❤Kebetulan?❤

2.3K 150 10
                                    

Maaf typo bertebaran
--------------------------------

Autor POV ~

Sedari tadi zahra merutuki dirinya sendiri, rasanya dia ingin sekali meminta maaf kembali tapi rasanya tak mungkin itu hanya akan membuatnya malu.
Zahra masih bingung bagaimana jika dia bertemu dengannya lagi? Apa yang harus dia lakukan?
"Astagfirullah maaf kan hamba yang tidak bisa menjaga pikiran ini" ucap zahra pelan kemudian melanjutkan jalannya yang sempat tertunda.
Sampai didepan kampus Zahra langsung menemukan taksi yang sudah dipesan oleh kak reihan. Selama perjalanan Zahra sibuk memegang benda pipih dengan raut wajah entahlah tak bisa digambarkan.
"Kenapa rasanya hatiku berdebar saat tau pembimbing koas ku pak faiz"batin zahra tanpa dia sadari bibirnya tersenyum tipis ya hanya tipis karena dia tak mau membuat orang lain melihat senyumnya karena itu tak baik"astagfirullah apa yang udah aku fikirkan tadi. Pak faiz? Ya Allah ampuni hamba"batin zahra terus beristighfar. Dering ponselnya membuatnya berhenti beristighfar dia mengecek siapa yang menelfonnya dilayar berukuran 5,5 inc itu tertera nama Bunda segera zahra mengangkat telfonnya

"Assalamualaikum bunda"

"---------"

"Baik bunda zahra segera pulang tapi zahra ambil mobil sebentar dibengkel"ucapnya

"Yasudah hati-hati. Assalamualaikum zahra"

"Iya bunda waalaikumsalam"

Tak terasa zahra telah sampai dibengkel dimana mobilnya berada. Zahra bergegas membayar taksinya kemudian berlalu mengambil mobilnya.
Tak butuh waktu lama untuk mengambil mobilnya, zahra langsung bergegas pulang karena bundanya sudah menunggu.

Faiz POV~

Hari ini adalah hari pertamaku menggantikan dokter Bimo untuk mengajar disalah satu Universitas Negeri. Sebenarnya aku sudah cukup lelah dengan pekerjaanku sebagai dokter bedah disalah satu Rumah sakit swasta Internasional milik Keluargaku tapi apa boleh buat aku juga sudah berjanji pada dokter Bimo untuk menggantikannya karena dokter Bimo harus pindah tugas di Singapura.
Sepanjang jalan menuju kelas banyak mahasiswi yang menatapku dengan kagum tapi aku tak menghiraukannya karena mereka bukan muhrim untuk ku lihat.
Sesampai dikelas aku langsung memperkenalkan diriku.
"Selamat pagi, perkenalkan saya Faiz Adam Dewantara yang akan menggantikan pak Bimo"ucapku "mungkin ada yang ingin kalian tanyakan? "Lanjutku

"Pak udah punya istri belum"ucap salah satu mahasiswi yang duduk dibangku tepat 2 meja didepan mejaku
"Kalo belum aku masih jomblo pak"sahut mahasiswi ku lain
"Pak ada Id line gak siapa tau cocok"
"Pak mau dong jadi selingkuhannya kalo udah beristri"ucap mahasiswi ku lagi

Aku hanya bisa memasang wajah datarku tak bisa menjawab mereka satu persatu karena akan memalukan diriku sendiri. Aku tak pernah memikirkan tentang wanita karena aku sibuk dengan pekerjaanku sampai-sampai setiap hari umi menelfonku menanyakan perihal calon istri bahkan sering mengunjungiku ke Rumah sakit hanya menanyakan hal kecil seperti itu. Tapi aku tak pernah memikirkannya karena Tuhan telah mengatur semuanya dan mungkin sekarang Allah belum mempercayakan aku bertemu jodohku. Aku tersadar dari lamunanku ketika seseorang mengetuk pintu kelas
"Masuk" ucapku datar
Semua mahasiswa melihat kearah gadis berhijab besar yang tengah menunduk merasa malu mungkin karena telat, satu kata untuknya anggun. "Astagfirullah kenapa jantungku ini,ampuni hamba ya Allah"batinku karena telah memandang wanita yang bukan muhrim ku.
"Kenapa anda terlambat? "Tanya ku mengintimidasi tapi tak ada jawaban"Kenapa anda terlambat? "Tanyaku lagi dengan suara sedikit membentak
"Maaf"hanya kata itu yang diucapnya aku sedikit iba melihatnya seharusnya aku marah tapi gadis ini membuat rasa marahku entah hilang kemana.
"Untuk kali ini karena saya baru pertama kali mengajar dikelas ini saya mentoleransi kamu ikut kelas saya tapi tidak untuk kelas-kelas saya selanjutnya"ucapku tegas
"Terimakasih pak atas toleransinya"ucapnya berlalu kemeja belakang.
"Oke saya lanjutkan perkenalan saya, jadi saya yang akan mengantikan pak Bimo selama semester ini"ucapku kemudian memulai ke materi awal aku menjelaskannya dengan detail hingga tak terasa waktu mengajarku telah habis "Sekian pertemuan kali ini, silahkan kalian cek materi pertemuan selanjutnya dan segera lihat pengumuman untuk koas Bulan depan" ucapku berlalu pergi keruangan ku
Ya aku memiliki ruangan tersendiri karena ini termasuk kampus milik keluargaku
Didepan ruangan ku telah tertera namaku Prof. Faiz Adam Dewantara.
Aku memasuki ruanganku dan mengeluarkan ponselku untuk melihat jadwal koas dan entah kenapa aku merasa beda ketika membaca salah satu nama didaftar yang akan ku bimbing Salsabila Azzahra Putri Anita. "Nama yang Bagus"batinku kemudian melanjutkan pekerjaanku.
Saat aku berjalan menuju parkiran tiba-tiba seorang gadis berhijab menabrakku. "Maaf mas aku tidak sengaja"ucapnya meminta maaf. Aku mengenali suaranya ya dia mahasiswi ku yang tadi terlambat ah kenapa jantungku berdebar seperti ini ketika dia memanggilku "mas".
"Kalo jalan pake mata"ucapku dingin kemudian berlalu pergi karena umi memintaku segera pulang.
Aku membelah jalan dengan santai menggunakan mobil lamborghini ku.

Zahra POV~

Aku telah sampai didepan rumahku. Jarak rumahku dan kampus memang lumayan jauh jadi ayah menyuruhku membawa mobil sendiri.
"Assalamualaikum bunda"ucapku karena mendapati bunda sudah menunggu ku
"Waalaikumsalam zahra, ayo masuk sayang ayah mu sudah menunggu"ucap bundaku sambil mengelus kepalaku yang tertutup hijab.
"Ayah pulang bun, kok gak bilang sih" ucapku dengan nada manja, ya aku ini anak yang manja jika dengan keluarga ku
"Assalamualaikum ayah"ucapku saat melihat ayah diruang keluarga "waalaikumsalam Putri ayah, sini duduk deket ayah"ucap ayahku. Aku langsung duduk disebelah ayahku
"Anak ayah udah besar ya bun"ucap ayah " iya yah, udah pantes juga jadi istri"ucap bunda membuatku melotot"apasih bunda aku masih mau kuliah dulu masih mau kerja dulu"ucapku dengan manja
"Ayah tau sayang tapi kan menikah itu sunah lho, menikah juga gak akan halangin cita-cita kamu" ucap ayahku dengan lembut
"Tapi kan ayah aku kan belum ada jodohnya masih belum diizinin Allah"ucapku
Ada yang jangal dari tatapan ayah sama bunda
"Gini sayang, ayah sama bunda udah memiliki calon buat kamu "ucap ayah membuatku kaget "jadi ayah punya temen yang anaknya juga umurnya gak beda jauh dari kamu kami sepakat untuk menjodohkan kamu dengan putranya"lanjut ayah yang membuatku semakin kaget
"Bunda tau sayang kamu belum siap tapi dia anaknya baik kok"ucap bunda ku
"Tapi bun yah masak harus dengan cara gini sih dijodohin"ucapku sedikit menunduk
"Dulu kak reihan sama kak anisa juga dijodohin sayang, kak anisa sekarang juga bahagia"ucap bunda
"Aku shalat istikharah dulu ya bun, aku mau minta petunjuk-nya"ucapku
"Iya sayang semua keputusan ada dikamu bunda sama ayah hanya ingin yang terbaik buat kamu"ucap bunda
"Nanti malam keluarganya pak dewantara akan datang nak untuk mengkhitbah kamu"ucap ayah"ayah gak maksa kamu jawab malam ini juga kamu bisa shalat dulu dan ikuti kata hatimu"lanjut ayah
"Iya yah, kalo boleh tau siapa nama laki-laki yang akan mengkhitbahku yah? "Tanyaku
"Namanya faiz adam dewantara dia dokter dirumah sakit abinya"ucap ayah
Deg. Kenapa namanya juga Faiz apakah mungkin dosenku? Ah tidak mungkin nama faiz tidak hanya dia. "Mungkin ini kebetulan saja"batinku
Aku pamit kepada bunda dan ayah kekemar karena aku harus membersihkan diri dan segera shalat ashar.

Yeee 1100 untuk part ini
Jangan lupa tinggalkan jejak ya
Maafkan author yang amatiran ini bikin cerita gaje

Cinta halalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang