dan mulai merangkulku.
Aku tidak menyukai sikap austin yang memamerkan kemesraannya didepan teman-temannya.
"Langsung pulang aja yuk."kata ku pelan.
"Yaudah. Guys gue pulang duluan ya."
Kami pun berjalan berdua menuju parkiran sekolah, keadaan jalan yang basah membuat ku memperhatikan langkahku. Hampir menuju ke mobil austin, austin memberikan jaketnya kepadaku. Dan austin mulai masuk ke mobilnya, aku menunggu austin di pintu gerbang sekolah. Segerombol laki-laki berjalan mendekati ku yang sedang berdiri sendiri di dekat pintu gerbang sekolah. Seseorang melemparku dengan topi yang bertuliskan "SWAG" aku pun mengambil topi itu, salah satu dari segerombol lelaki itu mendekatiku.
"Sorry, itu topi gue. Temen gue ngelempar topi itu ke arah lo, maaf ya."
Aku hanya mengangguk,dan memberikan topi itu kepadanya. Tangan kami pun bersentuhan meskipun hanya sedetik, tangannya yang dingin dan senyumnya yang manis membuatku salah tingkah. Membuat pipiku berubah menjadi merah, mobil austin pun berada tepat didepanku. Dia membuka pintu kacanya
"Sel, ayo masuk!"
Suara austin seperti orang yang sedang marah, dan itupun membuatku bingung mengapa tiba-tiba dia marah kepadaku. Aku pun mulai masuk dan menutup kembali pintu mobil tersebut.
Keadaan mobil itu sangat tenang hanya ditemani oleh musik "Justin Timberlake" aku pun mulai berani untuk berbicara terlebih dahulu.
"Austin." Kataku pelan

KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE TRUE LOVE
FanfictionLove is two people who love each other. Love is also an option. Dan selena juga harus memilih antara Justin dan Austin yang sangat mencintai selena. Selena juga harus memilih cinta sejatinya dari hati selena.