the truth behind the lie

i thought you're the click

 Alam menolak keberadaanmu.

 Teriak lantang Bunitari menghamburkan laut ke batuan karang. Lalu ia melompat, dan tubuhnya tercacah lalu hilang terbawa ombak.

 Dengan gigi gigi yang begitu tajam, monster laut menghabisi tubuhnya sampai ketulang. Betapa ngerinya jika dibayangkan, tubuh seseorang dicabik-cabik.

 "Woah!!!" teriak Andy ngeri setelah menonton sedikit prolog film thriller yang dilengkapi narasi yang terdengar mirip dengan alarm bom dimasa perang dunia ke-2. menegangkan.

 Andy kini sudah berlari keluar dari kamarnya, Ia memang penakut. "Buk, Andy pamit mau main keluar sebentar" kata Andy pada ibunya dengan terburu-buru,"Jangan keseringan main, belajar.. sudah mau ujian" Andy sudah di jalan saat ibu menyelesaikan pembicaraan. Atau tepatnya, ditinggalkan ditengah pembicaraan. Andy membawa flashdisk yang berisi film thriller yang tadi mau ditontonnya. Ia tidak berani nonton sendiri.

 Andy pergi ke taman kurning, nama taman ini memang rada membuat bingung, tapi itulah yang ada dipapan yang ada didepan taman. Andy curiga si pembuat papan salah tulis huruf "R" diantara suku kata. Disini Andy bertemu Ziya, anak perempuan seusianya yang kecanduan bermain video game online, hampir tiap hari Ziya dimarahi ibunya karena menyelinap keluar rumah untuk bermain video game online di taman kurning, karena jaringan internet nirkabel disini gratis dan stabil, menurut Ziya

 Ziya sedang sibuk melakukan gank di tengah pertarungan antara Dire dan Radiant, bersenjatakan laptop second, mouse, dan headset. Ziya menjadi perempuan yang ditakuti dikalangan pemain DoTA. Tapi kalau sudah soal Andy, ia rela kehilangan akun game miliknya yang sudah dimiliki selama dua tahun itu, tepatnya sejak kelas dua smp. Andy boleh dikata lebih segalanya daripada ranked game yang bisa membuatnya lupa untuk bernafas.

 "Ada Andy... Kok dia lari-lari sambil bawa Flashdisk gitu ya???" benak Ziya saat tidak sengaja ia melirik keluar dari layar, karena karakter yang dimainkannya sedang menunggu untuk dikembalikan ke Arena. "Ziya... Ada film baru!" teriak Andy, tidak begitu keras namun jelas dari jarak lima belas meter.

 Dengan sigap, Ziya keluar dari game, merelakan kehilangan MMR dan turun tier, agar bisa membantu Andy yang ia sangat yakin sedang ketakutan. Berdasarkan pengalamannya, Andy akan lari ke taman menghampiri dirinya hanya saat ia ketakutan menonton film horror sendirian. Dan prediksinya tepat sekali.. tapi...

(belum selesai, tapi dipublish aja lah, hehe...)