Kiibo POV
Hai, aku K1-B0 atau bisa dipanggil Kiibo. Mungkin tidak seperti yang terlihat, aku ini robot.
Meski begitu aku juga belajar tentang sifat-sifat manusia.
Jujur, Aku merasa agak sedih saat dipanggil robot berbeda dengan manusia.Ah memang tidak ada yang menarik tentangku. Aku hanyalah murid smu biasa dengan kehidupan yang bia-
"Woi keeboy lu nape sih ngomong sendiri!".
"Sante a gua cuman curhat!, lu tau gak sih hatiku teriris cuman denger kata kata mu!".
"..."
Baiklah maaf atas gangguan tadi. Nah, sampai kita tadi?, Ah, aku hanyalah murid smu biasa dengan kehidupan bia-
"woi Keeboy disuruh Angie ke dining hall. Gatau kenapa".
Dasar Kokichi!. Motong perkataan orang sukanya. Tunggu, ada apa ya di Dining Hall?.
Aku segera keluar dari kamarku dan berjalan menuju sekolah.
Saat sampai di Dining Hall, aku dikejutkan oleh pemandangan luar biasa. Seluruh teman-temanku berkumpul.
"ah Kiibo!, kemari-kemari!".
Angie memanggilku sambil melambaikan tangannya. Terlihat dia sedang membuat kue?.
"maaf mengganggu Kiibo-san, tetapi Yonaga-san menyuruh seluruh teman-teman berkumpul untuk membuat persembahan Atua".
Oh, membuat persembahan. Toh, napa kue kering juga?.
Suara dalam ku menyuruh untuk ikut serta pembuatan persembahan ini. Tanpa basa-basi aku menuju meja dan melihat bagaimana cara membuatnya.
"Nah, Kiibo-kun. Apakah tidak apa-apa tanganmu terkena tepung?".
Pertanyaan Amami-san sungguh nyelekit sekali. Ini namanya Roboracism.
"tenang saja!. Tubuhku ini anti tepung dan bahan pangan lainnya!".
Aku sebenarnya tidak tahu apa-apa soal membuat kue. Aku hanya mengambil adonan dan membentuk-bentuk apa saja.
Aku melihat milik sebelahku, Iruma-san. Dia membuat kue kering berbentuk...benda...
Aku melihat arah Angie. Dia berhasil membentuk wajah shinguji-san.
"oh iya, minna-san kue yang kalian buat harus seseorang yang spesial dan ini untuk persembahan dan juga permohonan kita!".
Ooh jadi ini membuat kue untuk seseorang yang spesial dan diberikan ke Atua ya.
Memangnya ini apa?, Valentine?. Yah aku ngikut aja deh.
Setengah jam berlalu akhirnya kue ku sudah jadi. Angie menyuruh semuanya menunjukkan kue yang semua buat.
"nyahahaha, aku membuat Korekiyo karena dia ada disampingku".
"aku membuat onee-chan. Tidak ada alasan untuk ini".
"ini tiiiiiiiiit, aku buat ini Karena tiiiiiiiiiiiit. WOI NAPA DISENSOR JUGA KALE?!".
"Tch, aku tidak punya orang yang spesial. Jadi sebagai pengganti aku membuat kepala kucing".
Semuanya sudah memperkenalkan kue masing-masing. Sementara aku sama sekali tidak percaya diri.
"aku membuat...professor Idabashi...".
Yah meskipun begitu, dialah orang yang spesial bagiku.
Aku melihat semuanya terharu. Padahal aku hanya membuat kue kering bentuk kepala penciptaku saja.
"kiibo-kun, aku yakin suatu saat nanti kau pasti bertemu penciptamu saat keluar dari sini".
Akamatsu-san mengatakan semua kata-kata itu dengan mudah. Memang sih itu hanya kalimat. Apakah mewujudkannya semudah mengatakannya.
Ah!, aku mulai berpikiran yang tidak-tidak.
"Nah teman teman mari kita panggang kuenya bersama-sama".
Setelah dipanggang ternyata harus dimakan. Aku nggak tega makan Professor Idabashi. Lagian juga...aku gabisa makan.
Suatu saat nanti akan bertemu anda lagi.
Ayah
To Be Continued
Hai malah jadi kayak gini ceritanya ∑( ̄□ ̄;)
Terima kasih sudah mau meluangkan waktu untuk membaca cerita gaje ini.
Maaf kalo updatenya lama. Sekolah mulai seperti penjara. Mungkin updatenya bakal diperpanjang.
Jangan lupa vote dan request sebanyak banyaknya (alasan kehabisan ide).
Ketemu lagi pan kapan yak.
Kemungkinan episode selanjutnya yang main Kaito. Tunggu aja deh!.
♪\(*^▽^*)/\(*^▽^*)/
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Dekatku [Danganronpa V3 Fanfic (Indo)]
HumorAU dimana kehidupan mereka agak nyantai. [Spoilers Alert!] Tokoh utama bisa jadi siapa aja dari ndrv3. Warning: Ada kata-kata kasar didalam sini.