Gone

2K 245 57
                                    

GONE

-Eglantine-

NCT Band | Fancfiction | Romance | Friendship | General
Mark Lee | Na Jaemin.
.
.
.

Jaemin membuka pintu berwarna eboni itu dengan perlahan, menyisakan bunyi berderit dari engselnya yang mulai berkarat. Memasuki kamar dengan cat biru langit dan tempelan stiker fosfor berbentuk bintang dengan berbagai ukuran di langit-langitnya. Jaemin tersenyum kecil. Kamar itu masih sama seperti terakhir kali dia maninggalkannya. Buku-buku di raknya masih rapi, tempat tidur dengan badcover biru tua bergambar bola basket itu juga masih seperti dulu.

Perlahan Jaemin menutup pintu dan duduk di pinggiran tempat tidur, mengelus permukaannya yang halus perlahan, menikmati tekstur badcover dengan permukaan kulitnya. Untuk beberapa saat matanya terpejam, mencoba mencari rasa yang dia rindukan. Mencoba mencari rasa hangat meskipun itu hanya tersisa di ujung jemarinya. Jaemin menghelas napas perlahan sebelum akhirnya membaringkan tubuhnya di sana.

Wajahnya dia tenggelamkan di permukaan bantal yang empuk. Dia masih bisa merasakannya. Wangi mint yang sangat Jaemin sukai itu masih tercium dengan jelas. Dan sekarang dia bahkan bisa mendengar suara tawanya yang indah, mengalun seperti desiran angin musim semi. Suara beratnya yang selalu menyanyikan lagu lullaby untuknya. Suara yang selalu mengucapkan sweet nothing dengan lembut. Suara yang selalu menyebut namanya sebelum tidur. Sekarang suara itu terdengar dengan jelas, sangat jelas. Dan rasa hangat dari dua lengan yang sering memeluknya juga terasa, sangat nyata.

Jaemin merasa seperti dia ada di sana. Jaemin bisa merasakannya. Bagaimana dia menatap sayang padanya. Bagaimana senyuman lembut yang hanya untuknya. Jaemin tahu dia masih di sana. Dan akan tetap di sana.

.

.

.

"Hyung~"

"Hmmm? Tidur Jaem, ini sudah malam!"

"Tidak bisa. Aku sudah mencobanya sejak tadi," keluh Jaemin. Tubuhnya bergelak gelisah dalam dekapan hangat favoritenya.

"Kau ini, makanya kalau tidak bisa minum kopi jangan minum kopi. Kamu terlalu gengsi untuk mengakuinya di depan Donghyuck, sih,"

Jaemin cemberut, "Lalu sekarang bagaimana?" tanya Jaemin putus asa. Sudah lebih dari satu jam dirinya bergerak gelisah karena tidak bisa tidur padahal tubuhnya lelah sekali dan sudah menjerit minta beristirahaat.

"Tutup saja matamu dan tidur!"

Pelukan di tubuh Jaemin makin erat. Tapi pemuda manis bersurai karamel itu justru berontak, membuat yang memeluk jadi mengerang jengah. Dia sudah mengantuk karena dua hari tidak memiliki tidur cukup, dan sekarang Jaeminnya malah tidak bisa diam, membuatnya terpaksa ikut terjaga.

"Itu juga yang aku lakukan dari tadi, Hyung, tapi tetep tidak bisa!"

"Hyung nyanyikan lullaby saja untukku!"

"Kau kan tahu aku tidak bisa bernyanyi."

"Ya sudah, lagu lullabynya di-rap-in saja."

"Mana ada yang begitu, Jaem?!" protesnya. Kenapa pacarnya yang manis ini selalu punya ide yang aneh-aneh sih?

"Hyung~" rengekan itu terdengar lagi.

"Aku sudah mengantuk, mataku perih," mata Jaemin terlihat memerah dan berair karena menahan kantuk, membuat yang memeluk jadi tidak tega. Apa lagi Jaemin terkadang akan menghapus air mata yang mengalir dari sudut matanya karena sudah sangat mengantuk.

Limitless SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang