Punggung pemuda berkacamata membentur dinding setelah dua siswa lain mendorongnya kasar. Menyudutkannya di koridor belakang sekolah yang sepi.
"Kubilang berikan uangnya!" Bentakan diterimanya saat lagi-lagi Jinyoung menggeleng, wajahnya tampak ketakutan meski tangannya mengepal begitu erat. Berusaha menyembunyikan uangnya diantara jemarinya.
BUAKK! BUAKK!
Kesal dengan Jinyoung yang membantah kemauannya Ha Min Ho bersama temannya yang sudah kehilangan kesabarannya mulai memberikan pukulan bertubi. Jinyoung hanya meringis keras, menahan sakit pada tubuhnya. Ia terjatuh lemas, jemari yang semula mengepal uang itu sudah lecet dibuka paksa. Air mata tak dapat lagi ditahannya. Lenyap sudah hasil kerja keras ayahnya.
"Apa yang kalian lakukan huh!?" Geraman tak asing menghentikan gerakan Min Ho yang siap menberikan tendangan pada perut Jinyoung. Ia berdecih kasar saat matanya menangkap dua sosok tinggi yang selalu mengganggunya.
Kang Daniel, si berandalan yang sudah dikenal seisi sekolah datang bersama Kwon Hyunbin. Orang yang selalu berapa disampingnya, putra dari pengusaha kaya yang begitu disegani. Yang anehnya selalu mengekor dan menjadi bayangan di balik tubuh Daniel.
"Bukankah sudah ku bilang jika ini daerahku?!" Lanjut Daniel kemudian dengan nada yang begitu dingin, tangannya menarik kerah seragam Min Ho kasar. Raut mukanya jelas memperlihatkan kemarahan, terlampau geram dengan kelakuan Min Ho yang sudah di cap sebagai rivalnya dalam membuat masalah di sekolah.
Ha Min Ho memilih melirik Hyunbin yang berdiri dengan wajah datar dan tengah menatapnya tajam, sebelum akhirnya ia melepas paksa cengkraman Daniel pada seragamnya. Min Ho mengangkat dagu memberi kode untuk mundur kepada temannya.
"Kembalikan uangnya." Daniel menahan lengan Min Ho. Pemuda itu menhempaskan tangannya, menatap Daniel tak suka kemudian berdecih sambil melempar uang Jinyoung ke lantai sebelum akhirnya berjalan menjauh.
"Tidak terlalu parah." Hyunbin lebih dulu menghampiri Jinyoung, memeriksa keadaan adik kelasnya itu yang nampak kesakitan.
Daniel ikut berjongkok, tangannya meraih dagu adik kelasnya itu dengan hati-hati. Sudut bibir Jinyoung sobek dan berdarah, mungkin juga lebam pada tubuhnya mengingat pukulan Min Ho tadi. Namun tidak sampai harus pergi ke rumah sakit dan mendapat perawatan intensif.
"Pergilah dulu ke uks." Katanya kemudian, nada bicaranya masih terdengar datar. Ia menepuk kepala Jinyoung lembut, lantas menyelipkan uang yang dipungutnya dari lantai tadi ke dalam saku seragam Jinyoung.
Daniel berdiri, melirik Hyunbin dengan ekor matanya lalu mengambil langkah menuju kelasnya. Hyunbin yang sudah paham dengan tingkah sahabatnya itu kemudian mengekor dibelakangnya. Namun sebelum pergi ia menaruh telunjuk pada bibirnya sambil menatap Jinyoung yang nampak masih terkejut, pemuda jangkung itu seolah berkata -- 'jangan katakan apapun tentang Daniel pada siapa pun, mengerti?'
***
Jam kosong.
Tepat setelah istirahat adalah mata palajaran geografi, namun guru Lee tidak bisa hadir di kelas karena keperluan mendesak. Seongwu yang biasanya menghabiskan waktu dengan membaca ulang materi kali ini nampak tak bisa fokus.
Seongwu menoleh ke belakang, menatap percis pada bangku di pojok kanan kelas. Mengamati pemuda yang sudah menjatuhkan kelapanya diatas meja, tertidur seperti biasanya. Kang Daniel, pemuda yang berhasil mengusik pikirannya.
Sebenarnya sejak awal Seongwu tidak pernah tertarik untuk berurusan dengan si tukang tidur pembuat masalah itu. Namun kejadian tempo hari membuatnya penasaran akan sosok Kang Daniel.
Hahaha
Seongwu menaikan alis saat telinganya mendengar suara tertawa dari arah gang kecil yang baru saja ia lewati. Penasaran, ia mengambil langkah mundur. Menyembunyikan badannya sampai hanya kepalanya saja yang nampak menyembul dari balik tembok.
Seorang pemuda dengan seragam yang sama dengan yang ia kenakan nampak tengah memberi makan kucing kucing liar disana. Daniel. Pemuda yang selalu menampilkan wajah datar di sekolah itu kini tengah tersenyum lebar hingga matanya nampak menyipit membentuk bulan sabit.
Manis.
Seongwu mengutuk dirinya sendiri, saat otaknya tanpa sadar memberikan pujian pada teman sekelasnya itu.
"Eoh? Kau masih lapar? Astaga!?" Daniel tertawa lagi. Nampak gemas dengan kucing abu-abu yang mengeong lucu saat ia mengelus kepalanya.
Tidak ada tatapan tajam mengintimidasi, namun sorot mata yang lembut. Wajah dinginnya berganti dengan raut yang hangat. Dan jangan lupakan senyum manisnya.
Kang Daniel yang seperti ini bagai orang yang berbeda di mata Seongwu.
Beberapa menit berlalu sampai Seongwu tersadar dan panik akan tertinggal bus, lalu berbalik berlari menerjang puluhan pejalan kaki lainnya untuk sampai di halte tepat waktu.
Menaiki bus yang padat, atensinya terfokus pada pemuda yang berdiri di bagian belakang. Entah apa yang merasukinya hingga Seongwu berjalan ke arah Daniel yang berusaha mengacuhkannya, kemudian saat sudah berada disampingnya ia berbisik, "Resleting celanamu kebuka tuh."
Seongwu menyeringai saat si berandalan itu menunjukan wajah kagetnya.
Ahh, it's so fun.
Namun Seongwu menghela nafas berat lantas mengusap wajahnya kasar saat lagi-lagi kejadian beberapa menit lalu juga melintas di kepalanya. Saat adik kelasnya dipukuli, saat si pembuat onar Min Ho merampas uang Jinyoung, sampai bagaimana Daniel menyelamatkan bocah itu.
Ya, pemuda dengan pangkat Ketua Osis itu melihat semua kejadian di koridor belakang sekolah tadi. Bukannya Seongwu tidak berani menghadapi Min Ho yang tubuhnya bahkan lebih kecil darinya, hanya saja ia selalu bermain aman. Enggan mengotori tangannya. Jadi ia menelpon guru Lee yang bertugas sebagai guru BK disekolahnya agar bergegas datang. Seongwu mengamati diam-diam dari balik tembok, ia akan maju saat keadaan sudah diluar kendali. Namun nyatanya Daniel datang lebih dulu dengan aksi heroiknya.
Seongwu mengacak rambutnya dan lagi-lagi melirik Daniel di belakang. Kenapa pemuda itu membuatnya begitu penasaran akan sosoknya.
Orang seperti apa dirimu sebenarnya Kang Daniel?
TBC?
Eumm Hi?! Udah lama yaa gak update, masih ada yang inget dan nunggu cerita ini gak? Aduh aku emang lagi kena writer's block ditambah lagi emang lagi sibuk kerja sambil nyari kerjaan lain, plis doa'in biar aku dapet kerjaan baru. Lah :D
Ini pendek sih tapi sebagai permulaan dulu yaa. Yang ngikutin cerita It's Love sama Married aku usahain bakal update juga tapi gak janji bisa cepet. Jadi aku minta semangat sama dukungannya yaa. Hehe
Udah ah, nanti kepanjangan. Makasih udah baca.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.