Satu

17.1K 759 19
                                    

Dia Agatha, cewek tomboy yang disukai bad boy sekolah, Agatha Xaviera Zaveria itulah nama panjangnya. Agatha adalah gadis yang cukup berani dengan siapapun termasuk kedua orang tuanya, sebut saja dia durhaka tapi jika kalian tahu seluk beluk kehidupan Agatha, kalian tidak pernah menganggap Agatha anak durhaka.

"Agatha, dicari Agam di depan kelas." Ujar salah satu temannya yang baru saja masuk ke ruangan yang biasa disebut kelas. Agatha sedikit mendengus dengan hal itu, Agam, ia benci Agam, tetapi sebenci apapun ia pada Agam, ia tidak pernah menunjukkan kepada publik. Karena ada suatu alasan yang belum bisa disebutkan

Agatha menutup buku yang tengah ia baca, ia melangkah keluar dari kelas bertujuan untuk menemui Agam. Agatha menyelipkan rambut poni yang menutupi wajahnya ke belakang telinga. Ia menatap cowok yang bernama Agam yang tengah berdiri serta sahabat-sahabat dari cowok itu tengah duduk dengan nyaman.

"Ada apa?" tanya Agatha tanpa membuat Agam menoleh terlebih dahulu, Agam menoleh mendengar pertanyaan yang Agatha ajukan. Agam maju satu langkah mendekat ke arah Agatha. "Nggak usah deket-deket."

Agam meneyeringai, "Sekalipun gue deket pake banget sama lo, siapa yag mau ngelarang?"ujar Agam semakin mendekatkan dirinya ke arah Agatha yag sudah beringsut mundur.

"Agam!!!" pekik Agatha saat dirinya benar-benar sudah tidak ada lagi tempat untuk mundur. Agam menyeringai melihat reaksi Agatha, gadis itu mendengus pelan, "Jauh-jauh!" ujar Agatha mendorong tubuh Agam.

"Gue kesini cuma mau ngingetin lo, lo pulang sama gue." Kata Agam, Agatha mendengus mendengar hal itu. Agam dengan gaya cool nya mengambil rambut yang terselip di belakang telinga Agatha dan mengelusnya dan itu juga otomatis menyentuh pipi Agatha.

Agatha yang tersadar pun langsung menepis tangan Agam, "Apaan sih lo! Nggak sopan tau nggak?!" kata Agatha dengan kesal. Agam diam tak bereaksi membuat Agatha membuang wajahnya ke arah lain.

"Sekali lagi gue ingetin, lo-"

Agatha mendengus, "Gue inget! Belum pikun juga, kuping gue panas dengernya!" ketusnya, Agam tertawa pelan membuat Agatha semakin kesal. Agatha adalah gadis yang tidak suka diganggu barang sekecil apapun. Sejak kecil, ia sendiri, kesepian tanpa teman membuatnya benar-benar menjadi gadis yang tertutup.

"Inget! Lo itu pacar gue!" bisik Agam tepat di telinga Agatha. Agatha terdiam menahan nafas saat Agam berbisik tepat di telinganya. "Selamanya juga akan seperti itu, lo pacar gue!"

"Cabut guys!"

Agatha menegepalkan tangannya kesal, entahlah kenapa ada makhluk menyebalkan seperti Agam hidup di dunia ini. Jika saja Agatha bisa, ia pasti sudah mengusir makhluk menyebalkan yang sayangnya tampan itu dari bumi.

Ia mengusap wajahnya pelan, ia sadar Agam sangat tampan, banyak yang menyukai Agam kecuali dirinya, ia berstatus pacar Agam, tapi ia sama sekali tidak mencintai cowok itu. Ia mencintai orang lain.

Agatha kembali memasuki kelasnya, ia duduk dengan tenang di tempat duduknya. Hanya ini yang ia lakukan, duduk di kelas membaca buku saat jam istirahat. Ia mempunyai teman yang masih layak dianggap sahabat, Livia namanya.

Agatha dan Livia terbilang cukup dekat sejak kecil, karena hanya bersama Livia Agatha berbagi cerita. Hanya Livia seorang, bukan Bunda bukan juga Ayah, apalagi adik atau kakak.

Sebenarnya Agatha punya satu kakak laki-laki dan satu kakak perempuan, kakak laki-lakinya memilih untuk meeninggalkan rumah saat berusia 18 tahun, dan kakak perempuannya masih tinggal bersamanya saat ini.

***

Agam melemparkan bola ke arah ring, dan... masuk. Kemampuan Agam dalam permainan bola basket tidak perlu diragukan lagi. Ia sangat hebat! Meskipun begitu, Agam menjadikan basket sebagai hobi keduanya. Hobinya yang pertama adalah berkelahi.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang