Brukk
"Aisshh." Dua bahu saling beradu, membuat salah satu pemiliknya limbung dan terjatuh. Bangkit berdiri, pemuda dengan wajah kusut menatap nyalang pemuda lain di depannya.
Tangan terangkat, jemari membuat gestur menusuk kedua mata si yang disebut tersangka atas bertambah beberapa detik keterlambatannya. Sebagai pengganti dari umpatan 'kalau jalan liat-liat!' Tak sadar jika dirinyalah yang berjalan dengan tergesa.
Namanya Kang Daniel, pemuda dengan segala bentuk kekacauannya dipagi hari. Bangun pagi tak pernah menjadi hobi, nyaringnya suara jam weker adalah alarm perusak mimpi. Kaus kaki yang hilang sebelah hanya menambah kerutan di dahi.
Daniel meneruskan langkah cepatnya yang tertunda, sesekali mengumpat saat kakinya tersandung atau saat badan besarnya kembali bertabrakan dengan pejalan kaki lainnya. Karena langkahnya yang terburu dalam lima menit ia sudah sampai di halte bus.
Daniel baru saja mengisi pasokan oksigen dalam paru-parunya saat bus tiba di depan mata. Bergegas ia menaiki kendaraan yang akan membawanya ke sekolah. Ia menghela napas melihat bangku yang terisi penuh, dengan terpaksa pemuda kang itu mengambil tempat berdiri di bagian belakang meski kakinya mengeluh lelah.
Sejak roda bus melaju sepasang mata terus menatap Daniel, milik seorang pria. Rambut hitam legam membingkai wajah tampannya, seragam yang serupa dengan milik Daniel melekat begitu rapih ditubuhnya. Kontras sekali dengan Daniel yang memakainya asal dan tampak acak-acakan.
Daniel mengenalnya. Pemuda yang namanya sering dielu-elukan oleh para gadis. Yang selalu mencetak rangking tertinggi disekolahnya.
Ong Seongwu. Si Ketua Osis dengan segudang prestasi. Pemuda berparas tampan dengan kepribadian yang sangat disenangi.
Namun dengan predikat Daniel sebagai berandalan sekolah tentu saja Ong Seongwu yang mempunyai sekolah dalam genggamannya selalu mengusik kehadirannya.
Bus masih melaju tapi Seongwu bangkit, berjalan perlahan ke arah Daniel dengan raut wajah datarnya. Daniel berusaha mengabaikannya, berpura-pura seolah tak melihatnya. Namun si anak emas sekolah itu sudah berada di sampingnya, menepuk bahunya kemudian berbisik, "Resleting celanamu kebuka tuh."
Refleks Daniel menatap bagian bawah tubuhnya, melotot horor saat ia temukan resletingnya memang terbuka. Buru-buru menutupnya sembari melirik pemuda itu dengan ekor matanya.
Sudut bibir itu tertarik, si pemuda menyeringai sinis.
'Ong Seongwu sialan!'
*****
"Maaf saya terlambat Pak." Ujar Seongwu sembari menunduk. Nada suaranya menyiratkan penyesalan meski matanya tak berkata demikian.
Menepuk pelan bahunya, guru Jung tersenyum hangat ke arahnya, "Oh tidak apa-apa Seongwu, aku memakluminya."
"Sekali lagi maafkan saya Pak." Lagi, sang ketua osis menunduk dalam. Diabaikannya decihan dari Daniel yang sedari tadi hanya berdiri disampingnya, enggan meminta maaf atau sekedar menunduk pada guru killer dihadapannya.
"Sudah tidak apa-apa, sana pergi ke kelasmu sebelum kau tertinggal pelajaran lebih banyak."
"Baik. Terima kasih Pak." Seongwu kembali membungkuk memberi hormat. Dibawanya kakinya menjauh, meninggalkan Daniel bersama guru Jung yang senyumnya sudah hilang tergantikan dengan tatapan tajam.
Sebelum berbelok untuk mengambil jalan ke kelasnya, ia berbalik. Menatap gurunya yang tengah menghardik teman sekelasnya yang terkenal sebagai si pembuat ulah.
"Ya Kang Daniel! kenapa kau terlambat hah?!"
Sejujurnya perlakuan guru Jung yang berbeda sedikit banyak membuatnya merasa tidak nyaman. Padahal ia dan Daniel sama-sama datang terlambat, namun hanya Daniel yang dihardik hingga mendapat makian.
Sebagai ketua kelas Seongwu tahu ini bahkan pertama kalinya Daniel datang terlambat. Meski selalu datang dengan baju yang kusut dan berkeringat namun pemuda itu tak pernah terlambat tiba di kelas apalagi sampai membolos.
Apa karena sosok Daniel yang terkenal sebagai anak nakal membuatnya mendapat perlakuan seperti itu? Atau karena memang Seongwu yang memiliki citra baik hingga membuatnya tampak bagai manusia tak berdosa? Namun akhirnya Seongwu hanya mengehela nafas, mencoba menulikan telinganya sebelum kembali mengambil langkah.
Bukankah pada kenyataannya dunia memang tak pernah adil?
TBC?
Aduh padahal Married sama It's love? aja belum update tapi aku udah bikin work baru.
Aku bikin Daniel jadi bad boy disini, tapi tetep yaa dia sub!bottom. Aku cuma ngingetin sih takut ada yang salah lapak. Hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Judge || Ongniel
FanfictionDon't judge someone's story by the chapter you walked in on. ⚠ B x B ⚠ Sub!bottom!Daniel